Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Membahas Budget Pernikahan dengan Keluarga

ilustrasi keluarga piknik (pexels.com/askarabayev)

Mengatur pernikahan bukan hanya soal memilih gaun, lokasi, atau tema acara, melainkan juga menyangkut urusan yang lebih sensitif, seperti anggaran. Salah satu tantangan terbesar adalah saat kamu perlu membicarakan soal dana dengan keluarga, baik dari pihakmu maupun pasangan.

Percakapan tentang budget pernikahan bisa terasa canggung jika tidak dilakukan dengan hati-hati, namun sangat penting untuk memastikan proses persiapan berjalan lancar. Artikel berikut ini membahas bagaimana cara memulai dan menjalani obrolan soal anggaran pernikahan secara bijak tanpa menciptakan drama. Langsung cek, yuk!

1. Pilih waktu yang pas

ilustrasi keluarga mutigenerasi (pexels.com/askarabayev)

Obrolan soal anggaran sebaiknya tidak dilakukan saat suasana masih dipenuhi euforia pertunangan. Beri jeda beberapa minggu agar perasaan lebih stabil dan kamu serta pasangan bisa memikirkan segalanya dengan lebih jernih. Dengan kondisi yang tenang, pembahasan keuangan akan terasa lebih fokus dan tidak emosional.

Ingat, banyak keputusan besar dalam pernikahan bergantung pada dana yang tersedia. Mulai dari memilih tanggal, lokasi acara, hingga memesan vendor—semuanya perlu didasari oleh kepastian anggaran. Membicarakan hal ini lebih awal akan menghindarkan kamu dari rencana yang harus diubah di tengah jalan.

2. Jangan pernah berasumsi

ilustrasi keluarga piknik (pexels.com/askarabayev)

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah berasumsi bahwa keluarga pasti akan membantu membiayai pernikahan. Padahal, tidak semua orang tua atau kerabat memiliki kemampuan atau niat untuk ikut berkontribusi. Menahan diri dari asumsi ini menunjukkan kedewasaan dan rasa hormat terhadap kondisi finansial mereka.

Kalau pun ada yang menawarkan bantuan, anggaplah itu sebagai bentuk kebaikan, bukan kewajiban. Sambut dengan rasa syukur, bukan tuntutan. Sikap ini akan menjaga suasana tetap hangat meski yang dibahas adalah hal sensitif seperti uang.

"Sangat penting untuk menghargai kondisi keuangan setiap keluarga dan tidak menganggap bahwa mereka pasti bersedia atau mampu memberikan bantuan finansial," Myka Meier, seorang penulis dan pendiri konsultan Beaumont Etiquette yang berbasis di New York City, dilansir Brides.

3. Bicarakan angka secara terbuka

ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/rdne)

Saat waktunya membahas dana, sebaiknya langsung saja bicara soal jumlah dengan gamblang. Kalimat-kalimat umum seperti “nanti saya bantu” bisa menimbulkan salah pengertian di kemudian hari. Angka yang jelas akan jadi dasar untuk menyusun rencana yang lebih terukur dan realistis.

Gunakan momen ini untuk berdiskusi, bukan mendesak. Tanyakan dengan sopan, berapa kontribusi yang bisa mereka berikan tanpa membuat mereka kesulitan. Kejujuran dan empati akan membuat pembicaraan berjalan lebih nyaman untuk semua pihak.

4. Bahas jadwal pembayaran

ilustrasi pria berdiri di tengah makan keluarga (pexels.com/askarabayev)

Beberapa pengeluaran, seperti booking venue atau membayar vendor, biasanya harus dilakukan jauh sebelum hari pernikahan. Karena itu, penting untuk tahu kapan dana dari keluarga akan tersedia. Menyesuaikan jadwal pembayaran bisa mencegah keterlambatan dan kekacauan yang tidak perlu.

Jelaskan bagaimana proses pembayaran akan berlangsung, apakah melalui transfer bank, cek, atau pembayaran langsung. Semuanya harus jelas sejak awal agar tidak terjadi kebingungan. Perencanaan seperti ini akan sangat membantu mengurangi stres menjelang hari H.

5. Tentukan tanggung jawab dan peran

ilustrasi dekorasi bunga pernikahan (pexels.com/edwardeyer)

Selain menentukan jumlah dana, diskusikan juga siapa yang akan menanggung bagian-bagian tertentu dari acara. Misalnya, mungkin orang tua ingin membiayai makanan, sementara kamu dan pasangan mengurus dekorasi dan dokumentasi. Pembagian yang jelas akan mencegah miskomunikasi dan kerja dobel.

"Kamu perlu memastikan siapa yang bertanggung jawab membayar apa, misalnya apakah orang tuamu akan langsung menulis cek atau hanya menanggung biaya untuk item tertentu seperti venue atau katering. Menetapkan ini dari awal dapat mencegah kebingungan di kemudian hari," jelas Bola Sokunbi, pendiri Clever Girl Finance, dilansir Brides.

Bicarakan juga siapa yang akan menjadi penghubung dengan para vendor. Apakah kamu sendiri, pasanganmu, atau salah satu anggota keluarga. Dengan pembagian peran yang rapi, segala proses persiapan bisa berjalan lebih efisien.

6. Bersiap untuk menyesuaikan rencana

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/george-chambers)

Tidak semua hal yang kamu impikan mungkin bisa diwujudkan sesuai keinginan karena keterbatasan anggaran. Dalam kondisi ini, kemampuan untuk berkompromi jadi hal yang penting. Bisa jadi kamu perlu menyederhanakan konsep atau mengurangi jumlah undangan.

Namun, kompromi bukan berarti harus melepaskan semua impian. Prioritaskan hal-hal yang paling penting bagi kalian berdua dan sesuaikan bagian lain dengan bijak. Dengan kreativitas dan kerja sama, kamu tetap bisa menciptakan pernikahan yang indah tanpa membebani diri secara finansial.

Ingat, setiap keputusan harus mempertimbangkan kenyamanan semua pihak, dengan tujuan utama agar pernikahan tetap menjadi momen bahagia, bukan beban stres. Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu akan lebih siap merencanakan hari spesial tanpa khawatir soal masalah keuangan yang belum teratasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us