Dalam dunia parenting, istilah tiger parenting sering kali identik dengan pola asuh yang keras, penuh aturan, dan tuntutan tinggi pada anak. Meski terdengar menakutkan, konsep ini sebenarnya punya sisi positif jika dilakukan dengan cara yang tepat. Tiger parenting yang sehat mampu menumbuhkan disiplin, tanggung jawab, dan semangat berprestasi pada anak, tanpa membuat mereka merasa tertekan secara emosional. Kuncinya ada pada keseimbangan antara memberi dorongan dan tetap menjaga kenyamanan mental anak.
Banyak orang tua yang terjebak pada pola pikir bahwa tiger parenting berarti memaksa anak mencapai standar tertentu tanpa kompromi. Padahal, jika semua dilakukan dengan komunikasi yang baik, empati, dan strategi yang tepat, pola asuh ini justru bisa membantu anak berkembang maksimal. Bukan hanya di bidang akademis, tapi juga pada kemampuan sosial, mental, dan kreativitasnya. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan agar tiger parenting berjalan efektif namun tetap ramah di hati anak.