7 Resolusi Parenting yang Perlu Dibuat Orangtua untuk Tahun Mendatang

Sebagai orangtua, tahun baru bisa menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan yang telah dilalui bersama keluarga selama setahun terakhir, dan merencanakan perubahan ke arah yang lebih baik untuk tahun depan.
Orangtua dapat merencanakan peningkatan dalam memprioritaskan keluarga dan memperkuat hubungan dengan anak-anak sebagai bentuk resolusi untuk menyambut tahun yang akan datang.
Tahun baru bukan hanya tentang perbaikan diri, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Berikut tujuh resolusi yang dapat menjadi panduan bagi para orangtua untuk membangun keluarga yang lebih harmonis di tahun mendatang.
1. Luangkan waktu berkualitas bersama

Salah satu hal terbaik yang bisa diberikan orangtua kepada anak-anak adalah waktu yang berkualitas. Orangtua dapat memfasilitasi banyak hal kepada anak-anaknya, tetapi waktu tak bisa ditukar dengan itu semua.
Cobalah membuat resolusi sederhana seperti makan malam bersama tanpa gangguan gawai, jalan bersama di akhir pekan, atau menghabiskan waktu di rumah sambil bermain permainan keluarga table game misalnya.
Waktu berkualitas ini bisa memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak, serta menunjukkan kepada anak-anak bahwa mereka adalah prioritas utama orangtua. Di tengah kesibukan sehari-hari, orangtua tidak lupa untuk menyisihkan waktu bagi anak-anaknya.
Tentu, hal ini membutuhkan komitmen dan konsistensi sebagai kunci. Oleh karena itu, perjelaslah resolusi dengan membuat jadwal tetap untuk waktu keluarga, misalnya, tentukan di malam apa ingin melakukan permainan, jam berapa waktunya makan malam bersama, dan untuk akvitivas-aktivitas lainnya.
2. Mendengarkan dengan lebih aktif

Mendengarkan anak dengan penuh perhatian juga menjadi langkah penting untuk membangun hubungan keluarga yang sehat. Seringkali, kesibukan membuat kita abai pada anak-anak. Terkadang malah ketika anak berbicara, kita hanya mendengarkannya sambil lalu.
Oleh sebab itu, ambilah waktu untuk menyusun resolusi dalam hal ini. Buat penjelasan atas resolusi tersebut, misalnya ingin benar-benar mendengarkan anak dengan kontak mata, memberikan respons yang relevan, dan tidak menginterupsi atau memotong ucapannya. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai oleh orangtuanya.
Jika selama satu tahun terakhir terjadi banyak pengabaian seperti memberikan jawaban setengah hati sehingga membuat anak merasa tidak penting. Maka, mendengarkan secara aktif, akan membuat orangtua dapat lebih memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan impian mereka. Ingat, waktu terus berjalan, dan anak-anak akan bertumbuh dewasa. Jangan sampai orangtua kehilangan momen berharga bersama mereka.
3. Menjadi teladan yang baik

Pernah mendengar istilah bahwa anak adalah peniru yang ulung? Ya, anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat ketimbang apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, menjadi teladan yang baik adalah resolusi penting untuk tahun baru. Tunjukkan kebiasaan positif seperti disiplin, pengelolaan emosi yang baik, serta tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, jika orangtua ingin anak lebih disiplin dalam hal ibadah, maka hal itu perlu dimulai lebih dulu oleh orangtua. Atau jika ingin anak membaca lebih banyak buku, tunjukkan bahwa orangtua pun memiliki kebiasaan membaca. Dengan memberikan contoh nyata, anak-anak akan lebih mudah mengadopsi nilai-nilai positif yang orangtua inginkan tanpa merasa dipaksa.
4. Mendukung minat dan bakat anak

Anak-anak senang mengeksplorasi minat dan ketertarikan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali dan mendukung minat dan bakat tersebut. Dengarkan mereka dengan terbuka dan fasilitasi eksplorasi bakat mereka, baik melalui kursus, peralatan yang mereka butuhkan, atau hanya dengan memberikan ruang untuk mencoba hal baru. Dukungan orangtua bisa menjadi kunci bagi anak-anak untuk mengembangkan potensinya.
Namun, orangtua juga perlu paham untuk tidak memaksakan minat yang diinginkan kepada anak-anak. Biarkan mereka memilih apa yang benar-benar mereka sukai. Sebab, anak dan orangtua adalah pribadi berbeda yang bisa saja memiliki minat dan bakat yang juga berbeda.
Orangtua juga perlu paham bahwa dukungan tidak selalu dalam bentuk fasilitas kegiatan, tetapi juga menerima apa yang anak sukai sehingga hal itu bisa membangun perasaan diterima dan kepercayaan diri mereka.
5. Fokus pada kesehatan keluarga

Kesehatan fisik dan mental keluarga adalah hal penting yang wajib menjadi perhatian orangtua. Kedua hal ini bisa menjadi fondasi kebahagiaan bersama. Penting bagi orangtua untuk menjadikan kesehatan fisik dan mental keluarga sebagai bagian dari resolusi tahun baru.
Mulailah terapkan pola makan sehat di rumah, ajak anak-anak berolahraga bersama, dan pastikan mereka memiliki waktu istirahat yang cukup. Aktivitas seperti jalan pagi atau bermain di taman bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan.
Selain itu, perhatikan juga kesehatan mental. Di era di mana pengaruh bisa datang begitu cepat dan mudah, anak dan anggota keluarga yang lain sangat mungkin mengalami masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, keluarga perlu menjadi tempat yang aman bagi anak. Jangan ragu untuk membuat waktu khusus agar setiap anggota keluarga dapat saling berbagi cerita. Keterbukaan antar anggota keluarga dan membantu kesehatan mental yang baik.
6. Mengurangi ketergantungan pada teknologi

Teknologi bisa menjadi alat yang bermanfaat jika dipergunakan dengan baik. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa di era digital saat ini, teknologi justru bisa menjadi penghalang dalam komunikasi keluarga.
Membuat aturan penggunaan gadget, seperti screen time, atau waktu tanpa gadget saat makan dan sebelum tidur atau saat sedang kumpul keluarga, bisa membantu meningkatkan kualitas interaksi keluarga. Selain itu, hal ini juga bisa mengajarkan anak untuk menggunakan teknologi secara bijak.
Selagi tidak menggunakan gawai, anak-anak bisa diajak untuk terlibat dalam aktivitas offline yang menyenangkan, seperti bermain di luar rumah, menggambar, memasak bersama, dan lain sebagainya.
Pembatasan penggunaan teknologi ini juga membutuhkan konsistensi dan teladan dari orangtua. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan hal ini ke dalam resolusi tahun baru.
7. Membangun tradisi dan nilai-nilai positif

Tradisi keluarga memberikan identitas dan nilai bagi anak. Jika keluarga belum memiliki tradisi khusus, mulailah untuk mencoba melakukannya tahun ini. Tradisi keluarga tak harus selalu sebuah aktivitas yang mahal, tetapi bisa dengan hal-hal sederhana, seperti membuat hari pelayanan bagi salah satu anggota keluarga, tukar kado, menonton film di akhir pekan, atau yang lainnya.
Ide tradisi keluarga juga bisa mencakup kegiatan sosial, seperti mengunjungi panti asuhan atau ikut serta dalam kegiatan di lingkungan rumah. Hal ini bukan cuma menanamkan nilai-nilai kebaikan, tetapi juga tanggung jawab sosial yang akan anak bawa di sepanjang hidup mereka.
Tahun baru bisa menjadi awal yang sempurna untuk membuat perubahan kecil tetapi berarti dalam keluarga. Buatlah resolusi yang relevan dan lakukan dengan konsisten. Antara ayah dan ibu perlu membicarakan hal ini bersama dan menetapkan resolusi apa yang ingin dicapai bersama keluarga.
Tentu, hal ini bukanlah sekadar perencanaan semara, tetapi demi menjadikan keluarga sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan bersama. Semoga berhasil!