TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri-ciri Authoritative Parenting, Apa Kamu Pernah Mengalaminya?

Gaya asuh yang sangat baik untuk anak

Ilustrasi orangtua dan anak (Pexels/J carter)

Walaupun memiliki kasih sayang yang besar terhadap anak, masih banyak orangtua tanpa sadar menerapkan gaya asuh yang salah untuk anaknya. Diketahui, bahwa authoritative parenting atau gaya pengasuhan otoritatif sangat baik diterapkan untuk perkembangan anak.

"Authoritative parenting didefinisikan sebagai gaya pengasuhan, di mana pengasuh mengasuh, responsif, dan mendukung dalam interaksi mereka dengan anak-anak mereka, sambil juga menyeimbangkan kehangatan itu dengan penetapan batas yang tegas (namun aman) dan konsisten," kata Ciera Schoonover, PhD, psikolog klinis berlisensi dan asisten profesor di departemen psikologi, dilansir Verywell Family.

Perlu disadari bahwa kamu harus mengasuh anakmu dengan pola asuh yang baik seperti authoritative parenting ini. Namun, apakah kamu sudah termasuk salah satunya? Berikut ciri-cirinya!

1. Kamu mendengarkan anakmu

Ilustrasi orangtua(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Authoritative parent menerima pendapat anak-anak mereka. Kamu mendengarkan keperihatinan anakmu dan membiarkan mereka berbagi ide denganmu.

"Authoritative parent adalah pendengar yang baik dan mengungkapkan perhatian dan minat pada pikiran dan perasaan anak-anak mereka," kata Brenda Arellano, LPA, asosiasi psikologis berlisensi dan spesialis kecemasan anak, dilansir Verywell Family.

Jadilah pendengar yang baik bagi anakmu, ketika mereka menceritakan hal lucu yang sama untuk kesepuluh kalinya atau berbagi cerita yang bertele-tele. Memberi anakmu perhatian positif sangat membantu mencegah masalah perilaku di masa depan.

2. Membantu anak hadapi rasa cemas

Ilustrasi orangtua dan anak(pexels.com/Ketut Subiyanto)

Arellano mengatakan bahwa orangtua otoritatif membantu anak-anak mereka menghadapi saat-saat kecemasan, bukan dengan memaksa mereka melakukan hal-hal yang anakmu takuti. Sebaliknya, mereka memberdayakan anak-anak untuk menghadapi ketakutan mereka.

Untuk mengilustrasikan hal itu, Arellano membagikan contoh tentang seorang anak yang sangat ingin pergi ke piknik lingkungan. Anak itu mengekspresikan keraguan dan tampak takut. Orangtua otoritatif akan memvalidasi perasaan itu dan menawarkan kenyamanan dan ketenangan.

Baca Juga: 5 Manfaat Gentle Parenting, Penuh Kelembutan!

3. Memahami dan mencoba terlibat dalam pertumbuhan anak

Ilustrasi orangtua dan anak(pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orangtua yang otoritatif terlibat dalam kemajuan dan pertumbuhan anak. Mereka membantu anak dalam studi dan aktivitas lainnya. Mereka menilai kekuatan dan kelemahannya, poin positif dan rasa sakit dalam perilakunya, dan peluang yang dia miliki.

“Orang tua yang menggunakan gaya otoritatif memiliki ekspektasi tertentu terhadap anak-anaknya, meskipun mereka menggunakan rasa hormat untuk mendorong perilaku yang baik,” jelas Jaclyn Gulotta, seorang konselor kesehatan mental dan koordinator pengasuhan anak di Lake Mary, Florida, dilansir PsychCentral.

Authoritative parent juga memahami batasan tertentu. Mereka memiliki gagasan tentang di mana dan kapan harus berhenti mengenai ekspektasi mereka, sehingga kamu tahu kapan harus memberi tahu anak-anakmu untuk bersikap santai.

4. Memberi kebebasan namun tetap memantaunya

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pengasuhan yang otoritatif membutuhkan kepercayaan pada anak. Kamu percaya bahwa kebebasan yang wajar perlu diberikan kepada anak-anakmu agar mereka mandiri dan mengambil beberapa keputusan kecil sendiri.

Namun kamu juga harus sadar bahwa kebebasan tanpa pamrih akan merugikan anak. Oleh karena itu, authoritative parent membiarkan anak-anak bebas tetapi memantau tindakan mereka agar tidak keluar jalur. Kebebasan juga sesuai usia dan diberikan secara bertahap.

Baca Juga: 5 Ketegasan 'Wajib' dalam Parenting, Supaya Pribadi Anak Tertata Baik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya