TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orangtua Harus Tahu, Ini 5 Perbuatan yang Bisa Melukai Perasaan Anak

Karena orangtua adalah yang pertama dipercaya oleh anak

pexels.com/Маша Реймерс

Menjadi orangtua memang bukan tugas yang mudah. Mereka adalah pelindung sekaligus penjaga bagi anak-anaknya. Bagi anak, orangtua adalah sosok yang diandalkan dan seorang pahlawan. Orangtua juga contoh bagi anaknya dan tempat teraman untuk pulang.

Tapi, tak jarang orangtua malah jadi sosok yang menakutkan karena sering menyakiti perasaan anak. Bagaimanapun, orangtua tetaplah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Namun, orangtua seringkali tak sadar jika mereka sudah melukai hati anak-anaknya, ini dia lima di antaranya.

1. Saat orangtua lebih mempercayai perkataan orang lain daripada anaknya sendiri

pexels.com/Sofia Garza

Banyak orangtua yang lebih percaya perkataan orang di luar sana dibanding anaknya sendiri. Hal itu sering memicu kesalahpahaman sehingga anak dan orangtua jadi bertengkar. Padahal, kepercayaan antara orangtua dan anak sangatlah penting. 

Ketika orangtua lebih percaya omongan orang lain dibanding anak sendiri, sesungguhnya itu sangat melukai perasaan anak. Padahal, anak berusaha berkata yang sejujurnya namun dianggap angin lalu oleh orangtua. Kejujuran anak yang dikira omong kosong sungguh melukai perasaan anak.

Baca Juga: Ini 5 Kegiatan Positif Bersama Anak yang Dapat Orangtua Tiru

2. Ketika orangtua memaksakan kehendak tanpa mendengar keinginan anaknya

pexels.com/ it's me neosiam

Ya, benar kalau setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi, orangtua tak boleh lupa kalau anak berhak atas dirinya sendiri. Segala keputusan yang menyangkut hidup anak, harus melibatkan pendapat mereka.

Orangtua boleh saja memberikan saran dan arahan mana yang terbaik. Tapi, tidak dengan memaksakan kehendak sampai mengabaikan pendapat anaknya. Jangan egois sampai mereka tak mampu mengutarakan pendapat sendiri.

3. Terbiasa mengatakan hal negatif atau melakukan kekerasan yang menimbulkan rasa trauma

pexels.com/Austin Guevara

Kekerasan dalam keluarga baik verbal ataupun fisik nyata adanya. Sebagian besar korbannya adalah anak-anak. Apalagi, jika sudah mengalaminya sejak kecil sehingga menimbulkan trauma sampai mereka dewasa.

Padahal, orangtua adalah pelindung bagi anaknya. Tempat mereka bercerita atau berkeluh kesah. Jika anak sudah tak merasa aman, mereka akan melakukan cara sendiri untuk melindungi dirinya, misalnya memberontak ataupun pergi dari rumah.

Hubungan orangtua dan anak bisa rusak akibat kekerasan dalam keluarga. Lalu anak kehilangan arah karena tak mendapat figur orangtua yang baik sejak masih belia. 

4. Tidak menghargai usaha dan kerja keras anak, malah membandingkannya dengan orang lain

pexels.com/Demeter Attila

Tak adil rasanya jika membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Nantinya, anak jadi gak percaya diri dan rendah diri. Patutnya, orangtua tetap memberikan apresiasi atas semua pencapaian anak. Bukannya mengolok, memarahi atau membandingkan.

Bukannya merasa terpacu, anak malah jadi kesal, sedih, marah pada dirinya sendiri. Mungkin orangtua jarang menyadarinya, namun membandingkan anak sama dengan menjatuhkan mental mereka secara pelan-pelan.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diketahui Orangtua Saat Punya Anak Berwatak Sensitif

Verified Writer

Cappucinotea *

Tohoshinki Enthusiast, Instagram: astri_meita

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya