5 Tips untuk Membuat Anak Berhenti Mengejek Teman, Buang Kebiasaannya!

Mengejek teman di sekolah mungkin menjadi satu hal yang kerap ditemukan di setiap tempatnya. Memang biasanya anak-anak sangat senang untuk bercanda dengan sebayanya, namun tidak tahu batasan-batasan yang semestinya dihormati.
Banyak anak yang mengejek teman-temannya untuk alasan bercanda, padahal hal ini jelas bukanlah sesuatu yang baik. Orangtua harus menyadari perilaku anak yang gemar mengejek teman, sebab bisa berkembang menjadi bullying atau perundungan. Untuk membantu anak berhenti mengejek temannya, maka lakukan beberapa tips berikut ini.
1. Mengingatkan anak secara pribadi

Sering kali anak tak menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah hal keliru. Selama ini mereka bisa saja melakukan pengejekan karena meniru apa yang dilakukan teman-temannya tanpa tahu alasannya.
Orangtua dapat menasehati anak secara empat mata dan tidak dilakukan secara umum. Menasehati anak secara umum justru akan membuatnya malu dan berpotensi mengulangi kesalahannya kembali di lain waktu.
2. Jelaskan konsekuensi bila mengejek teman

Selama ini anak hanya tahu mengejek teman, namun tak tahu konsekuensi apa yang mungkin diperolehnya. Orangtua tentu memiliki kewajiban untuk menjelaskannya pada anak mengenai konsekuensi yang bisa diperoleh.
Konsekuensi tersebut adalah kemungkinan untuk dijauhi teman-temannya atau pun dicap sebagai pelaku bullying jika tetap nekat mengejek. Oleh sebab itu, orangtua harus mendorong anak untuk berhenti mengejek teman-temannya agar tak mendapatkan konsekuensi tersebut.
3. Berilah hukuman yang sesuai

Menghukum anak sebetulnya menjadi opsi yang boleh saja dilakukan selama masih sesuai batasan. Jika orangtua memang merasa bahwa ejekan yang dilakukan anak terkesan berlebihan, maka jangan ragu untuk memberikan hukuman.
Berilah hukuman yang dapat membuat anak jera, namun tak perlu sampai menyakitinya secara fisik dan perasaan. Biarkan anak melakukan refleksi diri agar merenungi kesalahan yang diperbuatnya, sehingga tak diulangi lagi.
4. Meminta anak untuk mengakui kesalahannya

Orangtua tidak hanya harus megajarkan anak untuk berhenti mengejek, namun juga harus berani mengakui kesalahannya. Jika anak memang melakukan kesalahan, maka mintalah ia untuk mengakui hal tersebut dengan baik.
Bila anak mau mengakui kesalahannya, maka biarkan anak untuk meminta maaf pada teman-temannya. Cara ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
5. Alihkan energi anak pada hal-hal positif

Anak-anak yang gemar melakukan pengejekan pada teman-temannya memang cenderung aktif dan penuh energi. Orangtua mungkin saja bisa mengalihkan fokus anak pada hal-hal yang lebih baik dari pada terus mengejek temannya sendiri.
Bisa saja orangtua mengalihkan energi anak untuk berolahraga atau melakukan aktivitas lainnya. Cara ini setidaknya akan memecah energi anak agar tidak terus menerus mengejek temannya, sehingga bisa dialihkan pada hal yang lebih baik.
Orangtua punya tanggung jawab penting untuk mencegah kebiasaan mengejek tersebut. Cara ini bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tidak menjadi pelaku bullying. Jangan abai, ya!
Sumber:
https://kidshealth.org/en/parents/no-bullying.html
https://www.verywellfamily.com/why-kids-tease-and-how-to-help-your-child-handle-it-2765055
https://www.empoweringparents.com/article/kids-who-mock-imitate-and-make-fun-of-parents/