TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!

Kehadiran dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan

ilustrasi orangtua (pexels.com/Tristan Le)

Masa pensiun bisa saja menjadi momen yang menakutkan untuk beberapa orang. Bukannya beristirahat dan menikmati masa tua, mereka akan rentan stres karena sudah tidak bisa bekerja lagi.

Besar kemungkinan mereka akan mengalami post power syndrome, yaitu sebuah sindrom yang dialami seseorang saat mereka kehilangan jabatan, kedudukan, pekerjaan, dan kekuasaan serta diikuti oleh menurunnya harga diri.

Orangtua yang mengalami post power syndrome biasanya lebih emosional, mudah tersinggung, pemurung, dan sulit dimengerti keinginannya. Tentunya, perubahan sikap ini bukan hal yang mudah dihadapi oleh orang disekitar, terutama sang anak.

Meskipun sudah berpuluh-puluh tahun hidup bersama, seringkali anak akan terpancing emosi saat menghadapi orangtua dengan post power syndrome.

Sabar dulu, jangan ikutan emosi. Beri waktu dirimu untuk mengerti perubahan sikap dan emosi mereka. Terapkan sederet tips ini agar tetap tenang saat menghadapi orangtua dengan post power syndrome. Dampingi mereka menghadapinya, ya!

1. Mengertilah bahwa ini bukan situasi yang mudah dihadapi

ilustrasi orangtua sedang sedih (pexels.com/Ron Lach)

Seperti yang kita tahu, semakin bertambahnya usia, sikap orangtua akan semakin kekanak-kanakan. Maka dari itu, kebanyakan orang berpikir bahwa orangtua yang mengalami post power syndrome bersikap terlalu berlebihan agar diperhatikan oleh orang sekitarnya. Padahal, mereka tidak bermaksud seperti itu.

Kita harus memiliki rasa empati dan mengerti bahwa situasi ini bukanlah hal yang mudah dihadapi. Orangtua bisa saja merasa kesepian, tidak berguna dan depresi saat mereka tidak produktif lagi. Sebagai anak yang baik, kita tidak boleh meremehkan keadaan ini, ya!

Baca Juga: Tips Menjadi Tua Biar Gak Kaget, Waspada Post Power Syndrome

2. Jangan tunjukan rasa kasihan 

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Salah satu ketakutan orangtua yang sedang mengalami post power syndrome adalah dikasihani oleh orang sekitarnya. Mereka tidak ingin terlihat tak berdaya dan menjadi beban untuk anak-anaknya. Bukannya tidak boleh menunjukan empati, namun jangan memperlakukan mereka seperti orang yang tak bisa melakukan apa-apa lagi.

Sesekali, kita boleh memuji kehebatan mereka di masa lalu agar mereka merasa senang. Jangan lupa katakan bahwa mereka masih menjadi orangtua yang hebat walaupun sudah tidak bekerja lagi dan kamu sangat senang bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka sekarang.

3. Beri pengertian, jangan terpancing emosi

ilustrasi berbicara dengan orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjaga komunikasi yang baik sangat penting saat kamu menghadapi orangtua dengan post power syndrome. Jangan heran kalau orangtua jadi sering marah-marah tidak jelas. Mereka akan sangat kesal jika keinginan mereka tidak dituruti.

Jika kita tidak mengerti maksud mereka, coba tanya lagi baik-baik. Bicaralah dengan intonasi yang lembut dan jangan terpancing emosi karena orangtua akan merasa bahwa tak ada orang yang mengerti mereka lagi.

4. Melakukan kegiatan produktif bersama

ilustrasi berkebun (pexels.com/Gustavo Fring)

Walaupun orangtua sudah tidak bekerja lagi, kita masih bisa mengajak mereka untuk melakukan kegiatan produktif. Tidak harus kegiatan yang menghasilkan uang, lakukanlah kegiatan yang berguna untuk kesehatan fisik dan mental mereka.

Berkebun adalah kegiatan yang paling pas dilakukan di masa tua. Melihat tanaman yang cantik di pekarangan rumah tentunya bisa menurunkan tingkat stres mereka. Selain itu, merawat tanaman akan melatih kemandirian dan rasa tanggungjawab mereka.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Mudah Mengalami Kelelahan, Orangtua Harus Peka!

Verified Writer

Delweys Octoria

Hi, bestie! Have a great day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya