Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing. Dibutuhkan peran orangtua yang akan membantu anak dalam mengetahui kemampuan tersebut.

Nyatanya, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Untuk itu, IDN Times sudah merangkum 5 cara ini supaya para orangtua bisa mengikutinya. Scroll sampai akhir, ya!

1. Ajak anak diskusi mengenai hal yang mereka suka

ilustrasi berbicara dengan orang tua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua sudah seharusnya berpikir bahwa setiap anak berhak mewujudkan mimpinya sendiri, tanpa aturan dan campuran dari orang tua. Sebab, semakin jauh orangtua mengatur akan membuat anaknya juga tumbuh dalam situasi yang tidak mandiri.

“Orang tua mungkin mendorong anak-anak mereka ke arah yang tampaknya praktis, namun tidak tahu apa yang sebenarnya dihargai oleh perusahaan,” kata Adam Grant, psikolog organisasi di Wharton Business School Universitas Pennsylvania., dilansir The Sydney Morning Herald. “Keterampilan karakter atau apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai soft skill atau keterampilan perilaku sangat diutamakan: komunikasi, kerja tim, kepemimpinan,” tambahnya.

Apalagi, kadangkala orangtua yang terlalu mengatur anaknya bisa mempengaruhi kesehatan mental sang anak. Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah diskusi. Diskusi ini mengajak orangtua dan anaknya yang masih kecil terbiasa hanyut ke dalam diskusi yang berbobot, secara bersamaan pula, orangtua sudah bisa memberikan masukan untuk hal yang diinginkan anak.

Misalnya, ketika ternyata selama ini orangtua masih kebingungan anaknya menyukai olahraga, hitungan, ilmu sosial atau cabang lainnya. Apakah anaknya suka menulis, melukis atau kah membaca. Nah diskusi inilah yang berperan penting. Tanyakan anakmu mereka lebih senang melakukan apa, setelah itu bantu mereka menjalankannya.

2. Ajak mereka melakukan beragam aktivitas

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Artem Podrez)

Rasanya hampir tiap orangtua pasti senang melihat anaknya yang aktif. Keaktifan anak ini dapata terlihat dari sejumlah aktivitas yang mereka lakukan di setiap hari. Jika anak aktif tandanya mereka sedang dalam perasaan yang baik atau good mood.

Momen saat mereka melakukan berbagai aktivitas juga secara bersamaan biasanya akan berisi sinyal bagi orangtua. Sinyal ini bisa ditunjukkan dari antusias mereka, kecepatannya dalam memahami hingga waktu yang mereka habiskan biasanya cenderung lama atau lupa waktu. Ini bisa jadi pertanda bahwa kemampuan anakmu bisa diasah di sini, lho!  

3. Lihat antusiasme anak dalam melakukan sesuatu

ilustrasi anak senang (pexels.com/Gustavo Fring)

Sejak dini, anak akan melakukan berbagai macam hal. Namun di antara banyak hal tersebut, coba para orangtua menyeleksi dengan melihat antusiasme anak dalam melakukan sesuatu.

Misalnya saat keseharian anak yang sering bermain bola, menggambar, menyanyi lalu berdansa. Di antara keempat aktivitas tersebut, lihat antusiasme anak menonjol saat melakukan aktivitas yang mana. Biasanya, saat mereka antusias, mereka juga terlihat pro dalam melakukan hal tersebut.

4. Berikan anak waktu

ilustrasi anak bermain (pexels.com/ Ksenia Chernaya)

Rasanya tidak ada anak yang senang dikekang. Begitu juga dalam hal mencoba mengembangkan minat mereka.

Setiap orangtua perlu sadar bahwa memang butuh kesabaran besar dalam membimbing anak mencari tahu kemampuannya. Sebab, kadangkala anak yang notabenenya masih suka bermain juga belum bisa terlalu dipaksakan.

Untuk itu, orangtua juga harus paham bahwa anak perlu diberi waktu. Mengarahkan mereka untuk mengetahui kemampuannya pun perlu dilakukan secara perlahan agar tidak membebani buah hati, ya.

5. Tunjukkan motivasimu

ilustrasi orangtua mendukung anak (pexels.com/ Kamaji Ogino)

Anak juga senang mendengar hal yang positif, apalagi dalam bentuk dukungan atas apa yang mereka lakukan. Saat orangtua ingin mengarahkan anak untuk mengetahui kemampuannya, orangtua juga harus sadar kita gak akan lepas dari yang namanya trial and error. 

Jadi kegagalan bagi anak perlu dianggap hal biasa. Orangtua gak perlu berpikir gagal satu kali adalah gagal selamanya. Untuk itu, setiap sesuatu hal yang dilakukan anakmu, kamu juga perlu memberikan dukungan. Seorang neuropsikolog percaya bahwa dukungan bisa membuat anak melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya.

“Anak-anak merespons dengan sangat baik terhadap penguatan sosial seperti pujian, pelukan, tos, dan hal-hal semacam itu,” kata Laura Phillips, PsyD, neuropsikolog di Child Mind Institute, dikutip Child Mind. “Kemudian mereka mulai meraih prestasi karena hal itu terasa baik bagi mereka,” tambahnya.

Orangtua sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak, termasuk dalam membantu mengarahkan kemampuan anak. Jadi, semoga lima cara di atas dapat membantu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team