5 Konsekuensi jika Anak Tak Dekat dengan Ayahnya, Kurang Pede!

Membesarkan dan mendidik anak pada dasarnya merupakan hal yang tidak mudah sehingga memang harus dilakukan berdua. Orangtua memiliki peran yang berbeda antara ayah dan ibu sebab masing-masing tetap harus memberikan perhatian secara penuh terhadap anak-anaknya meski dengan cara yang mungkin berbeda.
Pada beberapa situasi, ternyata ada anak-anak yang mungkin tidak dekat dengan ayahnya, entah karena sibuk bekerja ataupun karena memang masalah perceraian. Ada beberapa konsekuensi berikut ini yang mungkin akan terjadi jika anak sampai tidak dekat dengan ayahnya sendiri.
1. Rentan kesulitan dalam hubungan interpersonal

Membangun hubungan interpersonal memang menjadi hal penting yang harus dididik oleh orangtua pada anak-anaknya. Hal ini terjadi karena orangtua pada dasarnya merupakan role model bagi anak-anaknya dalam belajar bagaimana caranya membangun hubungan interpersonal yang baik dan sehat.
Sayangnya, jika anak tidak dekat dengan ayahnya, hal ini akan membuat anak jadi tidak memiliki teladan yang cukup. Hal ini semakin parah jika ibunya pun tidak pernah mengajarkan cara untuk membangun hubungan interpersonal dengan orang lain. Sudah jelas ini akan membuat anak mengalami kesulitan untuk bisa berinteraksi dengan orang lain melalui cara-cara yang tepat.
2. Mudah mengalami gangguan emosional

Kondisi emosional yang dimiliki oleh seseorang mungkin akan cenderung berbeda-beda. Hal ini terjadi karena ada anak yang mungkin memiliki kondisi emosional yang stabil, namun ada pula anak-anak yang justru rentan sekali mengalami gangguan emosional dan mudah untuk meluapkan temperamennya dengan cara yang buruk.
Sebetulnya masalah emosional yang dimiliki anak salah satunya bisa diakibatkan oleh tidak dekat dengan ayahnya sendiri. Bukan tidak mungkin anak akan rentan mengalami kesepian, kecemasan, hingga berujung depresi. Bagaimanapun juga, dukungan sosial yang diberikan oleh sosok ayah ternyata dapat berperan penting dalam menjaga kondisi emosional pada anak agar tetap stabil.
3. Kurang percaya diri

Orangtua pasti selalu berharap jika anak-anaknya dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Namun, ternyata peran orangtua menjadi satu pengaruh penting yang dapat membangun kepercayaan diri pada anak sejak kecil.
Jika anak sejak kecil tidak pernah dekat dengan ayahnya sendiri, hal ini akan membuat mereka rentan mengalami rasa minder karena kurangnya dukungan ayah pada keseharian mereka. Oleh sebab itu, anak memang perlu memiliki kedekatan yang baik dengan ayahnya agar anak merasa diakui dan bisa mendapatkan dukungan secara emosional sehingga tidak lagi merasa kurang percaya diri dengan dirinya sendiri.
4. Kurangnya keterampilan berkomunikasi

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik memang sudah semestinya dilakukan oleh banyak orang, termasuk anak. Ternyata untuk bisa membentuk keterampilan berkomunikasi pada anak bukanlah sesuatu yang mudah karena ada banyak sekali faktor-faktor yang akan menentukan hal tersebut.
Kehadiran ayah menjadi salah satu faktor yang dapat membantu anak untuk meningkatkan keterampilan komunikasinya sehingga bisa cenderung lebih efektif. Komunikasi yang jujur dan terbuka khususnya dengan ayah akan membantu anak untuk memahami segala situasi pada saat berinteraksi dengan orang lain.
5. Memengaruhi pengetahuan dan perkembangan gender

Ada banyak hal baru yang mungkin harus anak pelajari sejak kecil, termasuk dalam hal ini adalah mengenai pengetahuan seputar gender. Bagaimanapun juga, anak harus bisa membedakan, entah itu dalam perbedaan karakteristik, identitas, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan gender.
Jika anak tidak dekat dengan ayahnya sejak kecil, hal ini akan secara otomatis memengaruhi pengetahuan dan perkembangan anak seputar gender. Bukan tidak mungkin anak akan mengalami kesulitan untuk memahami identitas gender ataupun persepsi gender yang ada di masyarakat sehingga ini akan membuat anak rentan kebingungan.
Ternyata memang peran ayah membawa pengaruh yang sangat besar pada anak. Tidak heran apabila sosok ayah harus terlibat dalam mendidik anak agar anak-anaknya bisa tumbuh menjadi sosok yang baik dan memiliki persepsi positif terhadap dirinya. Jangan sampai anak mengalami fatherless!