ilustrasi berbicara dengan orang tua (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Orangtua sudah seharusnya berpikir bahwa setiap anak berhak mewujudkan mimpinya sendiri, tanpa aturan dan campuran dari orang tua. Sebab, semakin jauh orangtua mengatur akan membuat anaknya juga tumbuh dalam situasi yang tidak mandiri.
“Orang tua mungkin mendorong anak-anak mereka ke arah yang tampaknya praktis, namun tidak tahu apa yang sebenarnya dihargai oleh perusahaan,” kata Adam Grant, psikolog organisasi di Wharton Business School Universitas Pennsylvania., dilansir The Sydney Morning Herald. “Keterampilan karakter atau apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai soft skill atau keterampilan perilaku sangat diutamakan: komunikasi, kerja tim, kepemimpinan,” tambahnya.
Apalagi, kadangkala orangtua yang terlalu mengatur anaknya bisa mempengaruhi kesehatan mental sang anak. Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah diskusi. Diskusi ini mengajak orangtua dan anaknya yang masih kecil terbiasa hanyut ke dalam diskusi yang berbobot, secara bersamaan pula, orangtua sudah bisa memberikan masukan untuk hal yang diinginkan anak.
Misalnya, ketika ternyata selama ini orangtua masih kebingungan anaknya menyukai olahraga, hitungan, ilmu sosial atau cabang lainnya. Apakah anaknya suka menulis, melukis atau kah membaca. Nah diskusi inilah yang berperan penting. Tanyakan anakmu mereka lebih senang melakukan apa, setelah itu bantu mereka menjalankannya.