Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Membuat Rumah Lebih Aman untuk Anak, Bisa Tetap Estetik Kok! 

ilustrasi keluarga (pexels.com/Anastasiya Gepp)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Anastasiya Gepp)
Intinya sih...
  • Furnitur dengan sudut membulat atau rounded edge menghindari risiko terbentur bagi anak yang sedang aktif belajar berjalan atau berlari.
  • Pilih bahan furnitur yang mudah dibersihkan dan anti alergi, serta gunakan cat dinding berbahan dasar air dan non-toxic agar aman untuk anak.
  • Sediakan tempat penyimpanan mainan yang tertutup dan mudah diakses anak, serta tambahkan pengaman tambahan pada laci dapur atau lemari peralatan.

Menjadikan rumah sebagai tempat yang aman untuk anak adalah prioritas utama bagi setiap orang tua. Tapi, bukan berarti tampilan rumah harus terlihat seperti playground yang penuh warna-warni mencolok atau penuh pembatas yang bikin suasana rumah jadi sempit.

Kabar baiknya, para orang tua bisa kok menciptakan rumah yang aman untuk anak tanpa harus mengorbankan estetika. Simak enam cara simpel dan stylish berikut ini supaya rumahmu ramah anak dan tetap cantik!

1. Pilih furnitur dengan ujung tumpul

ilustrasi anak bermain (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak bermain (pexels.com/cottonbro studio)

Ujung meja yang runcing atau sudut rak yang tajam bisa jadi bahaya tersembunyi di rumah, terutama bagi anak yang sedang aktif belajar berjalan atau berlari. Untuk menghindari risiko terbentur, sebaiknya pilih furnitur dengan desain yang memiliki sudut membulat atau rounded edge. Saat ini, banyak kok brand interior yang menawarkan furnitur dengan bentuk aman tapi tetap modern dan estetik.

Misalnya, kamu bisa pilih coffee table kayu dengan bentuk oval, rak buku anak yang rendah dan melengkung, atau kursi kecil yang memang dirancang untuk si kecil. Desain seperti ini akan membuat rumah terasa lebih lembut secara visual, sekaligus memberikan rasa aman karena meminimalisir kemungkinan cedera akibat sudut tajam.

2. Gunakan material yang tahan lama dan aman

ilustrasi ibu dan anak sedang bermain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi ibu dan anak sedang bermain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Bahan dasar dari furnitur atau perabotan juga perlu diperhatikan. Untuk sofa, kamu bisa memilih bahan kain yang mudah dibersihkan dan tidak mudah menyerap noda. Kalau anak menumpahkan makanan atau minuman, kamu tidak perlu panik karena cukup dilap dengan kain basah. Selain itu, pilih juga bahan anti alergi agar anak tetap nyaman bermain di area tersebut.

Begitu juga dengan cat dinding. Sebaiknya gunakan cat berbahan dasar air (water-based) dan non-toxic agar aman untuk anak, terutama kalau mereka suka iseng mencoret dinding atau menyentuh tembok. Jadi selain mempercantik tampilan ruangan, kamu juga bisa menjaga kesehatan dan keamanan anak.

3. Tambahkan storage tertutup untuk mainan

ilustrasi ibu dan anak bermain (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi ibu dan anak bermain (pexels.com/Ivan Samkov)

Mainan anak yang berserakan di lantai tidak hanya bikin rumah tampak berantakan, tapi juga berisiko bikin orang tersandung. Untuk menyiasatinya, kamu bisa menyediakan tempat penyimpanan mainan yang tertutup dan mudah diakses anak. Pilihlah model yang sekaligus bisa berfungsi sebagai dekorasi, seperti ottoman dengan ruang simpan, bangku penyimpanan, atau keranjang rotan.

Selain praktis, storage seperti ini juga bisa melatih anak untuk belajar membereskan mainannya sendiri sejak dini. Rumah tetap rapi, anak pun belajar tanggung jawab. Pastikan kamu menaruh storage di sudut yang strategis, misalnya di ruang keluarga atau kamar anak, agar mudah digunakan sehari-hari.

4. Pasang safety lock yang tidak mencolok

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Tatiana Syrikova)
ilustrasi anak bermain (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Laci dapur, lemari peralatan, atau tempat penyimpanan benda tajam perlu diberi pengaman tambahan agar tidak mudah dibuka oleh anak. Tapi jangan khawatir, kamu tidak perlu mengorbankan tampilan rumah karena sekarang banyak produk safety lock dengan desain minimalis dan nyaris tidak terlihat. Misalnya, model magnetik yang terpasang di bagian dalam laci atau pengaman transparan yang tidak mencolok.

Dengan menggunakan safety lock yang tersembunyi, kamu tetap bisa menjaga tampilan rumah yang bersih dan rapi. Anak pun terlindungi dari potensi bahaya tanpa merasa sedang dibatasi secara berlebihan. Ini adalah contoh kecil bahwa keamanan dan estetika bisa berjalan beriringan.

5. Hindari dekorasi pecah belah di area terjangkau

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Tatiana Syrikova)
ilustrasi anak bermain (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Dekorasi seperti vas kaca, bingkai foto besar, atau patung keramik memang bisa mempercantik ruangan. Tapi saat punya anak kecil, benda-benda tersebut sebaiknya dipindahkan dari jangkauan mereka. Alih-alih menggunakan material yang mudah pecah, kamu bisa mengganti dekorasi dengan elemen berbahan kayu ringan, rotan, atau dekorasi dinding seperti lukisan, wall art, atau foto keluarga yang dipasang tinggi.

Langkah ini bukan hanya untuk keamanan, tapi juga untuk menjaga rumah tetap rapi. Kamu tetap bisa menciptakan suasana yang estetik tanpa harus khawatir anak akan menjatuhkan atau memecahkan benda-benda tersebut. Bahkan, dekorasi yang lebih child-friendly sering kali justru memberikan kesan hangat dan menyenangkan di rumah.

6. Gunakan penyekat atau pagar mini bergaya minimalis

ilustrasi anak memanjat baby gate (pexels.com/Jep Gambardella)
ilustrasi anak memanjat baby gate (pexels.com/Jep Gambardella)

Untuk membatasi ruang gerak anak, misalnya agar tidak masuk ke dapur atau naik tangga sendiri, kamu bisa memasang penyekat ruangan atau baby gate. Pilih desain dengan warna netral seperti putih, cokelat muda, atau abu-abu yang tidak mencolok dan mudah dipadukan dengan interior rumahmu. Model pagar kayu atau besi tipis juga bisa jadi pilihan karena lebih elegan.

Beberapa baby gate bahkan bisa dilipat atau dipindahkan dengan mudah, jadi kamu tetap punya fleksibilitas saat ingin membuka ruangan kembali. Dengan tambahan ini, kamu bisa menjaga anak tetap aman tanpa harus menambahkan elemen-elemen besar yang mengganggu estetika rumah.

Itu tadi enam cara untuk membuat rumah tetap aman untuk anak-anak dan tetap mempertahankan estetikanya. Jadi, orang tua tetap tenang, dan anak pun bebas bereksplorasi di lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us