5 Tips Membantu Anak Melewati Fase Putus Cinta, Jangan Menghakimi!

Bagi banyak orangtua, cinta remaja mungkin dianggap sebagai cinta monyet. Namun, gak bisa dipungkiri bahwa perpisahan yang dialami juga akan menimbulkan perasaan sedih bagi anak. Sehingga, sebagai orangtua, kamu perlu membantunya agar bisa kembali ceria.
Pada momen ini, orangtua juga bisa sekaligus mengajari anak tentang apa itu perpisahan dan bagaimana cara mengatasi rasa sakit, penolakan, kekecewaan, serta emosi-emosi lain yang menyertai berakhirnya suatu hubungan. Berikut ada lima tips mudah yang bisa kamu praktikkan.
1. Validasi emosi yang dirasakan anakmu
Alih-alih meminta anak buat gak bersedih karena putus cinta, akan lebih jika kamu beri validasi atas apa yang dirasakannya. Ini mungkin bukan cinta layaknya orang dewasa yang serius, namun bukan berarti anakmu gak punya perasaan yang kuat terhadap mantan pasangannya.
Dikutip Parents, Arianna Skinner, penulis dan telah ditinjau secara medis oleh konsultan kesehatan seksual, Varuna Srinivasan, memberi saran agar membicarakan kepada anakmu bahwa gak apa-apa untuk merasa sedih, terluka, atau kesal. Dia bisa menerima dan mengakui perasaan itu, tapi jangan sampai terjebak di dalamnya. Jangan menghakimi perasaannya dan tetaplah berikan bimbingan untuk anakmu agar gak berlebihan.