TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lakukan 5 Hal Ini Saat Anak Merasa Cemburu Pada Temannya

Jangan langsung dimarahi ya!

unsplash.com/@kelli_mcclintock

Seiring berjalannya waktu, anak akan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Hal ini membuat mereka mendapatkan banyak teman baru,  baik itu di sekolah maupun di lingkungan rumah.  Namun demikian, terkadang ada hal-hal yang menyulut sang buah hati sehingga mereka merasa iri atau cemburu terhadap apa yang dimiliki oleh temannya. Hal ini sebenarnya adalah sikap yang wajar dialami anak-anak, terutama usia sekitar 5-8 tahun. Ini karena anak masih belum memahami cara mengelola emosinya. 

Sebagai orangtua,  perlu untuk memahami situasi anak saat mereka merasa cemburu terhadap temannya. Berikut ini 5 hal yang perlu orangtua lakukan saat anak merasa cemburu pada temannya. 

1. Tanya dan dengarkan terlebih dahulu alasan anak merasa cemburu pada temannya

Unsplash.com /Michał Parzuchowski

Sebagai orangtua yang bijak, sudah sepatutnya peka akan kondisi yang anak alami. Saat anak merasa cemburu dengan sesuatu yang dimiliki temannya, biasanya ia akan menunjukkan sikap tidak suka atau mengutarakan langsung kepada orangtuanya sebagai bentuk pengaduan.

Ketika momen ini terjadi,  orangtua harus tanggap dan mau mendengarkan dengan seksama apa yang dirasakan oleh anak terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menanyakan pada anak tentang alasannya merasa cemburu pada temannya. 

2. Jelaskan pada anak pengertian cemburu dan penanganannya saat rasa itu datang

Pixabay.com /Olichel

Usia anak seperti 5 hingga 8 tahun biasanya masih membutuhkan berbagai edukasi dari orang dewasa terkait bagaimana mereka bersikap sehari-hari, salah satunya mengajarkan mereka tentang bagaimana bersikap saat cemburu  timbul dalam sanubari.

Sebagai permulaan, beritahu anak tentang definisi cemburu dengan pengertian yang sederhana, baru setelah itu orangtua menjelaskan perlahan kepada anak bagaimana cara menanggapi cemburu apabila rasa itu datang. Sehingga anak akan berusaha untuk mengelola emosinya lebih baik lagi. 

Baca Juga: 10 Momen Sakina Tama Anak Wishnutama Saat Wisuda, Bahagia

3. Beritahu anak bahwa setiap orang berbeda-beda sehingga tidak perlu harus ikut-ikut apa yang orang lain lakukan

Unsplash.com/ Annie Spratt

Orangtua bisa menjelaskan kepada anak bahwa cemburu tersebut hadir karena adanya keinginan agar seperti orang lain atau memiliki sesuatu serupa dengan yang dimiliki orang lain. Alhasil, orangtua perlu mengajarkan  kepada anak untuk melawan rasa cemburu itu, terutama cemburu yang bersifat negatif seperti iri melihat apa yang orang lain miliki. Ajarkan anak untuk bisa bersyukur atas apa yang dia miliki hari ini sehingga anak bisa menerima keadaannya.  Dengan begitu  ia dapat berdamai dengan keadaan dan tidak lagi merasa cemburu terhadap temannya atau lingkungan di sekitarnya.

Ingat, saat memberitahu anak tentang masalah cemburu yang ia alami, lakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyakiti anak. Beri anak informasi bermanfaat tentang bagaimana seharusnya ia bersikap saat orang lain berbeda di matanya. Jangan sampai orangtua mengakomodir keinginan anak hanya karena gengsi dan sayang melihat anak merengek meminta sesuatu seperti mainan temannya, sehingga ketika benda tersebut sudah dibeli, anak malah tidak mau memainkannya.

4. Ajarkan anak meminta maaf pada temannya jika anak sampai merusak benda yang dimiliki temannya akibat perasaan cemburu

Pixabay.com /congerdesign

Jangan lupa mengajarkan anak agar  mereka mudah meminta maaf pada orang lain, terutama saat anak melakukan kesalahan atau tidak sengaja melukai temannya. Terkadang saat anak sedang dibakar cemburu dan merasa iri dengan mainan temannya, ia bisa saja merusak mainan tersebut karena merasa tidak suka. Jika hal ini terjadi pada anak,  orangtua harus berperan menjadi pihak yang mengajarkan anak agar bisa bertindak tepat ketika momen tersebut terjadi,  yakni dengan meminta maaf.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Ditanamkan Agar Anak Pandai Bersosialisasi

Verified Writer

Anggita Amelia

Writing is the way I share it, hopefully my writing will be useful to the reader

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya