Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu rumah tangga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah menikah dan melahirkan, banyak perempuan yang dihadapkan dengan pilihan sulit antara kembali bekerja atau berhenti lalu fokus mengurus anak dan pekerjaan rumah.

Sayangnya, pekerjaan ibu rumah tangga sering dipandang sebelah mata. Seringkali orang-orang menganggap ibu rumah tangga hanya bersantai-santai sepanjang hari. Padahal, kenyataannya gak seperti itu lho.

Pekerjaan ibu rumah tangga juga sama beratnya, bahkan lebih melelahkan karena tidak ada jam kerja yang tetap. Seringkali, ibu yang sibuk dengan urusan rumah menjadi sensitif, mudah marah, bahkan stres.

Jadi, kenapa sih ibu rumah tangga cenderung sensitif bahkan sampai stres? Simak penjelasan berikut ya.

1. Kurangnya waktu mengurus diri sendiri

ilustrasi ibu rumah tangga dan anaknya (pexels.com/Yan Krukau)

Kelihatannya memang menyenangkan tinggal di rumah seharian tanpa perlu repot berangkat ke kantor. Namun, siapa sangka pekerjaan rumah malah selalu ada setiap detiknya. Terutama jika memiliki anak balita yang sedang aktif-aktifnya. Hal inilah yang membuat ibu menjadi kurang waktu mengurus diri sendiri.

Seorang ibu rumah tangga yang mengalami stres bisa saja karena kehabisan waktu untuk merawat bahkan mempercantik diri sendiri. Para suami, sebaiknya beri istri waktu me time sesekali untuk memanjakan dirinya, ya!

2. Kelelahan mengurus rumah dan anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Sarah Chai)

Mengurus rumah dan anak bukanlah hal yang mudah. Di tahun-tahun pertama menjadi ibu rumah tangga, ibu menjadi sensitif karena kelelahan dengan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.

Ibu yang kelelahan menjadi mudah tersulut emosinya. Jika hal ini terjadi, sebaiknya suami harus siap membantu istri meringankan pekerjaan rumah begitu ada waktu senggang di rumah.

3. Merasa kehilangan diri sendiri

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Tak jarang, saat disibukkan dengan pekerjaan rumah, ibu rumah tangga menjadi sensitif karena merasa kehilangan diri sendiri. Kesibukan menyebabkan mereka tidak dapat lagi melakukan hobi atau hal-hal yang ingin dilakukan di luar pekerjaan rumah. Bahkan tak sedikit yang mengabaikan mimpi dan keinginannya karena ingin fokus mengurus anak dan suami di rumah.

4. Kesepian dan butuh teman

ilustrasi ibu dan anak-anaknya (pexels.com/Gustavo Fring)

Kegiatan sehari-hari yang hanya dilakukan di rumah terkadang menyebabkan kesepian. Seorang ibu rumah tangga terkadang juga membutuhkan teman untuk berbagi obrolan dan keluh kesah.

Saat melihat teman-teman yang sibuk bekerja atau membangun relasi dengan banyak orang di luar sana, hal ini terkadang menjadi hal yang sensitif untuk ibu rumah tangga. Oleh karena itu, penting juga untuk ibu rumah tangga mengikuti komunitas-komunitas positif di luar rumah.

5. Bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja

ilustrasi ibu rumah tangga (pexels.com/Ron Lach)

Sesuatu yang dilakukan berulang setiap harinya tentu akan membosankan. Melakukan pekerjaan rumah yang sama setiap harinya ternyata juga bisa membuat ibu rumah tangga menjadi sensitif.

Pada permasalahan ini, sebaiknya ibu rumah tangga juga memiliki hari libur, yaitu satu hari untuk tidak melakukan pekerjaan rumah, bersantai, atau berlibur bersama keluarga.

6. Merasa tidak produktif

ilustrasi ibu rumah tangga (pexels.com/Jep Gambardella)

Produktif tidak selamanya tentang menghasilkan uang. Menyelesaikan pekerjaan rumah atau menemani anak bermain di rumah juga bagian dari produktivitas.

Sayangnya, banyak ibu rumah tangga yang merasa tidak produktif karena tidak bekerja di luar rumah. Selain itu, orang-orang sekitar yang menganggap ibu rumah tangga hanya bermalas-malasan juga menjadi faktor timbulnya stres.

Nah, itulah 6 alasan mengapa ibu rumah tangga menjadi mudah marah atau sedih tiba-tiba setelah mengerjakan pekerjaan rumah. Menurutmu, apakah pekerjaan ini masih pantas disepelekan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team