TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pentingnya Self-Acceptance sebelum Memutuskan untuk Memiliki Anak

Bangun landasan keluarga yang kuat

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/William Fortunato)

Keputusan memulai keluarga adalah salah satu langkah besar dalam hidup ini. Sayangnya, masih banyak yang terjebak dalam persiapan fisik dan finansial tanpa mempertimbangkan kesiapan emosional.

Padahal, kesiapan mental juga sama pentingnya dan bahkan bisa berdampak jangka panjang. Salah satunya adalah kamu harus punya self-acceptance, atau penerimaan diri, sebelum memutuskan memiliki anak. Ini nih lima penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Perlu Memahami Cara Mengkritik Anak dengan Benar 

1. Mengurangi beban emosional pada orangtua

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Any Lane)

Self-acceptance akan membantu orangtua mengurangi beban emosional yang mungkin akan dihadapi nantinya. Ketika kamu berhasil menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan, maka kamu akan lebih mampu mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan yang seringkali menyertai peran sebagai orangtua.

Latih selalu dirimu untuk meningkatkan kesadaran diri dan menerima perasaan dengan lebih tenang. Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari support dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.

2. Membangun fondasi keluarga yang sehat

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, self-acceptance akan membantumu membangun fondasi keluarga yang sehat. Orangtua yang sudah berhasil menerima diri sendiri cenderung memberikan lingkungan yang penuh kasih dan dapat menjadi support system bagi anak-anaknya. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Cobalah untuk fokus pada aspek positif tentang diri sendiri. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah kamu perlu membuat daftar pencapaian dan karakter positif yang dimiliki.

Baca Juga: 5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan Usia

3. Akan menjadi contoh yang positif untuk anak

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Anna Shvets)

Orangtua yang sudah menjalani proses self-acceptance akan lebih bisa menjadi contoh yang positif untuk anak-anaknya. Menerima diri sendiri dengan baik mengajarkan anak bahwa nilai-nilai diri tidak tergantung pada penampilan fisik, prestasi, atau norma-norma sosial yang tidak tepat.

Dengan memiliki self-acceptance, orangtua dapat menanamkan pemahaman pada anak bahwa setiap individu berharga tanpa memandang perbedaan. Sehingga, lebih mudah juga bagi orangtua mengajak anak untuk berbicara soal kelebihan dan kekurangan mereka.

4. Mengatasi rasa tidak aman dalam hubungan

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Any Lane)

Self-acceptance akan membantu mengatasi rasa tidak aman dalam hubungan, termasuk hubungan orangtua dan anak. Orangtua yang menerima diri sendiri lebih mampu membangun koneksi yang sehat dan mendukung dengan anak-anaknya. Sehingga, mampu menciptakan lingkungan di mana anak merasa diterima apa adanya.

Berbicara dengan anak secara terbuka dan jujur akan menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbagi perasaan dan pemikirannya. Melibatkan diri dalam aktivitas bersama dan memberikan perhatian yang konsisten juga dapat membantu memperkuat ikatan antara orangtua dan anak.

Verified Writer

Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, ig: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya