5 Alasan Seseorang Menunda Punya Anak meski Telah Menikah
Prioritas setiap orang berbeda, hargai mereka, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anggapan yang beredar di masyarakat kita seputar pernikahan adalah ingin segera dikaruniai buah hati. Seolah-olah semua orang yang menikah memiliki tujuan yang satu ini dan semuanya wajib memiliki urutan fase yang sama, yaitu langsung punya momongan. Makanya doa yang paling sering kita dengar di acara pernikahan adalah agar semoga mempelai segera dikaruniai anak.
Padahal, gak semua orang punya tujuan yang sama dalam hal ini. Namun, karena masih dianggap tabu, gak segera menginginkan buah hati di dalam pernikahan menjadi sesuatu yang jarang dibicarakan dan dibahas bersama. Biasanya hal ini hanya menjadi pembicaraan dua sejoli yang bersangkutan aja tanpa melibatkan pihak keluarga.
Sebenarnya ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk menunda kehamilan meski baru menikah. Semua alasan tersebut sebenarnya cukup masuk akal dan sudah dipikirkan matang-matang oleh yang bersangkutan juga, lho. Seperti lima alasan berikut nih.
1. Ingin menikmati waktu berdua dulu
Menikah adalah fase kehidupan yang membahagiakan terutama saat masih di masa awal. Kamu dan pasangan yang biasanya selama ini harus berpisah dulu jika sudah malam, sekarang sudah bisa tinggal serumah dan seatap. Kapanpun kalian juga sudah bisa berduaan dengan bebas.
Sudah gak ada lagi yang menghalangi kalian untuk menikmati waktu bermesraan berdua sebebas mungkin. Ini bisa jadi alasan yang cukup kuat bagi kedua sejoli untuk menunda memiliki anak terlebih dahulu. Karena mereka ingin lebih membangun kedekatan agar fondasi pernikahan bisa kuat dulu, baru nanti memikirkan soal momongan.
Baca Juga: Ramai-ramai Childfree, Pakar: Ini Perkembangan Perempuan!
Baca Juga: 5 Alasan Pasangan Memilih Childfree, Salah Satunya Trauma Masa Kecil
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.