Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Banyak orangtua mengira kecerdasan dan kemandirian anak hanya bisa berkembang lewat mainan mahal atau aktivitas yang terstruktur. Padahal, ada banyak kegiatan sederhana yang justru memberi dampak besar pada perkembangan mereka. Aktivitas-aktivitas ini tidak membutuhkan persiapan rumit, tapi diam-diam membantu anak tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri.

Menariknya, kebiasaan yang tampak kecil ini sering tidak disadari berkontribusi besar pada perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Selama anak diberi ruang bereksplorasi, mereka bisa belajar hal penting tanpa tekanan. Mau tahu aktivitas sederhana apa saja yang diam-diam bikin anak cerdas dan mandiri? Yuk, langsung cek artikel berikut!

1. Bermain bebas tanpa arahan

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/cottonbro)

Bermain bebas membantu anak mengembangkan imajinasi dan kemampuan problem solving. Saat anak memutuskan sendiri cara bermain, mereka belajar mengambil keputusan sejak dini. Aktivitas sesederhana memberi kardus kosong atau balok kayu bisa mendorong kreativitas yang luar biasa.

“Kadang bagus bagi anak untuk bermain sendiri atau secara mandiri karena mereka bisa lebih kreatif saat bermain sendirian,” kata Ferdousi Khanom, seorang pakar Pendidikan dan perkembangan anak, dikutip dari Unicef.

Banyak orangtua merasa harus selalu mengarahkan, padahal campur tangan berlebihan bisa menghambat kemandirian. Dengan memberi anak ruang untuk memimpin permainan, mereka belajar menghadapi tantangan kecil dengan caranya sendiri. Kebiasaan ini membangun rasa percaya diri yang akan terbawa hingga ia dewasa.

“Mereka bisa mencoba menyelesaikan masalah atau menemukan solusi sendiri saat bermain. Mereka perlu mengekspresikan cara berpikir mereka sendiri. Kemampuan ini berkembang ketika anak bermain secara independen,” jelas Khanom.

2. Bermain di luar ruangan

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Aktivitas outdoor membuat anak lebih kuat secara fisik dan mental. Berlari di rumput, menyentuh tanah, atau menjelajah lingkungan sekitar membantu mengasah kemampuan sensori. Semakin sering anak terekspos alam, semakin baik kemampuan observasi dan fokusnya.

“Kalau kita menganggap kemampuan mengatasi masalah sebagai otot, kita perlu melatihnya, agar anak mampu menghadapi tekanan seperti ujian di masa depan,” ujar Helen Dodd, seorang Profesor Psikologi Anak di University of Exeter, dikutip dari BBC. “Anak perlu bereksperimen dengan berbagai cara mengatasi masalah dan memahami sensasi takut namun bersemangat sebagai reaksi yang normal,” tambahnya.

Bermain di luar juga mengajarkan anak mengambil risiko ringan secara aman. Mereka belajar kapan harus berhenti, mencoba lagi, atau meminta bantuan. Pelajaran kecil inilah yang membentuk kemampuan regulasi emosi dan ketahanan diri.

3. Punya waktu bermain tanpa kehadiran orang dewasa

ilustrasi anak-anak bermain di taman (pexels.com/anastasiashuraeva)

Anak membutuhkan waktu tanpa tatapan orang dewasa agar bisa benar-benar masuk dalam alur bermain. Saat dibiarkan mandiri, mereka belajar menyelesaikan konflik kecil dan menemukan solusi sendiri. Hal ini meningkatkan kemampuan sosial tanpa disadari.

Orangtua tidak perlu merasa bersalah karena tidak selalu menghibur mereka. Berikan sudut khusus di rumah sebagai zona bebas orangtua agar anak bisa fokus bermain. Dengan kebiasaan ini, mereka tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri dan tidak bergantung.

4. Ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari

ilustrasi ibu dan anak melipat pakaian (pexels.com/annushkaahuja)

Melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga membantu membangun kemandirian sejak dini. Selain itu, Profesor Vivian Hill, anggota Chartered British Psychological Society, dikutip dari BBC, menjelaskan bahwa mengajak anak ikut mengerjakan pekerjaan rumah dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dan menjadi bagian dari keluarga.

Tugas sederhana seperti menyapu atau menyalakan mesin cuci membuat anak merasa dipercaya sekaligus melatih motorik mereka. Anak sebenarnya suka membantu ketika diberi kesempatan. Peran kecil ini mengajarkan tanggung jawab dan membentuk kebiasaan disiplin yang berguna saat mereka tumbuh mandiri.

5. Waktu tanpa agenda alias boleh bosan

ilustrasi anak sedang bereksperimen (pexels.com/gabbyk)

Bosan bukan musuh, justru kesempatan bagi anak untuk berpikir kreatif. Saat tidak ada aktivitas terjadwal, anak terdorong mencari ide permainan sendiri. Di sinilah kreativitas, kemampuan refleksi, dan ketahanan mental berkembang secara alami.

“Sebagai orangtua, kamu mungkin takut anak bosan dan khawatir tidak cukup menstimulasi mereka. Tapi kita perlu memberi mereka waktu jeda dan mendorong mereka menemukan cara kreatif untuk mengusir rasa bosan,” kata Sandi Mann, penulis The Science of Boredom sekaligus Dosen Senior Psikologi di University of Central Lancashire, dikutip dari BBC.

Mulailah dengan menyediakan jeda kecil tanpa gadget dan tanpa permainan siap pakai. Biarkan mereka membuat hiburan sendiri meski awalnya terlihat gelisah. Lama-lama, anak belajar menikmati kesunyian dan menemukan minat baru tanpa bantuan orangtua.

6. Mengamati lingkungan sekitar

ilustrasi anak bermain genangan air sehabis hujan (pexels.com/yankrukov)

Mengamati hal-hal kecil di sekitar membantu anak meningkatkan fokus dan rasa ingin tahu. Kegiatan ini bisa dilakukan saat berjalan kaki, menunggu di antrean, atau duduk di taman. Dengan cara sederhana ini, kemampuan bahasa dan logika anak ikut berkembang.

Obrolan ringan tentang apa yang mereka lihat juga membangun koneksi sekaligus kemampuan komunikasi. Daripada memberi jawaban langsung, cobalah bertanya balik untuk merangsang pemikiran kritis. Kebiasaan ini membantu anak terbiasa memproses informasi secara mandiri.

Dengan kebiasaan sederhana seperti ini, anak bisa tumbuh lebih cerdas dan mandiri tanpa perlu metode rumit atau mainan mahal. Kuncinya adalah memberi ruang bagi mereka untuk mencoba, bereksplorasi, dan belajar lewat pengalaman sehari-hari. Yuk, mulai terapkan pelan-pelan di rumah dan lihat sendiri perubahan positifnya!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team