Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kerja (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi kerja (pexels.com/Anna Shvets)

Tanggung jawab besar ketika menjadi orangtua ialah harus bisa memenuhi kebutuhan anak dan memberikan kehidupan yang nyaman serta sekolah yang layak. Yang mana hal itu pun membuat sebagian orangtua sepakat untuk Sama-sama bekerja demi bisa memiliki finansial yang mencukupi.

Di satu sisi hal itu memang bisa menjamin finansial keluarga, akan tetapi yang jarang disadari ialah adanya dampak pada anak jika kedua orangtuanya sama-sama sibuk bekerja. Hal ini bisa mengakibatkan rasa kesepian yang mendalam pada diri anak karena kurangnya perhatian. Tapi untuk lebih jelasnya bisa simak lima poin di bawah ini. 

1. Anak merasa kesepian sejak dini karena kurang diperhatikan

ilustrasi kesepian (pexels.com/Mikhail Nilov)

Paling sering terjadi tapi sering diabaikan ialah anak yang merasakan kesepian sejak kecil karena kedua orangtuanya sibuk kerja. Tentu saja hal ini merupakan dampaknya yang utama, yang mana karena tuntutan karier membuat anak jadi kekurangan perhatian dan kasih sayang sejak kecil.

Dituntut mandiri dan banyaknya waktu yang dihabiskan seorang diri di rumah membuat anak merasa kesepian. Jangan heran kalau pribadi anak berubah menjadi pendiam dan murung karena kesepiannya ini. 

2. Canggung dan tidak nyaman jika saat dewasa diminta dekat dengan orangtua

ilustrasi ayah sedang menasehati anaknya (pexels.com/Cottonbro)

Ketika sejak kecil sudah sering ditinggal sendirian karena kedua orangtua sibuk kerja, maka jangan kaget kalau ketika dewasa ia pun merasa canggung untuk menghabiskan waktu bersama orangtua. Bahkan duduk berdua dalam waktu lama mungkin membuatnya tidak betah.

Semua itu adalah dampaknya kalau terlalu sibuk dengan pekerjaan dan acuh pada perkembangan anak. Sehingga anak pun jadi merasa asing dengan orangtuanya sendiri, gak tahu harus mengobrol tentang apa, bahkan komunikasi dan interaksi juga bakalan terasa kaku. 

3. Lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah bersama teman

ilustrasi teman (pexels.com/Yan Krukov)

Tidak hanya anak broken home saja yang suka menghabiskan waktu di luar rumah bersama teman, anak yang orangtuanya sibuk kerja juga seperti itu. Pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah tapi memilih hang out bareng teman.

Karena logikanya, untuk apa dia pulang ke rumah ketika tidak ada yang menunggunya pulang. Tidak ada yang mengkhawatirkannya karena kedua orangtuanya sibuk bekerja. Sehingga ia pun merasa lebih baik bersenang-senang bersama teman daripada kesepian di rumah sendirian. 

4. Terlalu mandiri dan terbiasa hanya memikirkan diri sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/Maryia Plashchynskaya)

Dampak lainnya pada anak kalau suami dan istri sibuk bekerja ialah anak jadi terbiasa menjadi sosok yang mandiri dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Dampak dari orangtua yang memintanya untuk tidak rewel ketika mereka bekerja.

Di satu sisi hal ini baik untuknya karena membuat anak jadi tahu bagaimana cara mengandalkan dirinya sendiri. Akan tetapi ia bisa jadi seorang self centre yang kurang peduli terhadap sekitar, bahkan dia tidak memikirkan orangtuanya ketika sudah dewasa. 

5. Mudah dimanipulasi pasangan dengan cinta yang tak pernah ia dapatkan dari orangtua

ilustrasi berbisik (pexels.com/Cottonbro)

Ketika anak merasa kesepian dengan kedua orangtuanya yang sama-sama sibuk kerja, maka dampaknya ia bisa jadi mudah tertipu dengan cinta yang ditawarkan orang lain. Ia mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain yang tidak didapatkannya di rumah.

Bahayanya, hal ini bisa membuatnya mudah menjadi korban manipulasi saat menjalin hubungan dengan lawan jenis. Dimanfaatkan dengan bujuk rayu atas nama cinta. Itu semua karena dia sangat kekurangan cinta orangtua dalam hidupnya.

Itulah tadi lima dampaknya kalau suami dan istri sama-sama sibuk kerja dan mengejar karier. yang mana membuat anak menjadi kesepian dan kekurangan cinta. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team