Pornografi saat ini memang tak habis-habis dikenal sebagai suatu hal yang berbahaya. Akses pornografi saat ini memang dirasa sudah sangat mudah bahkan dapat dilakukan oleh siapa pun.
Hal yang menjadi permasalahan adalah ketika paparan pornografi tersebut justru mengenai anak-anak dan memberikan dampak buruknya tersendiri. Untuk mensiasati agar anak tak sampai terpapar pornografi, maka kamu perlu tahu beberapa dampak penting yang berikut ini.
Risiko pertama yang sangat mungkin terjadi adalah kemungkinan untuk merusak susunan otak pada anak. Ada salah satu bagian di otak depan anak yang juga dikenal dengan nama Pre Frontal Cortez (PFC) yang sebetulnya belum mengalami kematangan yang sempurna.
Hal yang justru terjadi bila bagian ini terganggu adalah sulitnya anak berkonsentrasi, kesulitan berpikir kritis, senang menunda sesuatu, dan masih banyak lagi. Tentunya ini menjadi suatu hal yang sangat diantisipasi agar tak sampai dialami oleh anak.
Segala sesuatu yang dikaitkan dengan kecanduan memang tak akan ada habisnya. Kecanduan tak hanya akan memberikan dampak buruk, namun juga kesulitan dalam diri masing-masing.
Jika anak sudah memperoleh paparan pornografi sejak kecil, maka tak heran bila ia akan mudah mengalami kecanduan akan seks. Hal ini tentu tidak baik bagi tumbuh kembangnya.
Pelecehan seksual menjadi salah satu tindak kriminalitas yang sulit untuk dicari solusinya. Ada banyak kasus pelecehan yang muncul dan bahkan banyak pelaku yang tidak mengenal batas usia, justru usia remaja pun bisa saja menjadi pelaku atas hal tersebut.
Paparan pornografi inilah yang harus kamu ketahui dengan baik agar dapat dihindari oleh anak. Jangan sampai anak memiliki potensi serius untuk menjadi pelaku tindak pelecehan sebab terpapar pornografi.
Anak-anak dikenal sebagai sosok peniru terbaik dan hal inilah yang haus diketahui oleh orangtua. Ada banyak hal yang bisa ditiru anak dari orang-orang di sekitarnya, bahkan untuk apa yang mereka lihat dan akses melalui ponsel pintar.
Ketika anak-anak mengakses pornografi dan terpapar hal tersebut, maka bukan tak mungkin justru mereka akan memperoleh kesenangan tersendiri dan justru menirunya. Hal ini jelas saja memberikan risiko tersendiri sebab segala konsekuensi 6yang harus siap dihadapi.
Orangtua perlu tahu bahwa anak-anak juga memiliki persepsi tersendiri mengenai suatu hal, termasuk saat memandang lawan jenis. Secara normal, anak akan menghormati keberadaan lawan jenis dan tidak berusaha melakukan hal yang dilarang.
Berbeda halnya jika anak telah terpapar pornografi, bukan tak mungkin anak-anak akan melihat lawan jenis sebagai objek seksual yang menarik. Jika sudah demikian, maka orangtua patut waspada dengan gerak gerik anak.
Paparan pornografi memang tak dapat dipandang sebelah mata, apalgi jika anak sudah dapat mengaksesnya dengan mudah. Orangtua memerlukan cara yang tepat agar anak dapat terhindar dari segala risiko akibat pornografi. Jauhkan anak dari kemudahan akses pornografi, ya!