TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Seseorang Menunda Punya Anak meski Telah Menikah

Prioritas setiap orang berbeda, hargai mereka, ya!

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Anggapan yang beredar di masyarakat kita seputar pernikahan adalah ingin segera dikaruniai buah hati. Seolah-olah semua orang yang menikah memiliki tujuan yang satu ini dan semuanya wajib memiliki urutan fase yang sama, yaitu langsung punya momongan. Makanya doa yang paling sering kita dengar di acara pernikahan adalah agar semoga mempelai segera dikaruniai anak

Padahal, gak semua orang punya tujuan yang sama dalam hal ini. Namun, karena masih dianggap tabu, gak segera menginginkan buah hati di dalam pernikahan menjadi sesuatu yang jarang dibicarakan dan dibahas bersama. Biasanya hal ini hanya menjadi pembicaraan dua sejoli yang bersangkutan aja tanpa melibatkan pihak keluarga. 

Sebenarnya ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk menunda kehamilan meski baru menikah. Semua alasan tersebut sebenarnya cukup masuk akal dan sudah dipikirkan matang-matang oleh yang bersangkutan juga, lho. Seperti lima alasan berikut nih. 

1. Ingin menikmati waktu berdua dulu

ilustrasi pasangan seumuran (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menikah adalah fase kehidupan yang membahagiakan terutama saat masih di masa awal. Kamu dan pasangan yang biasanya selama ini harus berpisah dulu jika sudah malam, sekarang sudah bisa tinggal serumah dan seatap. Kapanpun kalian juga sudah bisa berduaan dengan bebas.

Sudah gak ada lagi yang menghalangi kalian untuk menikmati waktu bermesraan berdua sebebas mungkin. Ini bisa jadi alasan yang cukup kuat bagi kedua sejoli untuk menunda memiliki anak terlebih dahulu. Karena mereka ingin lebih membangun kedekatan agar fondasi pernikahan bisa kuat dulu, baru nanti memikirkan soal momongan. 

2. Kesiapan fisik dan mental

ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Vanessa Garcia)

Memiliki anak bagi orang yang paham betul, memang membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Seorang wanita harus rela kehilangan bentuk tubuhnya semasa gadis serta kehilangan banyak waktu buat diri sendiri. Inilah kenapa banyak orang yang mengalami gangguan mental jika gak siap untuk menjadi orangtua. 

Jadi, jika ada orang yang memiliki alasan sedang mempersiapkan fisik dan mental terlebih dahulu untuk punya anak, kita harus menghormati hal itu. Sebab, keputusan untuk memiliki momongan memang harus dipertimbangkan dengan matang dan bukan sekedar ikut-ikutan belaka. 

Baca Juga: Ramai-ramai Childfree, Pakar: Ini Perkembangan Perempuan!

3. Mempersiapkan finansial

ilustrasi pasangan bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membesarkan seorang anak juga butuh biaya yang gak sedikit. Sejak hamil, nutrisi ibu harus terpenuhi agar anak dalam kandungan bisa terlahir sehat tanpa kurang suatu apapun. Maka, tentu biaya membeli vitamin dan rutin cek ke dokter bukan sesuatu yang murah. 

Ditambah lagi jika sang bayi sudah terlahir ke dunia, biaya yang dibutuhkan jelas lebih banyak dan semakin bertambah seiring dengan keperluan pendidikan dan seterusnya. Jadi memang sangat masuk akal jika masih ada yang menunda punya anak karena alasan finansial. Justru, ini adalah keputusan bijak karena gak semua orang mempertimbangkan hal ini, lho. 

4. Memiliki prioritas yang lain

ilustrasi pasangan sibuk (Pexels.com/cottonbro)

Sedang menempuh pendidikan, atau sedang melakukan sebuah proyek pekerjaan yang harus diutamakan, juga bisa jadi alasan seseorang memilih untuk menunda dulu urusan momongan. Sebab, skala prioritas semua orang tentu berbeda-beda. Menikah, kan bukan melulu soal punya anak aja. 

Kita gak bisa menyamakan standar kebahagiaan yang satu dengan yang lainnya. Bukan berarti orang yang memutuskan untuk menunda punya anak itu hidupnya gak bahagia. Justru, mereka itu sudah memikirkan semuanya dengan baik. 

Baca Juga: 5 Alasan Pasangan Memilih Childfree, Salah Satunya Trauma Masa Kecil 

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya