5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anak

Terus memaksa untuk puasa, tanpa menjelaskan

Pada bulan Ramadan, orangtua sejatinya punya tanggung jawab penting untuk mengajarkan anak-anak tentang arti dan nilai-nilai puasa dalam Islam. Sebab bagaimana pun juga, sekolah anak yang paling pertama adalah rumahnya sendiri.

Sayangnya, ada beberapa kesalahan dalam pendekatan ini yang justru bisa mempengaruhi pemahaman anak tentang puasa. Yuk bahas, lima kesalahan yang harus dihindari orangtua saat mengajarkan tentang puasa kepada anak-anak berikut ini.

Baca Juga: 4 Cara Menyenangkan untuk Mengajarkan Konsep Zakat Fitrah pada Anak

1. Tidak memberikan penjelasan yang cukup

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anakilustrasi mengobrol (istockphoto.com/FG Trade)

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orangtua adalah tidak memberikan penjelasan yang cukup kepada anak tentang arti dan tujuan puasa dalam Islam. Padahal, anak-anak perlu tahu bahwa puasa bukan hanya tentang menahan makan dan minum, tetapi juga tentang meningkatkan keimanan, rasa kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama.

Orangtua perlu meluangkan waktu untuk menjelaskan konsep-konsep ini kepada anak-anak. Tentunya tetap dengan cara yang sesuai dengan pemahaman mereka.

2. Memaksa anak-anak untuk berpuasa

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anakilustrasi anak merasa sedih (freepik.com/jeswin)

Memaksa anak-anak untuk berpuasa sebelum mereka siap bisa menjadi kesalahan yang serius. Pasalnya, setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan pendekatan yang diterapkan pada satu anak mungkin tidak sesuai dengan anak lainnya.

Sebelum memutuskan apakah anakmu siap untuk berpuasa, pertimbangkan kematangan fisik dan emosional mereka serta kemampuan mereka untuk menahan lapar dan haus. Berikan support dan motivasi kepada anak untuk berpuasa secara sukarela saat mereka merasa siap.

3. Tidak memberikan contoh yang baik

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anakilustrasi beribadah (freepik.com/rawpixel.com)

Orangtua punya peran penting sebagai contoh bagi anak-anaknya, terutama dalam hal keagamaan seperti puasa. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak memberikan contoh yang baik dalam berpuasa dan beribadah selama bulan Ramadan.

Padahal, anak-anak akan lebih cenderung meniru perilaku orangtua mereka, jadi pastikan kamu menunjukkan komitmen dan ketekunan dalam menjalankan ibadah Ramadan. Tunjukkan kepada anak bagaimana kamu berpuasa dengan sabar, disiplin, dan ikhlas.

Baca Juga: 3 Kelebihan Anak Berani Membantah Orangtua, Berpikir Kritis!

4. Mengabaikan pemahaman anak tentang puasa

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anakilustrasi membaca Al-Quran (pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Setiap anak punya pemahaman yang berbeda tentang puasa, dan seringkali orangtua mengabaikan atau mengesampingkan perspektif anak-anak dalam hal ini. Sejatinya, orangtua perlu mendengarkan pertanyaan, kekhawatiran, dan perasaan anak-anak tentang puasa dan memberikan tanggapan yang sesuai.

Ajak anak-anak untuk berdiskusi tentang puasa. Jawab pertanyaan mereka dengan jujur dan berikan penjelasan yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka.

5. Memaknai puasa hanya sebagai kewajiban

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Orangtua saat Ajarkan Puasa pada Anakilustrasi sahur bersama (freepik.com/freepik)

Terakhir, salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah memaknai puasa hanya sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga orangtua enggan menghargai keindahan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.

Padahal, puasa adalah waktu yang istimewa di mana umat Muslim bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, dan meningkatkan hubungan dengan sesama. Orangtua perlu mengajarkan kepada anak-anak bahwa puasa adalah kesempatan untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, belajar tentang rasa lapar dan haus yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung, serta menerapkan nilai-nilai seperti kesabaran, rasa syukur, dan kepedulian.

Mengajarkan anak-anak tentang puasa adalah tanggung jawab penting bagi orangtua dan bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan keimanan anak. Ingatlah bahwa pendekatan yang penuh perhatian, pengertian, dan kesabaran akan membantu menciptakan pengalaman yang indah bagi anak-anak selama bulan suci ini. Bersedia membimbing anak-anak menuju pemahaman yang lebih dalam tentang puasa dan nilai-nilai Islam?

Baca Juga: Apa yang Dimakan Nabi Muhammad SAW saat Sahur dan Buka Puasa?

Desria Photo Verified Writer Desria

Suka menulis dan menangis (?)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya