TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belum Tentu Benar, 5 Stigma Ini Kadung Melekat pada Sosok Anak Bungsu

Si bungsu mari merapat!

pexels/Gustavo Fring

Terlahir sebagai anak paling terakhir di keluarga memang terlihat menyenangkan. Sebab sebagai yang termuda, kamu tentu mendapatkan curahan kasih sayang berlebih dari kedua orangtua dan kakak-kakakmu. Namun meskipun di rumah kamu dipenuhi dengan perhatian dari mereka, tapi masih saja ada orang yang memberi stigma yang kurang menyenangkan pada anak bungsu. 

Mungkin karena kebanyakan anak bungsu terlihat lebih senang dimanjakan, menjadikan itu sebagai patokan kalau semua anak terakhir pasti demikian. Lalu apa saja sih stigma yang terlanjur diberikan orang kepada anak bungsu? Berikut lima di antaranya. 

1. Dianggap manja 

pexels/Pixabay

Hal yang pertama tentu saja anak bungsu kerap kali dibilang manja. Padahal bisa saja sikap manjanya itu hanya ditujukan pada orang-orang terdekat saja, seperti orang tua dan saudara kandung. Semakin beranjak dewasa dan terjun hidup bermasyarakat, otomatis dia akan meninggalkan sikap manjanya itu di rumah. 

Baca Juga: 7 Cara Jadi Mandiri buat Si Anak Bungsu Supaya Gak Dianggap Manja!

2. Sering merepotkan orangtua dan kakak-kakaknya

pexels/Anna Shvets

Anak bungsu kerap kali dituding sebagai biang kerok masalah. Ini terjadi lantaran dia merasa punya kakak-kakak yang siap membantu menyelesaikan setiap persoalan yang dibuatnya. Padahal, gak hanya anak bungsu saja, lho yang sering membuat kericuhan, bahkan seorang anak sulung pun bisa salah langkah juga kok. Hanya karena punya banyak kakak bukan berarti mereka memanfaatkan itu supaya bisa bertindak seenaknya. 

3. Segala permintaan harus selalu dituruti

pexels/Albert Rafael

Mungkin tudingan ini terbukti jika si bungsu yang dimaksud masih berusia kanak-kanak, tapi bila dia sudah beranjak dewasa sepertinya kurang masuk akal deh. Kecuali memang dari kecil kedua orangtua serta kakak-kakaknya terbiasa memanjakannya. Bukan gak mungkin, kebiasaan itu terbawa hingga dewasa. Kalau sudah begitu sih, sepertinya agak sulit diubah ya, kecuali dari lingkungan keluarga berani melakukan tindakan tegas. 

4. Suka meniru tingkah laku sang kakak

pexels/Gustavo Fring

Banyak kakak beradik yang saking dekatnya suka dibilang mirip padahal tidak kembar. Biasanya sih si adik yang hobi meniru tingkah laku kakaknya. Hal ini wajar terjadi kok. Namun akan menjadi buruk jika si bungsu kelewat batas dan jadi menjiplak segala sesuatu tentang kakaknya. Dia bisa kehilangan jati diri karena terlalu berkiblat pada sang kakak. 

Baca Juga: 5 Beban & Tekanan Ini Buktikan Kalau Jadi Anak Bungsu Itu Justru Berat

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya