Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak-anak bermain dengan mainan kayu. (pexels.com/cottonbro studio)

Stimulasi motorik merupakan tahapan yang penting dilakukan pada masa pertumbuhan anak karena berkaitan dengan keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh. Secara alami anak akan banyak bergerak pada masa pertumbuhannya. Jika tidak distimulasi dengan baik, gerakan yang dilakukan menjadi tidak teratur dan cenderung mengganggu lingkungan di sekitarnya. Hal itu juga menjadi salah satu penyebab anak mendapat label sudah diatur, bahkan disebut anak nakal. Dengan melatih fungsi motorik pada anak usia dini, gerakan tubuh yang dilakukan menjadi lebih terarah, sehingga anak dapat bertumbuh dan beraktivitas selaras dengan perkembangan yang mereka butuhkan.

Metode Montessori yang dikembangkan oleh Maria Montessori berfokus pada perkembangan fisik dan fisiologis alami anak, melalui eksplorasi lingkungan dan benda-benda di sekitarnya. Montessori menjadi metode edukasi yang berkembang di masyarakat dan ditujukan khusus untuk anak usia dini, yaitu usia 3 hingga 7 tahun.

Penasaran, kegiatan apa saja yang dapat melatih fungsi motorik pada anak usia dini? Berikut ini aktivitas yang dapat dilakukan untuk menstimulasi motorik anak, dirangkum dari buku ‘Dr. Montessori’s Own Handbook’ karya Maria Montessori.

1. Aktivitas merawat diri

Ilustrasi anak memasang tali sepatu. (pexels.com/Allan Mas)

Aktivitas ini bermanfaat untuk memahami apa yang dibutuhkan anak bagi dirinya sendiri. Kegiatan merawat diri dapat dilakukan dengan mengenakan baju dan memasangkan kancing dari dua ujung kain pada baju hingga menyatu, dan pakaian terpakai sempurna.

Latihan memasangkan kancing juga dapat dilakukan dengan alat peraga berupa pigura yang didalamnya terdapat kain untuk berlatih memasang kancing. Selain memasang kancing, aktivitas memasang tali sepatu juga dapat melatih fungsi motorik pada anak. 

2. Aktvitas merawat lingkungan sekitar

Ilustrasi seorang anak laki-laki menyapu lantai. (pexels.com/Katrin Bolovtsova)

Pekerjaan membersihkan rumah, menata meja, dan mencuci piring merupakan contoh aktivitas yang dapat melatih fungsi motorik anak. Orang dewasa di sekitarnya dapat membantu memperagakan gerakan dasar cara melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, kemudian membiarkan anak untuk melakukannya sendiri.

Selebihnya, anak akan belajar mengenali proses membersihkan rumah, merapikan meja, maupun mencuci piring, dan mengembangkannya sendiri.

3. Aktivitas berkebun

Ilustrasi anak-anak menanam di kebun. (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Kegiatan yang diminati anak sekaligus menjadi sarana melatih fungsi motorik adalah berkebun. Dengan berkebun, anak-anak dilatih melakukan pekerjaan tangan yang seimbang. Selain itu juga dapat menumbuhkan kesadaran untuk merawat makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan.

4. Stimulasi kreativitas

Ilustrasi tangan anak bermain tanah liat. (pexels.com/Kate Romeo)

Ada berbagai media yang dapat digunakan untuk menstimulasi kreativitas, di antaranya tanah liat. Anak-anak dapat membuat vas bunga atau membuat batu bata dari tanah liat dengan bantuan cetakan.

Hasil pekerjaan anak-anak kemudian dibakar di tungku dengan bantuan orang dewasa. Setelah mendapatkan hasil akhir dari pekerjaannya, anak-anak dapat menggunakan hasil karya mereka sesuai fungsinya.

5. Latihan koordinasi tubuh

Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan senam bergelantung di palang. (pexels.com/Yan Krukau)

Latihan koordinasi tubuh bisa dilakukan dengan kegiatan berjalan di atas garis. Dalam kegiatan ini anak-anak seolah-olah sedang berjalan di atas titian tali, tetapi dengan medan yang lebih aman. Aktivitas ini bertujuan untuk melatih keseimbangan anak. Aktivitas berjalan di atas garis juga dapat dikombinasikan dengan gerakan  berirama berupa ketukan atau hitungan.

Dengan latihan ini, gerakan bebas anak menjadi lebih terarah. Kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk latihan koordinasi tubuh adalah dengan bergelantungan di palang menggunakan lengan mereka dan membiarkan kaki melayang di atas tanah. Latihan ini dapat dilakukan di taman bermain anak yang menyediakan arena palang untuk bergelantungan. Tujuannya untuk melatih kekuatan otot lengan dan menjaga keseimbangan tubuh.

Ternyata, aktivitas sederhana yang sering dikerjakan sehari-hari, bisa loh jadi media stimulasi motorik anak. Kira-kira kegiatan apalagi nih, yang seru, sekaligus jadi wahana belajar dan bertumbuh?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team