8 Cara Berbakti pada Kakek dan Nenek yang Mengasuhmu, Maafkan Orangtua

Tidak semua anak beruntung dibesarkan secara langsung oleh kedua orangtua. Kamu termasuk yang gak berkesempatan merasakan kasih sayang orangtua secara penuh seperti teman-teman. Alih-alih tinggal bersama ayah dan ibu, dirimu justru diasuh oleh kakek serta nenek. Penyebabnya bisa bermacam-macam.
Seperti kedua orangtua telah meninggal dunia, mereka bekerja jauh dan kamu dititipkan pada kakek dan nenek, atau penelantaran anak. Ketika dirimu tahu bahwa hidupmu tak sama dengan kawan sebaya, tentu ada perasaan sedih dan iri pada mereka. Namun, tetaplah bersyukur karena masih ada kakek dan nenek yang amat menyayangimu.
Bahkan boleh jadi kasih sayang mereka lebih besar daripada orangtuamu jika keduanya menelantarkanmu. Apa pun penyebab kamu dirawat oleh kakek serta nenek, wajib untukmu berbakti pada mereka.
Bakti anak tidak hanya perlu ditujukan pada orangtua kandung, melainkan siapa pun yang mengasuhmu dengan penuh tanggung jawab. Kamu bisa melakukan delapan hal di bawah ini untuk menunjukkan baktimu kepada kakek dan nenek yang telah merawatmu.
1. Ingat, kesediaan mereka merawatmu adalah sikap murah hati

Tanggung jawab pengasuhan anak berada sepenuhnya di pundak kedua orangtua. Apa pun yang terjadi, selagi ayah dan ibu masih hidup serta cukup sehat untuk bekerja seharusnya mereka yang bertanggung jawab penuh atas kehidupanmu.
Namun, terjadinya hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi ideal, mendorong kakek serta nenekmu mengambil alih peran orangtua. Keduanya bisa saja tetap cuek dan masa bodoh terhadap masa depanmu. Apalagi dengan keadaan kakek dan nenekmu yang makin renta serta sakit-sakitan.
Mengasuhmu sebenarnya sama dengan menambah kelelahan mereka di usia senjanya. Akan tetapi, kasih sayang serta rasa tanggung jawab yang besar bikin mereka tidak bisa lepas tangan begitu saja. Meski kamu juga tak pernah minta dilahirkan, apalagi ditelantarkan orangtua, hargai betul sikap murah hati kakek serta nenek.
2. Cucunya bukan cuma kamu, jangan manja berlebihan

Selama ayah atau ibumu bukan anak tunggal, kemungkinan besar kamu memiliki saudara sepupu. Bahkan boleh jadi jumlahnya mencapai belasan atau puluhan tergantung total saudara ayah atau ibumu.
Dengan cucu lebih dari satu, kakek serta nenekmu mesti mampu membagi kasih sayangnya secara adil. Walaupun kamu kekurangan kasih sayang orangtua, hindari manja berlebihan pada mereka.
Saudara sepupumu memang belum tentu memprotes kakek dan nenek kalian yang tampak lebih sayang padamu. Mereka tidak terlalu memusingkannya karena masih punya orangtua. Namun, justru orangtua mereka yang bakal kesal pada kakek dan nenekmu.
Tidak peduli dirimu kehilangan sosok orangtua, mereka hanya ingin anak-anaknya diperlakukan sama denganmu. Untuk menghindari konflik dalam keluarga, tetaplah mandiri.
3. Sadari usia kalian terpaut sangat jauh

Jika sekarang usiamu 20 tahun, orangtuamu mungkin berumur sekitar 40 sampai 50 tahun. Namun, kakek dan nenekmu tentu jauh lebih tua lagi. Boleh jadi usia mereka sekarang sudah kepala tujuh. Adanya perbedaan usia yang amat jauh antara dirimu dengan kakek dan nenek menuntutmu untuk berpikir lebih dewasa.
Saat kamu sedang di puncak kebugaranmu sebagai anak muda, mereka telah kian lemah. Walaupun dirimu berharap bisa selamanya bersama keduanya, kemungkinan besar mereka akan berpulang beberapa tahun lagi.
Memang tidak ada seorang pun yang tahu kapan ajal menjemput. Namun, sebaiknya kamu mempersiapkan diri. Jangan sampai ketika mereka berpulang, dirimu masih kolokan dan tidak siap melanjutkan hidup sendirian.
Saudara-saudara ayah dan ibumu belum tentu sepeduli kakek serta nenek. Pun sebagai cucu yang telah diasuh melebihi saudara-saudara sepupumu, kamu harus mampu merawat mereka ketika sakit keras. Berapa pun umurmu saat itu terjadi, jangan tahumu hanya main bareng teman.
4. Sambil sekolah atau kuliah, bantu mencari nafkah

Di usia senja, kemampuan untuk bekerja akan berkurang drastis. Kecuali, kakek dan nenekmu punya banyak sekali aset sehingga ada penghasilan pasif yang lebih dari cukup untuk membesarkanmu.
Kalau tidak, kamu harus bisa membantu mereka mencari uang. Contohnya, mereka membuka warung. Bergantianlah menjaganya biar tidak ada calon pembeli yang pergi lagi saat mereka datang dan kakek serta nenekmu tidak tampak.
Jika mereka bikin makanan di rumah seperti kue-kue bantu menjualkannya baik di sekolah, kampus, maupun secara online. Meski mereka tak pernah memintamu untuk melakukannya, dirimu yang mesti pengertian serta mengajukan diri. Toh, hasilnya juga buat membiayai kamu.
5. Belum bisa mencari uang, ringankan tugas rumah tangga

Jika pun kamu belum dapat membantu kakek dan nenek mencari uang, jangan hanya berpangku tangan di rumah. Mereka pun barangkali keberatan bila dirimu ikut memikirkan uang selagi bersekolah atau kuliah. Akan tetapi, keduanya tentu tidak menolak bahkan senang kalau melihatmu rajin di rumah.
Baik sepulang maupun sebelum kamu berangkat sekolah atau kuliah, selesaikan beberapa tugas rumah tangga. Terutama yang berat untuk ukuran lansia seperti mengepel, membersihkan kamar mandi, dan mencuci kendaraan atau pakaian secara secara manual. Apalagi di hari libur, dirimu gak boleh rebahan saja atau main seharian seperti kawan-kawanmu yang orangtuanya masih sanggup mengerjakan segala hal sendirian.
6. Serius belajar dan jaga pergaulanmu tetap positif

Makin tua usia kakek dan nenek, makin mereka tidak bisa terlalu banyak mengawasimu. Kalian lahir dan tumbuh di zaman yang berbeda. Mereka mungkin tak tahu seperti apa kurikulum saat ini, apa saja syarat jika kamu hendak berkuliah, dan sebagainya. Pikiran serta tenaga mereka telah tersita untuk membiayai kehidupanmu sehari-hari dan pendidikanmu.
Maka dari itu, kamu harus disiplin dalam belajar. Kalau dirimu ingin menjadi ekonom, tentara, atau apa pun cari tahu segala syarat dan caranya. Biayanya tinggal didiskusikan dengan kakek dan nenek. Jaga pula pergaulanmu lantaran mereka tentu sulit untuk memantaumu. Jaga kepercayaan yang diberikan padamu dengan selektif memilih kawan.
7. Rawat keduanya sampai akhir hayat

Bila kakek dan nenek tak berumur sepanjang harapanmu, tentu kamu sedih. Hidupmu akan terasa sebatang kara di usia muda. Akan tetapi, jika mereka diberi usia yang panjang pastikan dirimu siap mental dan finansial untuk merawatnya sebaik mungkin. Dengan berbagai kesibukan kerjamu, perawatan kakek serta nenek gak boleh terabaikan.
Demikian pula saat kamu hendak menikah. Pasanganmu mesti paham betul bahwa dirimu harus merawat kakek dan nenek yang jauh lebih tua dari orangtuanya. Dia gak boleh sedikit-sedikit cemburu apabila kamu memberikan lebih banyak perhatian untuk kakek dan nenek ketimbang mertuamu.
Ini bukan tentang siapa yang lebih disayangi olehmu. Namun, siapa yang mesti diprioritaskan bila dilihat dari kondisi kesehatannya.
8. Patuhi nasihatnya, termasuk untuk memaafkan orangtuamu

Bila kamu diasuh oleh kakek dan nenek lantaran takdirmu menjadi yatim piatu di usia dini, tentu ini bukan kesalahan orangtua. Tidak ada yang perlu dimaafkan dari mereka. Namun kalau nasibmu disebabkan oleh orangtua yang gak bertanggung jawab, manusiawi apabila dirimu merasa amat terluka bahkan membenci mereka.
Akan tetapi, salah satu nasihat dari kakek dan nenekmu yang senantiasa ditekankan ialah supaya kamu memaafkan orangtua. Walaupun rasanya sangat berat untukmu, perlahan-lahan cobalah menjalankan nasihat tersebut.
Barangkali hanya dengan kamu memaafkan keduanya, kakek dan nenekmu kelak dapat mengembuskan napas terakhirnya dengan tenang. Bagaimanapun juga, baik dirimu maupun ayah atau ibumu masih keturunan mereka.
Hidupmu memang tidak sempurna. Tumbuh tanpa kasih sayang orangtua bahkan ujian yang amat besar bagi seorang anak. Siapa pun yang mengasuhmu kemudian layak mendapatkan baktimu.
Ini bukan untuk membebanimu dengan kewajiban berbakti. Namun, justru agar kamu masih merasakan arti keluarga yang sesungguhnya sekalipun berada dalam pengasuhan kakek dan nenek.