TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Menjelaskan Seksualitas pada Anak, Penting untuk Orangtua

Menjelaskan seksualitas dengan baik untuk kebaikan anak

Pexels/Emma Bauso

Kejahatan seksual makin marak terjadi pada anak-anak. Bagi korban, hal ini mungkin terjadi salah satu di antaranya dikarenakan kurangnya pengetahuan seksualitas, di samping pengawasan orangtua yang tentu berkewajiban untuk memastikan dengan baik keberlangsungan hidup sang anak. Sedangkan bagi pelaku, diduga kuat karena efek domino dari maraknya konten pornografi yang begitu luar biasa pada era digital hari ini. Berkembangnya zaman dan masifnya informasi pada hari ini menjadi tantangan tersendiri untuk memberikan pendidikan seksualitas pada anak.

Elly Risman Musa atau yang akrab dengan panggilan Bunda Elly, seorang Psikolog senior yang fokus pada parenting dan pendidikan anak memberikan tips untuk para orangtua agar dengan mudah menjelaskan mengenai seksualitas dengan maksud memberikan pendidikan seksualitas sejak dini, tentu hal ini dimaksudkan agar anak-anak terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Membenahi diri sendiri

pexels.com/@startup-stock-photos

Membenahi diri di sini selain dimaksudkan memperbaiki kualitas diri agar matang menjadi orangtua dengan pemahaman yang mumpuni juga menghilangkan hal-hal yang dapat menghalangi para orangtua untuk menyampaikan berkenaan dengan seksualitas, entah karena trauma psikologis atau pun latar belakang keluarga yang menganggap persoalan seksualitas terlalu tabu untuk disampaikan pada anak. Menurut Bunda Elly hal tersebut, jika sekiranya dibutuhkan dapat dikonsultasikan ke profesional, selain membutuhkan waktu hal ini terbilang tak mudah.

2. Memahami gaya bahasa yang kekinian di kalangan anak

https://www.pexels.com/Nicholas Githiri

Memahami bahasa ialah kunci untuk memahami sesuatu, zaman bergulir dan bahasa sehari-hari pun kian beragam, apalagi di kalangan anak-anak. Agar para orangtua dapat menangkap maksud-maksud dari bahasa gaul mereka, maka orangtua pun dituntut untuk memahami hal tersebut. Ayah dan Bunda sudah lebih dari siap kan untuk mencoba menjadi gaul?

Baca Juga: Uninvolved Parenting, Pola Asuh yang Bikin Anak Jadi Orang Gelandangan

3. Pembagian tugas antara Ayah dan Bunda dalam membangun komunikasi

pexels.com/@panditwiguna

Selain pembenahan diri dan usaha untuk mengerti bahasa-bahasa kekinian, dikarenakan sosok ayah terkadang kesulitan untuk membangun komunikasi yang menyenangkan, di sini lah perlunya pembagian peran antara ayah dan bunda. Segera bicarakan baik-baik ya, Ayah dan Bunda.

4. Berlatih menjawab pertanyaan

pixabay.com/Free-Photos

Karena kian majunya zaman, maka kerap kali keluar pertanyaan anak yang cukup kompleks dan detail. Tentu menjawabnya bukan perkara yang mudah, karena sebagai orangtua patut untuk menjawab pertanyaan secara tepat agar kemudian tidak ada akibat-akibat buruk yang ditimbulkan. Semangat berlatihnya, Ayah dan Bunda.

5. Sikap komunikasi yang santai sehingga anak merasakan kenyaman

pixabay.com/ambermb

Agar anak terbuka, maka mau tak mau orangtua harus membuat suasana senyaman mungkin agar suasana pun tidak kikuk dan tercapailah maksud-maksud yang diinginkan, entah ingin menggali informasi dari sang anak atau pun ingin menyampaikan hal-hal yang perlu ia ketahui. Bisa sambil minum teh saat santai, Ayah dan Bunda.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Parenting untuk Para Orangtua Muda

Writer

Hasib

Sulung kelahiran Kota Tangerang ketika mozaik reformasi sedang terus disusun, pada penguhujung '96. Berharap deret-deret tulisan memperpanjang usia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya