Bukan hanya keluarga, lingkungan pertemanan juga dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak. Setiap orangtua tentu ingin agar anak mereka dapat dikelilingi oleh teman-teman yang baik dan membawa nilai-nilai positif padanya.
Namun bila kamu menyadari bahwa teman anakmu toxic, maka kamu perlu waspada. Dilansir Psychology Today, Erin Leonard, Ph.D, seorang psikoterapis dan penulis tiga buku tentang hubungan dan pengasuhan anak, mengatakan bahwa orang yang toxic memiliki sifat narsisme yang kuat, egosentris, dan manipulatif.
Ketika kondisi tersebut terjadi pada teman anakmu, kamu mungkin akan tergoda untuk segera mengakhiri hubungan pertemanan tersebut. Akan tetapi, perlu diingat bahwa cara ini belum tentu efektif karena bisa saja anak kamu telah dimanipulasi oleh teman-temannya, sehingga ia mungkin lebih memilih tetap berteman dengan mereka daripada tidak punya teman sama sekali.
Kendati demikian, kamu tidak perlu cemas. Ada cara lain yang dapat dilakukan untuk membantu anak yang memiliki teman toxic. Simak kelima caranya di bawah ini.