ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Daria Obymaha)
Promosi tentang gentle parenting membuat banyak konten tentang pola pengasuhan ini tayang di media sosial. Namun sayangnya, konten tersebut berakhir dengan ungkapan menghakimi bagi orangtua yang gagal menerapkannya.
Di sisi lain, konten tentang gentle parenting biasanya menunjukkan anak-anak yang akhirnya patuh pada instruksi lembut dari orangtuanya. Padahal, tidak semua anak memiliki tabiat yang sama. Tak jarang hal ini memunculkan pemicu stres baru bagi orangtua dengan anak yang cenderung sulit dikendalikan.
Emily Edlynn Ph.D., seorang psikolog mengungkapkan dalam Psychology Today bahwa konten gantle parenting justru menimbulkan perdebatan bagi psikolog. Pada dasarnya gentle parenting adalah tentang melihat anak sebagai individu yang utuh, memiliki perasaan dan memahami situasi di sekitarnya. Meskipun baik, tidak semua orangtua maupun anak akan sepenuhnya cocok dengan metode ini.
Emily Edlynn Ph.D. menyebutkan, Jika orangtua mempraktikkan pola asuh yang lembut dan terasa cocok, ada unsur-unsur yang sehat dan bermanfaat dalam pendekatan tersebut. Namun, aku khawatir tentang orang tua dan anak-anak yang tidak cocok dengan pendekatan ini, dan bagaimana mengalami hal ini menyebabkan perasaan menyalahkan diri sendiri dan gagal alih-alih menyadari bahwa pendekatan ini bukanlah resep yang tepat untuk keluarga mereka."