Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi persiapan sahur dan berbuka (freepik.com/freepik)
ilustrasi persiapan sahur dan berbuka (freepik.com/freepik)

Mengajarkan anak berpuasa bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi kalau mereka belum terbiasa menahan lapar dan haus dalam waktu lama. Tapi, bukan berarti nggak bisa dibuat seru! Justru, dengan pendekatan yang menyenangkan, anak bisa lebih antusias menjalani puasa tanpa merasa terbebani. Kuncinya adalah membuat mereka menikmati prosesnya sambil tetap memahami makna ibadah di bulan Ramadan.

Daripada langsung meminta anak untuk puasa penuh, lebih baik memperkenalkan puasa secara bertahap. Ada banyak cara kreatif yang bisa dicoba supaya mereka nggak cepat bosan atau menyerah. Mulai dari membangun kebiasaan sejak dini, memberi tantangan kecil, hingga melibatkan mereka dalam kegiatan Ramadan. Nah, berikut ini beberapa cara seru buat ngajarin anak berpuasa tanpa drama!

1. Kenalkan puasa dengan cerita menarik

ilustrasi kenalkan puasa dengan cerita menarik (freepik.com/freepik)

Anak-anak biasanya lebih mudah memahami sesuatu lewat cerita. Makanya, mengenalkan puasa lewat kisah Nabi atau cerita inspiratif bisa jadi cara yang efektif. Cerita bisa dibuat interaktif, misalnya dengan membaca buku bergambar atau menonton animasi bertema Ramadan. Dengan begitu, anak bisa menangkap makna puasa tanpa merasa digurui.

Selain kisah Islami, bisa juga menggunakan pendekatan cerita sehari-hari yang relate dengan mereka. Misalnya, cerita tentang anak kecil yang berhasil menyelesaikan puasanya meski awalnya kesulitan. Lewat kisah-kisah seperti ini, mereka akan lebih termotivasi dan merasa bahwa puasa adalah sesuatu yang bisa dilakukan dengan senang hati.

2. Mulai dengan puasa bertahap

ilustrasi puasa bertahap (freepik.com/freepik)

Nggak semua anak langsung bisa berpuasa penuh seharian, jadi lebih baik mulai secara bertahap. Misalnya, puasa setengah hari dulu, lalu secara perlahan ditambah durasinya. Ini bisa membantu mereka menyesuaikan diri tanpa merasa terpaksa atau kesulitan.

Bisa juga menggunakan metode "puasa selang-seling" seperti makan sahur, lalu puasa sampai jam 10 pagi, makan sedikit, lalu lanjut puasa lagi. Dengan cara ini, tubuh mereka terbiasa menahan lapar secara perlahan, dan mereka pun nggak merasa terlalu berat saat belajar puasa.

3. Beri reward sebagai motivasi

ilustrasi memberi reward (freepik.com/freepik)

Anak-anak biasanya lebih semangat kalau ada sesuatu yang bisa mereka dapatkan setelah berusaha. Memberikan reward kecil bisa jadi motivasi agar mereka lebih antusias menjalani puasa. Nggak harus berupa hadiah mahal, bisa sesuatu yang sederhana seperti bintang di kalender puasa, pujian, atau kesempatan memilih menu berbuka favorit.

Penting juga untuk memberi mereka pemahaman bahwa puasa bukan hanya tentang hadiah, tapi juga tentang latihan kesabaran dan ibadah. Jadi, selain hadiah fisik, bisa juga mengenalkan reward dalam bentuk kebanggaan dan kepuasan karena berhasil menahan diri. Dengan begitu, mereka nggak hanya mengejar hadiah, tapi juga memahami nilai dari puasa itu sendiri.

4. Libatkan anak dalam persiapan sahur dan berbuka

ilustrasi persiapan sahur dan berbuka (freepik.com/freepik)

Salah satu cara bikin anak lebih excited menjalani puasa adalah dengan melibatkan mereka dalam persiapan sahur dan berbuka. Misalnya, biarkan mereka membantu menyiapkan makanan, memilih menu, atau bahkan memasak makanan sederhana. Aktivitas ini bisa jadi momen bonding yang seru dan bikin mereka merasa lebih terlibat dalam ibadah puasa.

Kalau anak merasa ikut berkontribusi, mereka juga akan lebih menghargai makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka. Selain itu, kegiatan ini bisa jadi kesempatan buat mengenalkan manfaat makanan sehat dan mengajarkan mereka bersyukur atas rezeki yang diberikan.

5. Buat kegiatan seru untuk mengalihkan perhatian

ilustrasi kegiatan seru bersama anak (freepik.com/rawpixel.com)

Agar anak nggak terus-terusan fokus pada rasa lapar, penting untuk menyediakan kegiatan seru selama puasa. Bisa dengan bermain permainan edukatif, menggambar, membaca buku, atau bahkan membuat prakarya bertema Ramadan. Dengan begitu, waktu terasa lebih cepat dan mereka nggak terlalu memikirkan perut yang keroncongan.

Selain aktivitas di rumah, bisa juga mengajak mereka ke masjid untuk ikut kegiatan Ramadan seperti pesantren kilat atau berbagi takjil. Kegiatan sosial seperti ini nggak hanya mengalihkan perhatian, tapi juga mengajarkan mereka nilai berbagi dan kebersamaan dalam bulan suci.

Mengajarkan anak berpuasa memang butuh kesabaran, tapi kalau dilakukan dengan cara yang menyenangkan, mereka akan lebih mudah menjalaninya. Mulai dari mengenalkan puasa lewat cerita, melatih bertahap, memberi reward, hingga melibatkan mereka dalam aktivitas Ramadan bisa jadi strategi yang efektif.

Selain itu, pastikan anak tetap merasa nyaman dan nggak terbebani saat belajar puasa. Dengan pendekatan yang tepat, mereka bukan cuma kuat menjalani puasa, tapi juga menikmati setiap momennya. Semoga tips ini bisa membantu membuat Ramadan tahun ini lebih berkesan buat si kecil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team