ilustrasi anak yang sedih (freepik.com/freepik)
Lebih jauh lagi, perbandingan yang berlebihan juga bisa mengganggu anak dalam menemukan jati diri. Anak akan kesulitan menemukan siapa dirinya sebenarnya dan apa yang dia sukai atau kuasai, karena selalu berusaha untuk memenuhi harapan atau ekspektasi orangtuanya.
Padahal, identitas anak seharusnya berkembang secara alami lewat eksplorasi diri, mencoba berbagai aktivitas, dan mengembangkan minat dan bakat yang unik. Jika terlalu sering dibanding-bandingkan, anak akan merasa harus menyesuaikan diri dengan gambaran yang telah ditetapkan oleh orangtuanya, daripada mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya sendiri secara alami.
Kesimpulannya, dalam mendidik anak, orangtua harus menghindari perbandingan yang berlebihan dengan orang lain. Pasalnya, perbandingan ini bisa punya dampak negatif yang serius bagi perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak. Sebagai gantinya, orangtua sebaiknya fokus memberikan support, pujian, dan bimbingan yang positif kepada anak, serta mendorongnya untuk mengembangkan potensinya sendiri tanpa dibanding-bandingkan dengan orang lain. Setuju?