TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Kesalahan Dalam Mengasuh Anak yang Harus Kita Hindari

Sebagai orang tua kita juga harus introspeksi diri sendiri

www.sheknows.com

Menjadi orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah. Tanggung jawab besar ada di pundak kita, masa depan anak titipan dari Tuhan harus kita jaga sampai akhir hayat. Segalanya kita korbankan untuk buah hati tercinta.

Tentu kita juga hanya manusia biasa yang bisa bingung mengapa meski sudah berusaha sekuat tenaga, anak kita tetap tak sesuai dengan harapan. Alih-alih selalu menyalahkan sang buah hati, ada baiknya kita introspeksi diri sendiri apakah pernah membuat sembilan kesalahan fatal dalam mengasuh ini.

1. Jika anak sering menutup diri dan tidak percaya kepadamu, mungkin karena orangtua terlalu sering mengusiknya privasinya.

www.net-aware.org.uk

Ketika anak mulai sering merahasiakan banyak hal, atau tidak menaruh kepercayaan untuk menceritakan masalahnya kepada orang tua, kita mungkin harus berkaca apakah selama ini kita terlalu sering mengusiknya?

Buah hati memang anak kita, lahir dari kita dan dibesarkan oleh kita. Namun mereka juga manusia, individu yang membutuhkan privasi. Kita bisa mengajaknya bercerita namun jangan terlalu sering mengorek kehidupannya sampai tanpa batas sama sekali.

2. Jika anak sangat pemalu dan tak punya pendirian, mungkin karena kita terlalu sering ikut campur dalam masalah yang bisa ditanganinya sendiri.

www.ranker.com

Memang sudah jadi naluri seorang ibu dan ayah untuk membantu anaknya. Akan tetapi terlalu banyak ikut campur dan tidak memberinya kesempatan untuk mandiri akan mematikan rasa percaya dirinya. Anak juga bisa mengalami ketergantungan dan akhirnya tak punya pendirian sehingga mudah diperalat orang.

Didik dia untuk menjadi pribadi yang mandiri, namun dengan pengawasan. Biarkan ia menyelesaikan masalah-masalah yang bisa diselesaikannya sendiri.

3. Jika si kecil gemar merebut barang teman meskipun sudah dibelikan banyak hal, bisa jadi karena orang tua tak pernah memberinya kesempatan memilih.

mamaetagarela.com

Orangtua mungkin pernah heran mengapa meski sudah dibelikan segala mainan terbaru namun si kecil tetap senang merebut milik temannya. Coba introspeksi, apakah kita sudah cukup memberikan si kecil kesempatan untuk memilih saat membeli barang-barang tersebut? Anak juga punya aspirasi yang harus disalurkan.

Baca Juga: 8 Asam Manis Kehidupan yang Hanya Dirasakan Kamu Sang Ibu Baru

4. Jika buah hati sering iri hati dan cemburu, bisa jadi karena orangtua terlalu sering membanding-bandingkannya.

helplines.org

Kenapa sih kamu gak bisa seperti sepupumu yang juara kelas itu?

Mudah iri, cemburu dan perhitungan bisa jadi merupakan manifestasi dari tindakan buruk kita yang kerap membanding-bandingkannya dengan anak lain. Dengan anak teman, dengan kawan sekelasnya, bahkan dengan saudaranya sendiri.

Coba orangtua tempatkan diri sebagai seorang anak yang selalu dibandingkan dengan orang lain, apa kita menikmatinya? Hanya akan ada rasa cemburu yang terus menumpuk dalam diri.

5. Jika seorang anak bersikap kasar, bisa jadi dia hanya menirukan kelakuan orang tua atau anggota keluarga yang lain.

babyology.com.au

Ketika anak kerap berkelahi, menjahili temannya atau bahkan terlibat tindak kekerasan; jangan buru-buru menuduh wataknya yang buruk. Berkacalah kepada diri sendiri, atau lihat lingkungan sekitar kita.

Hal yang kita anggap sepele seperti mudah mengangkat tangan kepada pasangan dapat sangat memengaruhi watak sang buah hati.

6. Jika si kecil mudah marah dan mengamuk, mungkin karena dia kekurangan perhatian dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya.

www.mommyish.com

Orangtua mungkin kerap kebingungan mengapa si buah hati mudah sekali mengamuk hanya karena hal-hal sepele. Sedikit-sedikit menangis, menjerit dan melepas tantrum.

Namun bisa jadi semuanya hanya usaha si kecil untuk mendapatkan perhatian kita yang kerap tersita oleh pekerjaan dan hal-hal lainnya. Uang memang penting, namun jangan lupakan quality time dengan anak kita.

7. Jika buah hati kerap berbohong, bisa jadi karena kita pernah bereaksi terlalu keras saat dia berbuat kesalahan.

www.sheknows.com

Kita berkali-kali memergoki si anak menciptakan kebohongan yang tampak jelas di mata kita. Alih-alih menghardik karena memergokinya telah berbohong, sebaiknya kita melihat kembali ke belakang.

Apakah orangtua pernah bereaksi terlalu keras atau kasar ketika si buah hati melakukan kesalahan? Memukulinya, membentaknya, padahal kita bisa bicara baik-baik dan menasihatinya agar tak terulang lagi.

8. Jika anak tak menghormati orang lain, mungkin karena orangtua selalu memerintahnya tanpa mau tahu tentang bagaimana perasaannya.

couture-enfants.tumblr.com

Ketika anak tak pernah menaruh hormat pada orang lain, selalu menjawab dan merendahkan siapa saja, jangan buru-buru menyalahkannya semata. Bisa jadi sikap itu hasil dari tak pernah didengarkan oleh orang tua. Orangtua hanya selalu menyuruh dan memerintah tanpa pernah menanyakan bagaimana perasaan sang anak mengenai permintaan mereka itu.

Baca Juga: 7 Perilaku Orang Tua yang Ternyata Bisa Menghambat Kesuksesan Anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya