Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bercanda bersama teman (pexels.com/Norma Mortenson)

Candaan dapat membuat interaksi sosial lebih hangat dan menyenangkan. Anak-anak, seperti halnya orang dewasa, sering melontarkan lelucon terhadap temannya. Akan tetapi, kemampuan mereka untuk membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dijadikan bahan bercanda masih berkembang.

Sebagai orangtua, kita memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan anak batasan wajar dalam bercanda. Hal ini penting agar mereka memahami humor yang sehat, tanpa menyakiti perasaan orang lain. Berikut adalah beberapa pelajaran penting yang perlu anak pahami. Bantu ingatkan mereka, ya!

1. Ajarkan untuk mengenali perasaan orang lain

ilustrasi menenangkan teman yang sedang sedih (freepik.com/freepik)

Sebelum melontarkan candaan, anak perlu belajar untuk memahami perasaan orang lain. Misalnya, ketika teman sedang sedih, candaan bisa memperburuk suasana.

Ajarkan anak untuk bertanya pada diri sendiri sebelum bercanda, “Apakah ini akan membuat orang lain nyaman?” Kebiasaan ini membantu anak lebih peka dalam memilih momen untuk bercanda, sambil tetap mempertimbangkan perasaan orang lain.

Salah satu cara yang mudah untuk melatih ini adalah dengan melakukan permainan peran di rumah. Buat skenario kecil dan ajak anak untuk berdiskusi tentang bagaimana perasaan mereka jika mendengar candaan dalam situasi tertentu.

Latihan ini dapat melatih anak untuk lebih peka dan memahami perbedaan antara candaan yang baik dan yang perlu dihindari.

2. Jelaskan bahwa topik sensitif bukan untuk bercanda

Editorial Team

Tonton lebih seru di