Perilaku kasar dalam perkataan pada anak-anak merupakan fenomena yang seringkali menjadi perhatian serius bagi orangtua dan pendidik. Kekhawatiran muncul karena perilaku semacam ini memiliki potensi untuk tidak hanya merusak hubungan sosial anak dengan teman sebaya atau orang dewasa, tetapi juga mencerminkan kurangnya kemampuan dalam mengendalikan diri serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya norma-norma sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain.
Dampak dari perilaku kasar ini dapat berdampak jauh lebih dalam daripada sekadar gejala permukaan, mengingat hubungannya dengan kualitas hubungan interpersonal, perkembangan emosional, dan kesuksesan akademis anak di masa depan. Anak yang cenderung menggunakan bahasa kasar mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun koneksi emosional yang sehat, menunjukkan ekspresi emosi yang sesuai, serta menjalin hubungan yang positif dengan lingkungan sekitar. Yuk, mari kita telaah lebih dalam mengenai penyebab dari perilaku tersebut.