TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Perencanaan Finansial Ini Wajib Kalian Bahas Sejak Awal Menikah

Biar keuangan rumah tangga tetap aman

pexels/ cottonbro

Jelang pernikahan, kedua calon pengantin pasti sibuk dengan segala persiapan. Mulai dari melengkapai berkas untuk mendaftarkan pernikahan, membuat undangan, foto pre-wedding, sampai urusan gedung dan katering. Semua hal itu tentu penting, tapi ada juga yang gak kalah pentingnya lho. Yaitu soal perencanaan keuangan saat berumah tangga nanti. 

Ada baiknya, ketika sudah mantap menikah kalian juga mulai membahas mengenai finansial. Ini penting, karena masalah keuangan jika tidak dibicarakan dengan serius bisa menjadi konflik di kemudian hari. Karena seperti yang kita ketahui, berumah tangga itu gak akan jauh-jauh dari urusan keuangan. 

Nah, sebelum terlanjur, bagi kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan sebaiknya mulai bahas tujuh perencanaan finansial ini bareng pasangan ya!

1. Terbuka soal penghasilan kalian masing-masing

pexels/ Jack Sparrow

Mulailah dengan saling terbuka soal besaran nominal gaji kalian masing-masing. Gak perlu merasa malu apalagi minder, kok. Besar kecilnya penghasilan kalian itu nomer dua. Utamanya adalah ada keterbukaan. Dengan jujur soal finansial seperti itu, kalian bisa mulai mengatur rincian keuangan saat berumah tangga nanti.

2. Jujur soal besaran utang yang dimiliki pada pasangan

pexels/ cottonbro

Sebelum resmi menjadi suami istri, kalian mesti saling jujur soal segala hal, ya. Termasuk jika kalian masing-masing memiliki utang. Jangan sampai saat sudah menjalani rumah tangga berdua, pasanganmu baru tahu kalau kamu memiliki beberapa pinjaman di bank. Meskipun kamu gak berniat membagi beban utang ini pada istri atau suamimu, tapi tetap saja dia punya hak untuk tahu.

Baca Juga: 7 Hal Perencanaan Keuangan Orangtua Baru Ala MoneySmart Parent

3. Tentukan kalian akan membeli rumah atau menyewa sementara waktu

pexels/ Andrea Piacquadio

Tempat tinggal menjadi salah satu hal penting untuk dibahas. Ada baiknya jauh-jauh hari sebelum resmi menikah, kalian telah menentukan apakah akan membeli rumah, atau menyewa sementara waktu. Bila kebetulan salah satu dari kalian sudah memiliki rumah tentu itu sangat membantu. Tapi jika belum, ini perlu dibicarakan berdua, ya. 

Saat kalian memilih mengambil cicilan rumah, sesuaikan dengan pendapatkan kalian per bulannya. Jangan sampai besarnya angsuran tersebut lebih dari 40% total gaji kalian. Ingat, selain cicilan rumah kalian juga punya kebutuhan lain, lho. 

Nah, kalau kalian memilih untuk menyewa rumah sementara waktu, mungkin biayanya bisa sedikit lebih murah. Tapi pikirkan juga, sampai kapan kalian akan tinggal di rumah kontrakan. Tentunya, kalian juga ingin memiliki rumah sendiri kan?

4. Buat daftar belanjaan berdasarkan prioritas kebutuhan bukan keinginan

pexels/ Andrea Piacquadio

Kamu juga bisa mulai membuat daftar belanjaan bersama calon istri atau suamimu. Seperti sembako dan perabotan rumah tangga. Meskipun pada akhirnya kalian memilih membeli rumah, tapi bukan berarti semua isinya juga harus baru, lho. Tetap sesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan, dan juga budget yang dimiliki. 

Jika saat lajang dulu kalian sudah memiliki televisi, sofa, atau rice cooker dan masih laya pakai gak perlu beli baru lagi kan? 

5. Bahas juga soal pembagian tugas membayar biaya operasional rumah sehari-hari

pexels/ Andrea Piacquadio

Mayoritas masyarakat kita masih berpegang pada prinsip bahwa, laki-laki sebagai kepala keluarga bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. Mulai dari makanan, pakaian, tagihan listrik, internet, air, dan lain-lain. Padahal, seorang istri juga boleh membantu meringankan beban tersebut, lho.

Apalagi jika saat menikah kalian sama-sama sedang merintis dari nol. Saling membantu gak akan membuat salah satu pihak merasa direndahkan kok. Coba deh bahas hal ini dengan si dia. 

6. Jangan lupa mulailah berinvestasi

pexels/ Andrea Piacquadio

Selanjutnya, bicarakan pula mengenai investasi. Tentu sejak masih lajang kalian masing-masing juga telah mulai berinvestasi dong. Misalnya kamu suka membeli perhiasan dan emas batangan. Sementara dia mulai merintis usaha kos-kosan. Investasi ini penting, apalagi jika kalian bukan berstatus sebagai pegawai tetap atau ASN yang kelak akan memiliki uang pensiunan.

Investasi ini bisa dijadikan pegangan ketika suatu saat kalian mengalami krisis ekonomi. Jadi lebih siap kan menghadapi situasi terburuk?

Baca Juga: 6 Tips untuk Tetap Bahagia dengan Pasangan Walau Sedang Sulit Keuangan

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya