Toxic masculinity atau maskulinitas beracun, masih banyak dijumpai di Indonesia. Maskulinitas beracun ini ditandai dengan peran stereotip pria yang tidak boleh lemah, harus lebih kuat dibanding perempuan, dan masih banyak lagi. Karena prinsip ini masih mengakar, gak heran jika budaya patriarki masih "mewabah". Mengapa? Hal ini tidak lepas dari pengaruh didikan orangtua terhadap anak.
Mirisnya, hal ini masih belum disadari oleh orangtua bahwa mereka punya peranan penting di dalamnya. Anak merupakan output dari didikan kedua orangtuanya. Oleh sebab itu penting untuk selalu belajar dan meng-upgrade ilmu dalam mendidik anak. Sebagai orangtua kita harus selalu siap mengosongkan gelas, agar mampu belajar dan mendapatkan ilmu yang baru lagi. Berikut adalah didikan orangtua yang sebabkan anak jadi toxic masculinity. Hindari, ya!