Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Tidak Apa-apa Full Time Jadi Ibu Rumah Tangga Setelah Menikah

ilustrasi keluarga (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Elina Fairytale)

Bisa dibilang bahwa menikah merupakan fase perubahan dalam hidup, karena sedikit banyaknya hal dalam hidup akan berubah ketika melangkah ke jenjang kehidupan yang baru. Misalnya saja dalam karier, gak semua orang terutama wanita bisa tetap berkarier setelah menikah, ada sebagian yang berubah full time menjadi ibu rumah tangga ketika menikah. Tapi sebenarnya gak apa-apa banget, kok, untuk sepenuhnya jadi ibu rumah tangga setelah menikah karena ada alasan-alasan baiknya.

Mulai dari ibu rumah tangga yang merupakan cita-cita mulia bagi seorang wanita, mengalah dengan kondisi, hingga baik untuk bisa sepenuhnya mengurus anak di rumah. Gak ada salahnya sepenuhnya jadi ibu rumah tangga setelah menikah, karena setiap orang punya alasannya sendiri dan bisa saja merupakan pilihan yang baik untuk keluarga. Tapi untuk lebih jelas tentang alasannya bahwa tidak apa-apa full time jadi ibu rumah tangga dapat disimak satu per satu di bawah ini, ya.

1. Cita-cita yang mulia menjadi ibu rumah tangga

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagi kamu yang bercita-cita jadi ibu rumah tangga dan dapat mewujudkannya setelah menikah, hal ini tentu tidak apa-apa banget karena menjadi ibu rumah tangga itu merupakan hal mulia. Semua orang berhak memiliki cita-citanya sendiri dalam hidup tanpa harus mengikuti standar orang lain. Makanya santai saja dan tidak perlu minder kalau cita-citamu menjadi ibu rumah tangga setelah menikah dan menjadi kebahagiaan dalam hidupmu. 

2. Baik untuk fokus mengurus anak

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Evgeniya Davydova)
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Evgeniya Davydova)

Alasan lainnya kenapa tidak apa-apa full time jadi ibu rumah tangga setelah menikah ialah karena hal itu memiliki sisi baik untuk bisa fokus mengurus anak. Bahwa kamu tidak perlu pusing memikirkan mengatur waktu antara anak dan pekerjaan, karena bisa sepenuhnya fokus mengurus anak di rumah. Daripada anak gak keurus karena ayah ibunya dua-dua sibuk kerja, terkadang ibu harus mengalah untuk berhenti kerja dan menjadi ibu rumah tangga agar bisa mengurus anak dengan baik. 

3. Jadi ibu rumah tangga pun bisa tetap berkarier dari rumah kok

ilustrasi wanita kerja (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)
ilustrasi wanita kerja (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Tidak apa-apa kalau mau mau full time jadi ibu rumah tangga, karena kalau dari rumah pun juga tetap bisa berkarier, kok. Dimana sekarang ini ada banyak peluang seseorang bisa berkarier atau melakukan suatu hal yang menghasilkan dari rumah saja bagi seorang ibu rumah tangga. Jadi kamu punya fleksibilitas diri yang besar, kalau sedang tidak sibuk ngurus anak dan rumah bisa coba cari pekerjaan freelance dari rumah kalau mau tetap produktif. 

4. Bahagia full time bersama keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau hidupmu bahagia memiliki waktu sepenuhnya bersama keluarga dengan memilih full time jadi ibu rumah tangga, maka itu gak apa-apa banget. Justru hal ini menjadi keberhasilan hidupmu tersendiri kalau bisa mencapai kebahagiaan yang besar. Karena gak semua orang dapat merasakannya, dan tidak semua orang beruntung bisa full time jadi ibu rumah tangga untuk keluarga meskipun ia mau. 

5. Mengalah jika memang berhenti kerja dan ikut suami setelah menikah

ilustrasi rumah pasangan (pexels.com/Emma Bauso)
ilustrasi rumah pasangan (pexels.com/Emma Bauso)

Melangkah ke jenjang pernikahan berarti siap mengarungi fase kehidupan baru bersama pasangan. Yang mana setelah menikah terkadang ada perubahan kondisi yang tak memungkinkan kalau memaksakan diri tetap bekerja dan mengejar karier bagi wanita. Entah itu karena harus ikut suami merantau atau permintaan suami untuk jadi ibu rumah tangga saja di rumah, tidak apa-apa untuk mengalah dengan berhenti bekerja. Selama suami bertanggung jawab memberi nafkah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga serta keluarga maka itu jadi pilihan bijak untuk keharmonisan rumah tangga. 

Intinya, siapapun yang saat ini full time jadi ibu rumah tangga janganlah berkecil hati. Karena ada banyak alasan bahwa jadi ibu rumah tangga itu tidak apa-apa asal kamu bahagia dan pilihan terbaik untuk keluarga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us