ilustrasi anak muda yang sedang belajar (pexels.com/Yan Krukau)
Di usia 20-an, banyak orang mulai merasa bahwa inilah saatnya untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menghadapi tantangan hidup secara mandiri. Keinginan untuk membuktikan diri kepada orang tua dan lingkungan sekitar menjadi motivasi yang kuat. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka dapat mengambil keputusan sendiri, menyelesaikan masalah, dan mengatur hidup tanpa campur tangan orang tua.
Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka mampu berdiri di atas kaki sendiri dan mengatasi setiap rintangan yang datang. Dalam situasi seperti ini, penting bagi orang tua untuk menunjukkan dukungan tanpa menghakimi dan memberikan ruang bagi anak-anak mereka untuk tumbuh dan belajar dari pengalaman. Dengan pendekatan yang bijaksana dan penuh empati, orang tua dapat membantu anak-anak mereka merasa lebih nyaman dalam berbicara dan berbagi beban yang mereka hadapi.
Sulitnya membuka diri pada orang tua di usia 20-an adalah hal yang wajar terjadi, terutama di tengah proses pencarian jati diri dan keinginan untuk mandiri. Namun, penting untuk diingat bahwa komunikasi yang sehat dengan orang tua dapat membawa banyak manfaat untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan saling memahami dan menjembatani perbedaan, hubungan antara anak dan orang tua dapat menjadi lebih harmonis dan saling mendukung.