Kenapa Tugas Merawat Orangtua yang Sakit Terasa Berat?

Ketika usia sudah semakin senja, maka wajar bila seseorang menjadi sering sakit. Pasalnya, kondisi fisik bertambah lemah dan fungsi organ juga menurun. Ada yang beruntung karena masih mampu beraktivitas cukup normal meski mengalami sakit. Ada juga yang sudah harus pasrah menjalani hari-harinya dengan berbaring di tempat tidur.
Khusus bagi orangtua yang kondisinya lemah dan kesulitan untuk menjalankan aktivitasnya, maka memerlukan bantuan dari orang lain yang bertindak sebagai perawat. Anak memang biasanya yang akan memerankan tugas tersebut, tetapi ada juga yang memilih untuk membayar jasa seorang perawat profesional karena tugas ini terbilang cukup sulit. Pertanyaannya, kenapa, sih, tugas merawat orangtua yang sakit terasa berat? Supaya lebih paham, simak artikel ini sampai tuntas, ya!
1. Orangtua yang sakit seolah menjadi anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa

Ketika masih sehat, orangtua bisa menutupi sifat aslinya, sehingga tampak selalu menjadi sosok yang dewasa dan bijaksana. Namun, semua itu bisa tiba-tiba berubah saat mereka jatuh sakit, apa lagi bila menderita penyakit yang cukup parah. Pasalnya, mereka akan menjadi lebih sensitif, mudah salah paham, serta sulit untuk diberitahu.
Kondisi ini berat karena siapa pun yang bertugas untuk merawat seolah menghadapi anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Tidak seperti anak kecil betulan yang bisa digendong bila menangis, orangtua yang sakit tetaplah sosok yang punya pemikiran dan kemauan sendiri, sering kali keras kepala, tetapi sebenarnya juga sudah tidak memiliki kekuatan untuk melaksanakan apa yang dikehendaki. Berhadapan dengan sosok seperti ini tentu wajib punya stok kesabaran yang melimpah, kan?
2. Tubuh orangtua umumnya berat, sehingga butuh tenaga besar untuk merawatnya

Merawat orangtua yang sakit, apa lagi dengan kondisi yang tidak mampu berjalan atau malah sudah benar-benar hanya bisa berbaring di tempat tidur, sama sekali bukan hal yang mudah. Alasannya jelas, yaitu tubuh mereka cukup berat. Padahal, setiap hari perlu memandikan, mengganti popok dan pakaian, serta memberikan segala bentuk perawatan lainnya.
Oleh sebab itu, tidak heran bila banyak orang merasa keberatan, bahkan termasuk anak sendiri. Pasalnya, dibutuhkan tenaga yang besar untuk melakukan semua tugas tersebut. Kalau tenaganya lemah, pasti akan kesulitan, sehingga proses perawatan tidak akan berjalan maksimal. Nah, bila ada orang yang tidak mau merawat orangtuanya yang sakit secara langsung, jangan buru-buru menghakimi, ya!
3. Ada perasaan emosional yang dalam saat merawat orangtua yang sakit

Jika memang memungkinkan, anaklah yang sebaiknya merawat orangtuanya bila sudah renta dan jatuh sakit. Selain orangtua akan merasa lebih nyaman, anak pun bisa mendulang pahala berlimpah. Namun, mereka yang memiliki rezeki lebih terkadang memilih menyewa jasa perawat profesional untuk menjalankan tugas tersebut. Alasannya bukan karena tidak mau berbakti, tetapi karena ada perasaan emosional yang sangat dalam saat merawat orangtuanya yang sakit.
Bayangkan, dulu orangtua yang merawat saat anak masih kecil. Kini, begitu anak sudah tumbuh dewasa dan ternyata orangtua menderita sakit yang cukup parah, peran itu berbalik. Oleh sebab itu, tugas merawat orangtua yang sakit terasa berat dan gak semua orang sanggup melakukannya. Hal ini dikarenakan hatinya dibanjiri kesedihan dan kenangan masa lalu.
Merawat orangtua yang sakit adalah tugas berat. Oleh sebab itu, mari berikan apresiasi yang besar kepada mereka yang bersedia menjalankan pekerjaan tersebut. Ayo, doakan agar mereka selalu diberi kekuatan dan kesabaran, sehingga mampu memberikan perawatan terbaik yang membuat orangtua merasa nyaman, ya!

















