Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sikap Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Masa Depan Anak, Wajib Tahu!

ilustrasi mengajari anak belajar (parenting.firstcry.com)
ilustrasi mengajari anak belajar (parenting.firstcry.com)

Menjadi orang tua memang bukan suatu hal mudah dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Namun, anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah dari Tuhan yang harus dijaga dengan baik. Oleh sebab itu, orang tua harus bisa menjaga dan mendidik anaknya dengan baik agar nantinya sang buah hati bisa menjadi anak yang baik dan memiliki masa depan yang menjanjikan.

Namun, kenyataannya ada beberapa sikap orang tua yang justru bisa menghancurkan masa depan anak. Tak jarang, orang tua seperti ini tak sadar aksi mereka cukup membahayakan masa depan anak dengan dalih selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak.

Intip dulu inspirasi seputar beberapa sikap orang tua yang bisa menghancurkan masa depan anak lewat artikel berikut ini, yuk!

1. Tempramental dan suka melakukan kekerasan fisik

ilustrasi memarahi anak (simplemost.com)
ilustrasi memarahi anak (simplemost.com)

Orang tua yang temperamental dan suka melakukan kekerasan fisik tentu merusak kesehatan mental sang anak. Apalagi jika sikap buruk tersebut dilakukan oleh kedua orang kepada anaknya, tentu hal tersebut bisa berakibat buruk bagi perkembangan sang anak maupun kesehatan mentalnya.

Akibatnya, anak cenderung akan mencari pelampiasan dari tindakan yang diperoleh dari orang tuanya tersebut, baik dengan melampiaskannya ke saudaranya sendiri seperti kepada adiknya atau ke teman-temannya dengan melakukan tindakan seperti yang diterimanya dari orang tuanya.

2. Terlalu perfeksionis

ilustrasi mengajari anak belajar (parenting.firstcry.com)
ilustrasi mengajari anak belajar (parenting.firstcry.com)

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, jika orang tua bersikap terlalu perfeksionis agar anaknya bisa mendapatkan atau menjadi yang terbaik, itu bukanlah hal yang tepat. Anak akan merasa tertekan jika dituntut terus-menerus untuk melakukan hal yang sempurna sehingga bisa berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya.

Selain itu, orang tua yang terlalu perfeksionis biasanya juga ingin agar anaknya juga bersikap perfeksionis seperti dirinya. Akibatnya, anak yang dituntut bersikap perfeksionis seperti orang tuanya akan tumbuh dengan sikap yang tidak pernah puas dan cenderung bersikap arogan terhadap orang di sekitarnya. 

3. Suka membicarakan keburukan anak

ilustrasi ibu-ibu sedang bergosip (pampers.com)
ilustrasi ibu-ibu sedang bergosip (pampers.com)

Anak akan merasa akan sangat terluka jika orang tuanya membicarakan keburukannya kepada orang lain. Apalagi jika orang tuanya membicarakan keburukannya kepada orang tua temannya, tentu anak akan semakin terluka karena ia takut jika akan diejek oleh teman-temannya.

Luka yang terus ditorehkan di hati anak akibat sikap orang tuanya yang buruk ini akan membuat anak tumbuh dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Akibatnya, anak akan sulit untuk maju karena mudah minder dengan orang-orang di sekitarnya. 

4. Terlalu memanjakan anak

ilustrasi anak di salon (traveller. com.au)
ilustrasi anak di salon (traveller. com.au)

Salah satu cara orang tua untuk membahagiakan anaknya adalah dengan memanjakan. Namun, jika anak terlalu dimanja, maka sulit bagi sang buah hati untuk bisa mandiri. Selain itu, anak yang terlalu dimanja juga cenderung tidak mau bertanggung jawab dengan kesalahan yang telah diperbuatnya karena orang tuanya terbiasa untuk menutupi kesalahannya.

Akibatnya, anak akan tumbuh dengan sifat yang arogan dan juga pecundang sehingga sulit baginya untuk bisa meraih kesuksesan dengan kemampuannya sendiri atau dengan cara yang baik. Selain itu, anak yang terlalu dimanjakan sejak kecil akan sulit untuk menerima kesulitan serta tantangan hidup.

5. Pelit

ilustrasi anak memegang uang (today.com)
ilustrasi anak memegang uang (today.com)

Sikap orang tua yang pelit ternyata juga bisa menghancurkan masa depan anaknya, lho! Mengapa? Karena anak akan berusaha mencari cara lain untuk mendapatkan keinginan yang tidak terpenuhi akibat orang tuanya yang pelit. Bahkan, tidak jarang untuk mendapatkan keinginannya tersebut anak melakukannya dengan cara yang tidak baik, misalnya saja dengan mencuri.

Tentu hal tersebut bisa berakibat buruk bagi masa depan sang anak. Sebab, anak yang terbiasa mencuri akan terbawa hingga ia dewasa nanti. Akibatnya, ia tidak hanya mencuri untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, namun, juga bisa melakukan hal-hal yang buruk lainnya untuk mendapatkan keinginan meski ia tahu jika caranya tersebut justru bisa membahayakan dirinya sendiri. 

Masa depan anak tidak sepenuhnya tergantung dari diri anak itu sendiri. Tentunya orang tua yang lebih berperan penting bagi masa depan anak. Jangan sampai karena ego dan ambisi diri sendiri jadi mengorbankan masa depan anak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eliza Ustman
EditorEliza Ustman
Follow Us