TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali 6 Tanda ADHD pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

Ketahui dan lakukan penyembuhannya

Ilustrasi anak bermain (pixabay.com/kasman)

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah kondisi di mana seseorang memiliki perbedaan dalam perkembangan dan aktivitas otak yang memengaruhi perhatian, kemampuan untuk duduk diam, dan pengendalian diri. ADHD dapat memengaruhi anak di sekolah, di rumah, dan dalam pertemanan.

Perhatian, aktivitas, dan kontrol diri berkembang sedikit demi sedikit, seiring pertumbuhan anak-anak. Tetapi beberapa anak tidak menjadi lebih baik dalam hal memperhatikan, ketenangan, mendengarkan, atau menunggu.

Lantas, apa saja gejala ADHD yang biasa terjadi pada anak? Mari simak penjabaran singkatnya di bawah ini!

1. Ketidakmampuan untuk fokus

ilustrasi anak bermain. (unsplash.com/Robo Wunderkind)

Tanda ADHD pada anak yang pertama adalah ketidakmampuan untuk fokus. Jika seorang anak kesulitan untuk fokus, bahkan ketika ditangani secara langsung, itu bisa menjadi tanda bahwa ia mengalami ADHD.

Mereka mungkin tidak mendengarkan arahan dengan baik, melewatkan detail penting, dan mungkin tidak menyelesaikan apa yang mereka mulai. Mereka mungkin tampak linglung atau pelupa dan kehilangan jejak barang-barang mereka.

2. Gak sabaran

ilustrasi anak marah (unsplash.com/Timothy Eberly)

Semua anak akan menunjukkan kurangnya kesabaran sesekali. Tetapi, jika mereka secara konsisten tidak sabar dan berusaha berjuang untuk menunggu giliran selama tugas-tugas di kelas atau kegiatan lain, itu bisa menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki ADHD.

Ketidaksabaran dapat menyebabkan mereka bertindak di luar giliran atau berbicara ketika mereka tidak seharusnya. Contohnya, mereka dapat bertindak sesukanya di luar urutannya.

Baca Juga: 5 Tips Menghentikan Kebiasaan Ngompol Anak, Hindari Marahi Anak!

3. Sulit untuk tetap diam dengan tenang

ilustrasi anak pendiam (pexels.com/Monstera)

Gejala ADHD yang sering muncul lainnya adalah kesulitan untuk duduk diam. Gelisah dan menggeliat adalah dua cara utama anak-anak akan menunjukkan tantangan mereka untuk duduk diam.

"ADHD terlihat seperti anak kecil dengan tas buku yang berantakan," kata Irina Gorelik, seorang psikologis anak yang dilansir CNBC.

Jika seorang anak kesulitan untuk duduk diam pada saat-saat di mana mereka diharapkan untuk duduk diam, itu bisa menjadi bukti ADHD. Hal tersebut dapat dilihat di sekolah, kamu dapat memperhatikan ketika guru atau teman-teman sekelasnya sedang duduk, apakah anakmu gelisah atau tidak.

4. Perilaku yang berfokus pada diri sendiri

ilustrasi anak bermain sendiri (unsplash.com/Hugues de Buyer Mimeure)

Jika seorang anak menunjukkan pola perilaku yang berfokus pada diri sendiri dan kurangnya atau tidak menyadari kebutuhan orang lain, ADHD bisa menjadi penyebabnya. Contoh, ia tidak memperhatikan bahkan mungkin mempedulikan temannya yang mungkin sedang menunggu giliran untuk main di perosotan.

Ia akan terus bermain menghiraukan temannya. Perilaku yang berfokus pada diri sendiri ini merupakan gejala induk dari ADHD. Hal itu dikarenakan sejumlah gejala yang ada terkait dengan perilaku yang berfokus pada diri sendiri.

5. Sulit bermain dengan santai

Ilustrasi anak bermain. (unsplash.com/Gabriel Baranski)

Anak yang mempunyai gejala ADHD selanjutnya memiliki kesulitan untuk bermain dengan tenang. Ketika seorang anak gelisah dan menggeliat saat bermain atau selama kegiatan rekreasi, biasanya hal itu juga akan disertai dengan membuat keributan.

Contohnya seperti mengetuk-ngetukkan pensil ke meja mereka, memantulkan kaki, atau tungkai saat bermain. Contoh lainnya adalah bersenandung dan bergumam gak sesuai dengan kondisin atau situasi.

Baca Juga: 5 Cara Membekali Anak untuk Sadar Bahaya Pelecehan Seksual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya