TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengatasi Anak Bosan Belajar di Sekolah, Beri Waktu Istirahat!

Bantu si kecil agar kembali termotivasi belajar di sekolah

ilustrasi anak bosan di sekolah (pexels.com/Yan Krukau)

Melakukan kegiatan yang sama setiap hari tentu bisa memicu rasa bosan. Hal ini pun dialami oleh sebagian besar anak ketika mereka mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Mereka bisa merasa bosan karena berbagai alasan.

Meskipun merasa bosan di sekolah merupakan hal yang umum terjadi, tetapi jika terus dibiarkan, rasa jenuh anak bisa berdampak pada kebiasaan buruk lainnya. Misalnya, anak menjadi malas belajar, tidak mau berpartisipasi di kelas, bahkan enggan untuk pergi ke sekolah.

Apabila kondisi tersebut terjadi pada anak kamu, penting untuk membantu si kecil agar mereka dapat termotivasi dan kembali bersemangat belajar di sekolah. Berikut telah IDN Times rangkum beberapa cara untuk mengatasi anak bosan belajar di sekolah. Simak terus sampai habis, ya!

1. Mencari tahu alasan di balik rasa bosan anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Oleksandr P)

Langkah pertama yang bisa kamu tempuh untuk menangani kondisi ini adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu penyebab anak merasa jenuh. Dikutip Verywell Family, Natalie Gwyn, PhD, LCMHC, NCC, MEd, seorang konselor, profesor konseling sekolah di Walden University, dan terapis di Greensboro, North Carolina, mengungkapkan, untuk menemukan solusi efektif, kuncinya adalah mengetahui alasan mengapa anak merasa bosan.

Bisa jadi, anak kurang tertantang atau mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka tidak termotivasi. Selain itu, hindari mengabaikan kekhawatiran anak atau menyuruhnya berhenti merasa bosan.

Apa pun alasannya, mereka sebenarnya sangat membutuhkan bantuan agar dapat kembali bersemangat dan tertarik dengan tugas-tugas sekolahnya. Dr. Gwyn menambahkan, dengan mengetahui penyebab utama rasa bosan anak, tentu kamu dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Ajukan pertanyaan kepada anak

ilustrasi ibu bicara dengan anaknya (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, ketika kamu tengah mencari tahu penyebab anak merasa jenuh belajar di sekolah, cobalah untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka. Misalnya, ‘Apakah kamu menyukai pelajaran di sekolah?’, ‘Apa yang membuatmu kesulitan dalam memahami pelajaran?’, ‘Apakah kamu menyukai cara gurumu mengajar?’ dan lain sebagainya.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu anak mengenali apa yang sebenarnya mereka rasakan dan mengapa merasa jenuh di sekolah. Ketika anak tengah mengutarakan isi hatinya, hindari memotong pembicaraan atau menghakimi anak. Hal itu hanya akan membuat anak sedih, bahkan kemungkinan besar tidak ingin lagi berterus terang secara jujur tentang perasaan mereka kepada orangtua.

“Siswa senang didengar dan dilihat. Sering kali, ketika ada siswa yang kebutuhannya tidak terpenuhi, mereka menjadi tidak terlibat,” ujar Tameko Hairston-Piggee, LCSWA, MSW, MA, selaku pekerja sosial klinis berlisensi di North Carolina, dikutip Verywell Family.

“Begitu kamu mengetahui kebutuhan yang tidak terpenuhi itu dan mulai menanganinya, siswa akan mulai merasa terlibat dan tidak terlalu bosan di sekolah,” imbuhnya.

3. Bantu anak agar aktif terlibat aktivitas di luar kelas

ilustrasi anak-anak melukis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Aktivitas di luar kelas dapat membantu mengurangi rasa bosan anak. Sebagaimana dikatakan oleh Dr. Michael Postma, Dikrektur Eksekutif ‘Supporting Emotional Needs of the Gifted’, dilansir Centervention, bahwa berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, atau berkunjung ke museum dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan mereka di luar kelas dan kembali terlibat di sekolah.

Lebih lanjut, Postma mengatakan agar para orangtua tidak hanya berfokus pada prestasi akademis, tetapi juga prestasi di luar akademis. Merencanakan kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat anak akan membantu melatih soft skill serta menemukan potensi tersembunyi yang ada di dalam diri mereka.

“Bahkan, setelah hari yang membosankan di sekolah, penting untuk diingat bahwa anak-anak juga membutuhkan kesenangan dalam hidup mereka,” ujarnya.

Baca Juga: 8 Tips agar Anak Sudah Dewasa Gak Keluyuran Terus

4. Ajari anak untuk mempraktikkan mindfulness

ilustrasi ibu dan anak melakukan mindfulness (freepik.com/freepik)

Teknik relaksasi seperti mindfulness diketahui dapat membantu menenangkan pikiran dan membuatmu fokus pada situasi saat ini. Jangan ragu mengajarkan mindfulness pada anak.

Bagaimanapun juga anak-anak bisa mengalami stres seperti halnya orang dewasa. Di samping itu, dilansir US.News, para peneliti mengungkapkan bahwa orang yang mempraktikkan mindfulness akan lebih sedikit mengalami risiko kebosanan.

Jadi, latih anak agar dapat menenangkan dirinya sendiri ketika situasi tidak nyaman terjadi, kemudian dorong mereka untuk melakukan sesuatu yang harus dilakukan ketika merasa bosan. Erin Westgate, Direktur Lab Kognisi dan Emosi Sosial Florida di Universitas Florida, dikutip US.News, merekomendasikan agar anak-anak bisa menetapkan target belajar atau kamu bisa membantu mereka menemukan alasan mengapa sekolah itu penting. Hal tersebut dapat memberikan sedikit makna agar mereka kembali termotivasi.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya