TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sabai Morscheck Keguguran? Ini 6 Penyebabnya yang Harus Diwaspadai

Ibu hamil mengalami keguguran 2,3 juta kasus per tahun?

Instagram/sabaidieter

Pasangan selebriti Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck belum lama ini dilanda kabar duka. Hal ini terjadi lantaran disebabkan oleh keguguran yang dialami Sabai. Usia kandungan Sabai yang sudah menginjak 5 minggu harus berakhir karena tidak bisa dipertahankan lagi.

Tentu hal ini menjadi pukulan yang berat bagi kedua pasangan selebriti ini. Pasalnya mereka berdua sangat bahagia dengan kabar kehamilan Sabai. Namun kabar bahagia itu pada akhirnya harus berakhir lantaran Sabai keguguran. Rasa sedih dan terpukul menghampiri keduanya.

Sebaiknya para wanita terkhusus ibu hamil berhati-hati soal ini. Pasalnya keguguran kerap kali menghampiri wanita yang sedang mengandung. Menurut data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) 2010 angka kejadian keguguran pada wanita secara nasional ada sebanyak 4 % total wanita Indonesia. Angka yang cukup tinggi dan seharusnya menjadi perhatian untuk kita semua. Untuk itu kita perlu mengetahui penyebab keguguran pada wanita hamil. Berikut ini ada 6 penyebab keguguran yang paling sering:

1. Hati-hati dengan kondisi rahim yang lemah

unsplash.com/Mel Elías

Kondisi rahim yang lemah bisa diketahui saat skrining pra-nikah atau pra-kehamilan. Oleh sebab itu dianjurkan untuk setiap wanita perlu konsul ke dokter kandungan sebelum memutuskan untuk hamil. Hal ini baik mengetahui status kesehatan kandungan si wanita guna mencegah hal yang tidak di inginkan terjadi di kemudian hari termasuk salah satunya adalah keguguran.

2. Ibu hamil harus jaga kesehatan, tidak fit bisa picu keguguran

Instagram/momentumcoachingyoga

Ibu hamil sangat rentan terhadap sakit penyakit. Cuaca yang ekstrim juga tidak boleh disepelekan oleh kaum ibu hamil. Sebentar panas dan sebentar hujan akan membuat ibu hamil rentan terkena penyakit. Sebaiknya harus ekstra hati-hati untuk menjaga kesehatan sebab apabila dibiarkan sakit yang berkepanjangan akan menyebabkan meningkatnya resiko keguguran.

3. Ibu hamil dilarang kerja berat! Terlalu lelah bisa sebabkan keguguran

Unsplash/Heather Mount

Mengurangi aktivitas sebaiknya menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil termasuk dalam urusan pekerjaan rumah. Ketika hamil, ada baiknya anda dan suami melakukan pembagian tugas rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga yang berat akan menimbulkan dampak tertentu kepada ibu hamil baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak fatalnya yaitu bisa sebabkan keguguran.

Sebaiknya hindari mengangkat beban terlalu berat. Hindari aktivitas yang menuntut anda berdiri berjam-jam, salah satunya adalah pekerjaan dapur. Karena berdiri cukup lama memberikan tekanan ekstra pada punggung dan kaki. Dalam hal mengepel lantai juga sebaiknya tidak dianjurkan karena mengepel dapat menimbulkan nyeri panggul dan peradangan saraf siatik.

4. Menderita penyakit tertentu, rentan terkena keguguran

twenty20/jarccr

Penyakit tertentu bisa membuat ibu hamil rentan terkena keguguran. Ada baiknya sebelum merencanakan pernikahan atau kehamilan memeriksakan diri ke dokter. Untuk melihat kondisi rahim serta melihat apakah wanita tersebut punya penyakit yang menyebabkan risiko keguguran.

Sering sekali penyakit tersebut tidak kasat mata dan wanita yang menderitanya terlihat baik-baik saja. Hanya saja jika sudah hamil baru terlihat efeknya mulai dari keguguran sampai kemungkinan melahirkan bayi yang cacat. Penyakit yang sering menyebabkan keguguran, salah satunya adalah TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex) dan lainnya.

5. Hamil pada usia terlalu muda maupun terlalu tua itu berisiko tinggi

pexels/Pixabay

Bagi wanita, usia merupakan faktor yang sangat penting dalam merencanakan kehamilan. Sebab usia yang terlalu muda (di bawah 20 tahun) dan usia yang terlalu tua (di atas 35 tahun) sangat berisiko terhadap ibu juga kandungannya sendiri.

Terlalu muda bisa sebabkan lahirnya bayi prematur dan keguguran. Hal ini terjadi karena dinding rahim belum terlalu kuat untuk menopang embrio. Selain itu rahim juga belum siap untuk menerima kehamilan. Usia yang terlalu tua juga bisa meningkatkan risiko keguguran, kematian janin dalam rahim serta kelainan bawaan pada janin.

Writer

Agnes Marpaung

Menggambarkan kehidupan lewat goresan tulisan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya