TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orangtua Gak Pakai Gadget Saat Interaksi dengan Anak

Ayo Pak, Buk, jangan main gadget terus....

summitmedia-digital.com

Sekarang ini, kita semakin ketergantungan dengan gadget. Ponsel sebagai gadget yang 'ramah' di tangan masih saja digunakan untuk berbagai keperluan.

Namun, akan menjadi masalah ketika pemakaian gadget itu mengganggu interaksi dengan siapa pun, termasuk anggota keluarga, termasuk anak.

Saat itu perhatian terbagi dan bercabang, antara keperluan pada gadget dan interaksi dengan anak. Menurut para ahli hal ini sangat tidak dianjurkan, bahkan harus dihindari karena banyak dampak buruknya.

Berikut ini beberapa alasan mengapa orangtua harus tinggalkan gadgetnya saat berinteraksi dengan anak, di mana pun berada.

1. Keseringan pakai gadget sebabkan orangtua jauh dari dunia nyata, termasuk anak

cnn.com

Kebutuhan akan gadget membuat sebagian orangtua merasa harus terus menggunakannya, meskipun sedang berinteraksi dengan anak. Mereka berpikir akan bisa multitasking saat melakukan dua hal itu, sehingga merasa sudah adil. Padahal tidak. Mengapa?

Pemakaian gadget yang kebanyakan mengarah pada media sosial tentu punya manfaat dalam menjalin relasi sosial. Namun, rupanya manfaat tersebut dapat memindahkan sejumlah porsi relasi sosial di dunia nyata ke dunia internet. Bahkan bisa 24 jam dalam sehari.

Artinya, multitasking dalam memakai gadget dengan melakukan hal lain tetap saja mendominasikan pemakaian gadget. Pikiran ada di internet dan media sosial, meskipun sedang berinteraksi dengan anak.

Bila ini terus terjadi, maka sebenarnya orang tua telah menjauhkan diri dari anak, meskipun sedang berinteraksi.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Bisa Diajarkan Kepada Anak Saat Lebaran

2. Pakai gadget saat berinteraksi dapat menyebabkan kesepian pada anak

pixabay/Free-Photos

Dalam ilmu psikologi, kesepian bukanlah kehilangan banyak orang di sekitar. Makna kesepian adalah kehilangan interaksi atau komunikasi dengan sekitar. Makanya, kita bisa saja merasa sepi meskipun dalam keramaian.

Anak yang orangtuanya terus-terusan memakai gadget bahkan ketika berinteraksi dengannya cenderung akan merasa kesepian. Dia tidak benar-benar merasakan interaksi itu, sedangkan orang tua adalah orang terdekat dalam hidup mereka.

Sementara, di luar sana, mereka pun mendapati banyak orang selalu memakai gadget, walaupun katanya hanya 'cek notifikasi'. Akibatnya, anak merasa kehilangan wadah interaksi, bahkan dari orangtuanya.

Sehingga, anak akan merasa kesepian sejak dini. Ini akan memengaruhi kebahagiaannya.

3. Anak bisa merasa terisolasi karena orang terdekatnya ketergantungan gadget

pixabay/kantsmith

Anak yang orangtuanya terus memakai gadget saat berinteraksi dengannya juga bisa merasa terisolasi secara sosial. Ini lebih buruk dari merasa kesepian.

Anak bisa merasa terkurung dalam lingkungan di mana semua orang menggunakan gadget setiap saat. Saat dia mencoba memanggil untuk memulai interaksi, dia tak mendapatkan tanggapan sepenuhnya. Dan, semua orang demikian, hingga dia merasa terisolasi.

Merasa terisolasi, akan memberi dampak buruk hingga stres pada anak.

4. Kecerdasan sosial anak bisa tumbuh lambat, seiring menurunnya kecerdasan sosial orangtua akibat gadget

pixabay/greyerbaby

Perkembangan teknologi hari ke hari menghasilkan gadget yang semakin canggih dan semakin pintar. Bahkan bisa lebih pintar dari pemakainya. Terutama dalam hal kecerdasan sosial, akibat ketergantungan pada melihat layar ponsel.

Anak adalah manusia kecil yang mencontoh pada orang tuanya, termasuk perihal kecerdasan sosial. Bila yang mereka lihat saat berinteraksi hanyalah orangtua dengan ponsel pintarnya, mereka akan kehilangan contoh itu.

Mereka akan kurang mendapatkan contoh bagaimana berinteraksi yang baik, berkata-kata yang sopan, dan cara-cara untuk menghargai orang lain.

Baca Juga: 5 Kekeliruan Pola Asuh Ini Biasa Dilakukan Orangtua Millennial

Verified Writer

Afif Permana

Hobi menulis, Menggambar, dan Desain Grafis.Twitter: @afif_permana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya