TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab yang Membuat Anak Cenderung Menutup Diri dari Orangtua

Sepenuhnya bukan salah mereka

Pexels.com/Kaysha

Idealnya orangtua bisa menjadi tempat berkeluh kesah bagi anak-anaknya. Sebagai sosok yang paling dekat dengan mereka, sewajarnya orangtua menjadi panutan sekaligus pengayom buat putra-putrinya. Akan tetapi, masih banyak kasus dimana anak-anak terutama remaja justru memilih untuk menutup diri dari orangtuanya sendiri. Bahkan bila ada masalah, mereka lebih suka bercerita pada teman atau malah memendamnya sendirian.

Perlu diketahui, kalau hal semacam ini tidak baik jika didiamkan terlalu lama. Sebagai orangtua, ada baiknya kamu mencoba mencari tahu kenapa anak-anak yang baru tumbuh dewasa justru tidak dekat dan membentengi diri dari orangtua mereka. Bisa jadi, tujuh sebab ini jadi alasannya. 

1. Orangtua selalu menganggap anak sebagai anak-anak

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Tentu secara usia sebagai orangtua kamu lebih dewasa dibandingkan anak-anakmu. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa terus menganggapnya sebagai anak kemarin sore. Dia akan terus tumbuh dan menjadi remaja hingga dewasa.

Memperlakukan dia seperti anak-anak terus hanya akan membuatnya tidak diakui. Kalau sudah begitu, mana bisa anakmu merasa nyaman untuk terbuka sama kamu?

2. Tidak pernah menyediakan waktu untuk mendengar keluh kesah mereka

pexels.com/Andrea Piacquadio

Sebagai suami istri, kalian sama-sama bekerja di luar rumah. Otomatis, waktumu untuk berkumpul bersama keluarga terutama anak-anak jadi terbatas. Memang sepulang kerja kamu pasti merasa lelah tapi, sebelum istirahat cobalah untuk meluangkan waktu bersama buah hatimu.

Dengarkan cerita mereka tentang rutinitasnya seharian tadi. Tidak perlu memberi tanggapan berlebihan kok, kamu mau menyimak saja mereka sudah merasa senang. Lain kali, tanpa diminta mereka pasti akan menceritakan semua hal itu kepadamu. 

Baca Juga: 5 Kiat Sederhana Menjadi Orangtua yang Penyabar, Yuk Terapkan! 

3. Menyepelekan pendapat anak meskipun masukannya ada benarnya

Pexels.com/Julia M Cameron

Merasa superior hanya karena posisimu sebagai orang yang lebih dewasa, itu sih salah besar. Jika demikian kamu akan terus meremehkan pendapatnya. Padahal bisa saja apa yang dia sampaikan ada benarnya juga.

Terus disepelekan oleh orangtuanya sendiri seperti itu, jangan heran kalau anakmu jadi semakin tertutup dan takut berpendapat. Lebih lanjut, efeknya bisa membuat kepribadian dia menjadi tidak percaya diri, lho. Fatal juga kan!

4. Hubungan antara ayah dan ibu tidak terlihat harmonis saat di rumah

pexels.com/Andrea Piacquadio

Melihat papa dan mamanya berdebat dan bertengkar hebat setiap hari, bisa merusak psikologis dengan anak. Dia akan berpikir orangtuanya temperamental. Jika sampai bicara yang macam-macam, dia akan mendapatkan bentakan bahkan pukulan keras. Dari situ anakmu telah memutuskan untuk mengunci rapat-rapat mulutnya dan menutup diri dari kalian orangtuanya sendiri selamanya.

5. Saat anak melakukan kesalahan, orangtua cenderung memarahi

pexels.com/August de Richelieu

Daripada menasihati kamu lebih sering memarahi saat anakmu berbuat salah. Padahal untuk bisa mengakui kesalahannya, anakmu butuh mengumpulkan nyali yang besar lho.

Bukankah lebih baik memberikan pujian dulu atas keberaniannya bersikap jujur? Baru deh, setelah itu kamu bisa menasihatinya dengan tutur kata yang halus dan disesuaikan dengan usianya. 

6. Tidak pernah memberikan pujian atas prestasi anak

pexels.com/Andrea Piacquadio

Bagimu pencapaian dia di sekolah yang membanggakan adalah kewajibannya sebagai seorang anak. Makanya, prestasi tersebut tidak perlu dirayakan berlebihan.

Padahal bisa saja bagi anakmu, pujian dan ucapan selamat dari ayah dan ibunya sudah lebih dari cukup untuk membuat hatinya puas. Lagi pula, apa susahnya sih memberikan apresiasi pada kerja keras anakmu sendiri?

Baca Juga: 5 Hikmah dari Sulitnya Mendapat Restu Orangtua untuk Hubunganmu

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya