Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak sedang belajar.
Ilustrasi anak sedang belajar. (pexels.com/olia danilevich)

Intinya sih...

  • Buat jadwal fleksibel untuk belajar.

  • Sisipkan belajar lewat aktivitas seru.

  • Gunakan teknologi secara bijak untuk belajar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Liburan sering jadi momen anak-anak melepas penat dari rutinitas sekolah. Namun, bukan berarti belajar harus berhenti total. Justru, liburan bisa jadi kesempatan untuk mengatur waktu belajar dengan cara yang lebih santai dan menyenangkan.

Kalau orangtua bisa mengatur jadwal dengan tepat, anak tetap bisa belajar tanpa merasa terbebani. Yuk, simak tujuh cara yang bisa dicoba agar waktu belajar anak saat libur tetap efektif sekaligus seru.

1. Buat jadwal fleksibel

ilustrasi meja belajar dengan lampu dan sticky notes (freepik.com/wayhomestudio)

Jadwal belajar saat libur tidak harus seketat hari sekolah. Orangtua bisa membuat jadwal yang lebih fleksibel, menyesuaikan dengan aktivitas liburan anak. Misalnya, belajar pagi sebentar sebelum bermain.

Dengan jadwal yang fleksibel, anak tidak merasa tertekan. Mereka tetap belajar, tapi punya ruang untuk menikmati liburan. Cara ini membuat anak lebih semangat menjalani hari.

2. Sisipkan belajar lewat aktivitas seru

ilustrasi anak bermain puzzle (pexels.com/Kaboompics.com)

Belajar tidak selalu harus duduk di meja dengan buku. Orangtua bisa menyisipkan belajar lewat aktivitas seru, seperti bermain puzzle, memasak, atau berkebun. Anak belajar sambil beraktivitas tanpa sadar sedang menambah pengetahuan.

Aktivitas ini membuat belajar terasa lebih menyenangkan. Anak jadi lebih aktif dan kreatif, sementara orangtua bisa ikut terlibat. Hasilnya, bonding keluarga juga semakin kuat.

3. Gunakan teknologi secara bijak

Ilustrasi anak belajar menggunakan laptop dengan orangtua mendampingi. (pexels.com/Kampus Production)

Gadget bisa jadi teman belajar yang efektif kalau digunakan dengan bijak. Ada banyak aplikasi edukasi, video pembelajaran, atau game interaktif yang bisa membantu anak belajar. Orangtua hanya perlu mengawasi agar penggunaannya tetap sehat.

Dengan teknologi, anak bisa belajar lebih variatif. Mereka tidak cepat bosan karena materi disajikan dengan cara menarik. Belajar pun terasa lebih relevan dengan dunia mereka.

4. Tetapkan target harian

Ilustrasi anak sedang belajar dengan boneka di sampingnya. (pexels.com/cottonbro studio)

Target harian membantu anak lebih fokus. Misalnya, membaca satu bab buku, menyelesaikan soal matematika, atau menulis cerita pendek. Target kecil ini membuat anak merasa punya pencapaian setiap hari.

Dengan target yang jelas, anak belajar disiplin. Mereka juga merasa bangga saat berhasil menyelesaikan tugas. Cara ini bisa meningkatkan motivasi belajar meski sedang liburan.

5. Beri waktu istirahat yang cukup

ilustrasi anak sedang tidur (freepik.com/freepik)

Liburan tetap harus memberi ruang untuk istirahat. Jangan sampai jadwal belajar terlalu padat hingga anak kehilangan waktu bermain. Istirahat cukup membuat anak lebih segar saat kembali belajar.

Orangtua bisa mengatur jeda di antara sesi belajar. Misalnya, belajar 30 menit lalu istirahat 15 menit. Pola ini membuat anak lebih fokus dan tidak cepat lelah.

6. Rayakan pencapaian kecil

Ilustrasi ibu peluk anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Memberi apresiasi pada pencapaian anak bisa meningkatkan motivasi. Tidak harus hadiah besar, cukup pujian atau aktivitas menyenangkan setelah belajar. Anak merasa usaha mereka dihargai.

Rayakan pencapaian kecil agar anak lebih percaya diri. Mereka akan lebih semangat mencoba hal baru. Liburan pun jadi momen penuh kebahagiaan dan pembelajaran.

Mengatur waktu belajar anak saat libur sebenarnya bisa jadi momen menyenangkan kalau dilakukan dengan cara yang tepat. Orangtua bisa menjaga keseimbangan antara belajar dan bermain sehingga anak tetap produktif tanpa kehilangan rasa bahagia. Dengan pendekatan yang penuh perhatian, liburan akan terasa lebih bermakna sekaligus mendukung tumbuh kembang anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team