5 Dampak Toxic Masculinity pada Anak Laki-laki
Perkembangan mental dan pribadinya jadi gak bagus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Toxic masculinity adalah anggapan yang salah tentang maskulinitas hingga berdampak pada tuntutan yang tidak wajar terhadap sisi kuat dan maskulin seseorang. Parahnya, banyak orangtua yang belum memahami ini dan menerapkannya dalam parenting.
Anak laki-laki adalah yang paling sering terkena toxic masculinity, dan dampaknya pada mental dan pembentukan pribadinya pun tak main-main. Beberapa di antaranya ada dalam poin pembahasan di bawah ini, dan semoga semakin banyak orang yang menyadari bahwa menerapkan hal ini dalam parenting tidaklah baik untuk anak.
1. Harus kuat dan gak boleh nangis apapun yang terjadi
Toxic masculinity pertama yang sering dilakukan dalam parenting ialah melarang anak untuk menangis. Terutama untuk anak laki-laki yang mana kalau menangis ketika jatuh atau sedang tidak Baik-baik saja dianggap lemah dan cengeng.
Hal ini sebenarnya berdampak buruk pada anak, yang mana karena sedari kecil dilarang menangis dia jadi banyak memendam emosi dan perasaan sakitnya sendiri. Karena dia berpikir kalau laki-laki tidak boleh menangis, padahal kenyataannya kalau menangis pun tidak menandakan laki-laki lemah.
Baca Juga: 5 Keuntungan Punya Circle Pertemanan Berkualitas, Jauh dari Kata Toxic
Toxic masculinity ketiga yang diterapkan dalam parenting ialah ketika anak laki-laki diwajibkan supaya bisa segala hal. Terutama dalam menangani masalah di rumah dan membantu mengerahkan pekerjaan berat.
Yang mana kalau mau jadi anak laki-laki yang maskulin maka harus bisa menjadi sosok yang diandalkan menangani banyak hal. Di sisi lain hal ini membuat anak laki-laki jadi dituntut serba bisa dan sempurna dalam berbagai hal supaya kelaki-lakiannya diakui.
Baca Juga: 9 Ciri Teman Toxic Menurut Psikolog, Wajib Kamu Hindari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.