Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak membuat konten (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi anak membuat konten (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sejak munculnya media sosial, profesi content creator menjadi spotlight di kalangan masyarakat. Kalau dulu anak-anak menyebutkan dokter atau insinyur saat ditanya cita-cita, kini banyak yang lebih tertarik menjadi content creator karena terinspirasi dari kesuksesan idolanya di platform, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram.

Namun, mengizinkan anak terjun ke dunia digital bak dua sisi mata pisau. Di satu sisi, anak bisa mengasah kreativitas dengan berkarya, mengekspresikan diri, atau bahkan menghasilkan uang dari konten yang dibuat. Di sisi lain, ada risiko yang mengancam keamanannya.

Untuk itu, peran orangtua diperlukan untuk membimbing anak yang ingin menjajal dunia content creator. Tips berikut bisa diterapkan agar tidak privasi dan keselamatannya tetap terjaga. Mari disimak sampai tuntas.

1. Ajarkan privasi sejak dini

ilustrasi anak membuat konten (pexels.com/Julia M Cameron)

Anak-anak dikenal dengan kepolosannya. Mereka sering mengungkapkan apa yang ada di pikiran tanpa menyadari apakah hal tersebut pantas untuk dibicarakan atau tidak. Penting bagi anak untuk memahami bahwa tidak semua hal bisa dibagikan secara online, karena hal ini bisa memicu situasi yang tidak diinginkan.

Contohnya, jika anak memberikan alamat rumahnya, banyak orang bisa datang dan mengganggu kenyamanan. Bahkan bukan tak mungkin di antara mereka ada yang memiliki niat jahat, seperti mencuri atau menculik.

Informasi pribadi anak, seperti alamat rumah, nomor telepon, dan detail identitas lainnya, harus dijaga kerahasiaannya. Dengan mengajarkan hal ini sejak dini, anak akan lebih berhati-hati dalam berbagi informasi di dunia maya.

2. Pantau dan batasi aktivitas anak di media sosial

Editorial Team

Tonton lebih seru di