Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sibling rivalry (freepik.com/pvproductions)

Sibling rivalry atau persaingan antar saudara adalah hal yang wajar dalam keluarga. Persaingan ini bisa muncul sejak kecil, mulai dari berebut mainan hingga perhatian orang tua. Jika tidak ditangani dengan baik, konflik ini dapat berkembang menjadi ketegangan yang berkepanjangan.

Hubungan antar saudara yang kurang harmonis bisa memengaruhi kedekatan mereka hingga dewasa. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara yang tepat dalam mengatasi sibling rivalry.

Dengan pendekatan yang baik, persaingan dapat diubah menjadi hubungan yang lebih sehat dan penuh dukungan. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi sibling rivalry di rumah?

1.Hindari pemberian label

ilustrasi pelabelan pada anak (freepik.com/gpointstudio)

Memberikan label kepada anak, seperti “si pintar” atau “si bandel,” tanpa disadari dapat memperburuk persaingan antar saudara. Ketika satu anak selalu dipuji sementara yang lain dibandingkan, rasa iri dan ketidakadilan bisa muncul. Anak yang merasa kurang dihargai mungkin menjadi lebih kompetitif atau justru menjauh dari saudara kandungnya.

Sebagai orang tua atau anggota keluarga, penting untuk memperlakukan setiap anak secara adil tanpa membandingkan mereka. Fokuslah pada keunikan dan kelebihan masing-masing agar mereka merasa dihargai tanpa harus bersaing satu sama lain. Dengan begitu, hubungan antar saudara bisa berkembang lebih sehat dan harmonis.

2.Berikan perhatian secara adil

ilustrasi memberikan perhatian secara adil (pexels.com/anastasia shuraeva)

Salah satu pemicu utama sibling rivalry adalah perasaan bahwa salah satu saudara mendapatkan lebih banyak perhatian dari orang tua. Anak yang merasa diabaikan bisa menjadi lebih agresif atau mencari perhatian dengan cara negatif. Untuk menghindari hal ini, pastikan setiap anak mendapatkan waktu dan perhatian yang cukup.

Luangkan waktu khusus untuk masing-masing anak, baik melalui percakapan, bermain bersama, atau mendukung minat mereka. Dengan memberikan perhatian secara adil, anak-anak akan merasa dihargai tanpa harus bersaing satu sama lain. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang di antara mereka.

3.Siapkan strategi untuk mendamaikan

ilustrasi menyiapkan strategi untuk mendamaikan anak (pexels.com/olha ruskykh)

Konflik antar saudara adalah hal yang wajar, tetapi harus dikelola dengan baik agar tidak berkembang menjadi pertengkaran yang berkepanjangan. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak cara menyelesaikan masalah dengan tenang dan adil. Salah satu caranya adalah dengan mendorong mereka untuk saling mendengarkan dan mengungkapkan perasaan tanpa menyalahkan.

Membuat aturan keluarga tentang cara berkomunikasi yang baik juga bisa membantu mengurangi konflik. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak akan belajar menyelesaikan perbedaan tanpa harus bersaing secara berlebihan. Hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan penuh pengertian di antara mereka.

4.Jangan terlalu ikut campur dalam pertengkaran

ilustrasi anak yang menyelesaikan masalahnya tanpa campur tangan orang tua (freepik.com/freepik)

Sebagai orang tua, wajar jika ingin segera melerai saat anak-anak bertengkar. Namun, terlalu sering ikut campur justru bisa membuat mereka semakin bergantung pada orang tua untuk menyelesaikan konflik. Sebisa mungkin, biarkan mereka mencoba menyelesaikan masalah sendiri sebelum turun tangan.

Hal ini membantu anak-anak belajar bernegosiasi, memahami sudut pandang satu sama lain, dan menemukan solusi yang adil. Jika pertengkaran mulai tidak terkendali, barulah orang tua dapat memberikan arahan tanpa memihak. Dengan begitu, anak-anak akan lebih mandiri dalam mengelola konflik dan membangun hubungan yang lebih sehat.

5.Redam konflik dengan bijak

ilustrasi meredam konflik anak dengan bijak (pexels.com/arina krasnikova)

Ketika pertengkaran antar saudara terjadi, penting untuk tidak langsung bereaksi dengan emosi. Orang tua perlu tetap tenang agar tidak memperburuk situasi. Jika konflik mulai memanas, beri mereka waktu untuk menenangkan diri sebelum mencoba menyelesaikannya.

Setelah itu, dorong anak-anak untuk berbicara satu sama lain dengan cara yang baik dan saling mendengarkan. Mengajarkan mereka cara mengelola emosi dan menyelesaikan masalah dengan damai akan membantu membangun hubungan yang lebih harmonis.

Dengan pendekatan yang tenang dan adil, persaingan antar saudara bisa berkurang dan digantikan dengan rasa saling pengertian.

6.Perlakukan mereka dengan setara

ilustrasi memperlakukan anak dengan setara (pexels.com/vlada karpovich)

Salah satu cara efektif untuk mengurangi sibling rivalry adalah dengan memperlakukan semua anak secara setara. Hindari membandingkan mereka atau memberikan perlakuan istimewa kepada salah satu anak, karena hal ini bisa menimbulkan rasa iri dan ketidakadilan. Jika terjadi konflik, libatkan mereka dalam penyelesaian bersama agar tidak ada yang merasa dipihakkan.

Selain itu, ajarkan mereka untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau tantangan, sehingga mereka melihat saudara sebagai teman, bukan pesaing. Dengan menanamkan rasa kebersamaan, anak-anak akan lebih mudah membangun hubungan yang harmonis. Ketika mereka merasa diperlakukan dengan adil, persaingan yang tidak sehat bisa berkurang secara alami.

Sibling rivalry adalah hal yang wajar dalam hubungan antar saudara, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan konflik berkepanjangan. Hubungan yang harmonis di masa kecil juga akan berdampak positif hingga mereka dewasa. Pada akhirnya, saudara bukanlah lawan, melainkan teman seumur hidup yang saling mendukung dalam setiap perjalanan kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team