Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Ide Aktivitas Anak Selama Libur Sekolah, Natal, dan Tahun Baru

ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Libur sekolah yang bertepatan dengan Natal dan tahun baru memang gak sepanjang libur kenaikan kelas. Namun, jika anak tidak punya aktivitas yang berarti tentu ia akan bosan. Terlebih liburan kali ini kamu dan keluarga tak bepergian ke mana-mana. Dengan berbagai pertimbangan, dirimu serta pasangan memutuskan buat liburan di rumah saja.

Tidak selalu karena kalian pelit mengeluarkan uang bakal piknik. Boleh jadi keluarga besar juga tinggal di satu kota sehingga kalian tidak perlu jauh-jauh mengunjunginya. Atau, kalian enggan dengan kepadatan lalu lintas serta pengunjung di berbagai lokasi wisata. Mending nanti cari waktu di luar libur panjang akhir tahun untuk refreshing.

Atau, pekerjaanmu dan pasangan malah tak memungkinkan buat kalian ikut menikmati libur sekolah dan Nataru. Misalnya, kalian bekerja di media massa, tenaga kesehatan, atau petugas keamanan. Jika keputusannya liburan di rumah saja, berikan anak kegiatan yang positif supaya ia tidak bosan.

1. Merapikan rak buku dan lemari pakaian

ilustrasi membersihkan rak (pexels.com/Monstera Production)

Rak buku serta lemari pakaian anak harus menjadi tanggung jawabnya sendiri. Anak yang telah bersekolah dapat dilatih buat membersihkan dan merapian muatannya. Sebab setelah libur usai, anak akan mengawali semester baru. Pasti buku-bukunya juga baru.

Dia mesti memilah kembali buku-buku yang masih akan digunakan di semester depan atau tidak. Kalau raknya kecil, buku yang sudah tak dipakai dapat dipindah ke kardus atau kotak penyimpanan dan tutup rapat agar tidak berdebu. Bila raknya cukup besar, buku-buku itu ditata di barisan belakang. Nanti buku baru menempati barisan depan.

Sementara itu, pakaian gak perlu diganti hanya karena anak hendak memasuki semester baru. Akan tetapi, penataan ulang tetap diperlukan. Boleh jadi selama ini anak suka memasukkan pakaian dengan sembarangan sehingga isi lemarinya berantakan. Atau, ada beberapa pakaian yang sudah kurang pantas buat dikenakan dan perlu disingkirkan.

2. Bikin kolam atau taman mini

ilustrasi menanam (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika masih ada lahan kosong di sekitar rumah, waktunya memaksimalkan penggunaannya. Daripada tanah itu dibiarkan begitu saja lebih baik dibikin kolam ikan serta taman mini. Meski ukurannya terbatas sudah cukup untuk menambah keindahan hunian. 

Libatkan anak dalam kegiatan ini. Baik anak laki-laki maupun perempuan sangat perlu mempelajari berbagai keterampilan. Termasuk keterampilan pertukangan dengan bikin kolam serta berkebun. Hindari berpikir anak gak bisa apa-apa. Pada dasarnya, mereka mampu melakukan banyak hal asalkan dilatih serta diberi contoh.

Mengajak anak dalam pekerjaan seperti ini memang bikin selesainya tak bisa cepat. Lain dengan bila kamu mengerjakannya sendiri atau tinggal memanggil tukang taman. Namun, kesibukan ini tidak hanya mengisi waktu libur anak. Dia juga menjadi belajar banyak dari pengalaman langsung.

3. Membuat proyek seni, sastra, atau sains dan teknologi

ilustrasi membuat roket (pexels.com/Kindel Media)

Liburan bukan artinya anak gak perlu melakukan apa-apa. Ia mesti punya kesibukan, termasuk dengan proyek pribadi. Pastinya tetap melibatkan arahan, dukungan, serta apresiasi dari orangtua. Bentuk proyeknya disesuaikan dengan minat anak. 

Umumnya ada tiga jenis proyek yang menarik bagi anak tetapi kurang mendapatkan waktu di hari-hari ia harus bersekolah. Yaitu seni, sastra, serta sains dan teknologi. Proyek seni misalnya, seni rupa. Anak yang suka melukis perlu ditantang buat bikin lukisan selama waktu libur.

Kalau di sekolah ia hanya melukis di atas kertas gambar, kali ini bikin proyek melukis di atas kanvas. Proyek sastra bagi anak yang gemar menulis dan membaca contohnya, membuat karangan panjang. Kamu baru akan membacanya setelah karyanya selesai serta memberikan kritik dan saran menjelang akhir libur sekolah.

Sementara itu, proyek sains dan teknologi melibatkan berbagai percobaan. Seperti membuat roket air dan merangkai robot. Kamu serta pasangan mesti siap belajar bersama anak. Biar kalian dapat saling membantu karena proyek ini cukup rumit.

4. Bersih-bersih rumah dan menata ulang perabot

ilustrasi mengepel (pexels.com/Gustavo Fring)

Di poin 1 anak hanya merapikan rak buku dan lemari pakaiannya. Kali ini ia terlibat dalam seluruh aktivitas beres-beres rumah. Anak mesti memahami bahwa setelah dia berangkat sekolah, kedua orangtua selalu bersama-sama membersihkan rumah.

Bila biasanya anak tidak tahu apa saja yang kalian lakukan, kini ia dapat ikut terjun langsung. Bahkan meski di rumah ada ART, anak tetap perlu latihan melakukan pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya. Kegiatan rutin ini cukup menyita perhatian, tenaga, dan waktu anak. 

Karena energinya terbatas, anak bisa mencicil tugas rumah tangga sesuai kemampuannya. Seperti pagi hari ia ikut menyapu dan mengepel rumah semampunya. Lalu sarapan serta menonton film kartun. Siang hari baru dia membantu mencuci peralatan makan serta mengambil jemuran. Sorenya, anak bisa ikut menyiapkan makan malam.

Apabila kamu dan pasangan sepakat hendak menata ulang rumah biar terasa berbeda di tahun yang baru, sertakan anak. Memang anak gak kuat buat ikut mengangkat perabot yang berat seperti meja dan sofa. Namun, dia dapat menggulung karpet. Atau, menurunkan lukisan lama serta memasang lukisan baru dengan cara digendong di bahumu.

5. Kunjungan ke panti asuhan

ilustrasi anak-anak (pexels.com/50k. jpe)

Aktivitas pengisi hari libur tidak hanya untuk menyibukkan anak. Unsur edukasinya juga harus besar. Kalau sekadar sibuk, bermain gadget sepanjang hari pun bikin anak lupa waktu. Tentu saja itu gak boleh dilakukan. Pilihan kegiatan lain adalah kunjungan ke beberapa panti asuhan di kotamu. 

Ini penting guna menumbuhkan empati anak. Di panti asuhan, banyak anak gak bisa pergi berlibur. Bahkan sekadar mereka berjalan-jalan ke tempat wisata terdekat atau makan di luar pun mungkin tidak pernah. Ajak anak berbagi rezeki secara langsung. Misalnya, dengan membagikan buku cerita, mainan, makanan, serta perlengkapan sekolah.

Apalagi libur sekolah kali ini bertepatan dengan Natal. Semua orang sesungguhnya harus menyebarkan kasih ke sesamanya. Tidak perlu memandang perbedaan keyakinan untuk sekadar berbagi. Libatkan anak sejak belanja bingkisan atau memesan makanan untuk dibagikan. Anak akan tumbuh dengan kepekaan sosial yang tinggi.

6. Bermain dan berolahraga bersama setiap hari

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/cottonbro studio)

Meski anak perlu disibukkan dengan kegiatan yang positif, bukan artinya dia gak boleh bermain. Selama waktunya tak terlalu panjang, kamu malah mesti menemaninya bermain setiap hari. Ini menjadi momen istimewa buat membangun kedekatan kalian. 

Sempatkan waktu di sela-sela kesibukanmu serta pasangan yang tetap harus bekerja untuk bermain dengan anak. Ketika kamu berangkat pagi dan pulang pada sore hari, bermainlah di dalam rumah saja. Kalau perlu beli beberapa alat permainan yang seru. Saat dirimu libur baru kalian bermain di luar rumah.

Kegiatan bermain di luar ruangan juga sekalian untuk berolahraga. Seperti bermain bola atau berkejaran. Apabila turun hujan, olahraga di dalam rumah pun bisa dilakukan. Misalnya, senam bersama. Walaupun kesibukan kerjamu tidak berkurang dan malah bertambah, jangan menyia-nyiakan waktu libur anak buat menjalin keakraban.

Libur sekolah, Natal, dan tahun baru selama sekitar dua minggu gak harus dihabiskan dengan pergi ke luar kota. Di rumah saja juga tak masalah, apalagi saat musim hujan dan cuaca ekstrem dapat terjadi kapan saja. Asalkan kedua orangtua memberi perhatian lebih serta pengertian, anak tidak akan rewel dan merasa bosan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us