ilustrasi keluarga ENFJ (pexels.com/Gustavo Fring)
Terakhir, ada ENFJ yang dikenal sebagai orangtua paling suportif sedunia. Mereka sangat peka terhadap kebutuhan emosional anak dan selalu berusaha memberikan dukungan maksimal. Masalahnya, kepekaan ini sering membuat ENFJ terlalu protektif dan gak rela melihat anak menghadapi kesulitan. Saat anak mengeluh tentang tugas sekolah yang sulit, ENFJ langsung turun tangan membantu bahkan kadang mengerjakan sebagian besar tugasnya. Atau ketika anak bermasalah dengan teman, ENFJ langsung ingin menyelesaikan masalah tersebut tanpa memberi kesempatan anak untuk belajar mengatasi konflik sendiri.
Yang bikin ENFJ mudah luluh adalah kemampuan mereka membaca emosi anak dengan sangat baik. Mereka bisa merasakan kesedihan anak bahkan sebelum si kecil mengatakannya. Akibatnya, ENFJ sering memberikan apa yang diminta anak sebelum sempat berpikir panjang tentang konsekuensinya. Padahal, membiarkan anak sesekali merasa kecewa atau menghadapi tantangan justru penting untuk perkembangan karakternya.
Menjadi orangtua yang gampang luluh memang bukan hal yang sepenuhnya negatif. Kasih sayang dan kelembutan tetap dibutuhkan dalam mendidik anak. Namun, penting juga untuk menemukan keseimbangan antara memanjakan dan mendisiplinkan. Ingat, tujuan utama mendidik anak adalah mempersiapkan mereka menghadapi dunia nyata, bukan melindungi mereka dari segala kesulitan.