TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Sering Sakit? Inilah 7 Tips agar Buah Hati Sehat dan Kuat

Dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang cerdas

Pexels/Trinity Kubassek

Buah hati sangat rentan untuk terserang berbagai penyakit baik itu dari bakteri, virus atau perbuahan cuaca ekstrem. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh anak belum mencapai titik optimal. Ketika para orangtua harus memiliki kepekaan yang tinggi untuk memantau perkembangan anak dari waktu ke waktu.

Hal ini berguna dalam mencegah berbagai hal yang tak diinginkan terjadi pada anak seperti demam, batuk ataupun pilek. Dengan anak yang tak dalam kondisi kesehatan yang bugar, terkadang membuat orangtua panik. Berikut adalah 7 tips agar anak tak terserang penyakit dengan cepat.

1. Mengajarkan bahwa cuci tangan adalah hal yang mutlak dilakukan

Pexels/Jennifer Murray

Anak dengan keaktifannya tinggi adalah menjadi tempat yang paling nyaman bagi bakteri maupun virus untuk menempel dalam tubuhnya. Sebagai contoh, ketika anak sehabis bermain, pasti banyak kotoran yang menempel pada tangannya. Untuk itu, ajari anak cuci tangan setelah  bermain.

Orangtua harus memiliki kesabaran yang tinggi untuk mengajarkan ini kepada anak. Selain sehabis bermain, cuci tangan juga perlu dibiasakan pada sebelum atau sesudah makan, sehabis menggunakan toilet dan sehabis memegang benda benda asing.

2. Wajib hukumnya untuk imunisasi bagi anak

Pexels/Anna Shvets

Kunjungi fasilitas kesehatan terdekat  untuk berkonsultasi tentang pemberian vaksin apa saja yang terbaik bagi anak. Dengan pemberian berbagai jenis vaksin, maka risiko anak untuk terserang berbagai penyakit akan turun secara signifikan.

Vaksin akan membuat tubuh anak menjadi kebal terhadap berbagai virus. Hal ini disebabkan karena vaksin menciptakan antiboodi dalam tubuh yang akan ‘mengusir’ virus keluar dari tubuhnya.

Baca Juga: 5 Penemuan Vaksin yang Banyak Selamatkan Nyawa Anak-anak Dunia

3. Tingkatkan imunitas anak

Pexels/Jill Wellington

Vaksin ditambah dengan pola hidup sehat merupakan kombinasi terbaik bagi anak agar tercipta kekebalan tubuh yang sempurna. Jam tidur yang teratur, makanan kaya nutrisi, mengajarkan anak untuk aktif bergerak adalah salah satu contoh dari perilaku hidup sehat. Tanamkanlah pola hidup sehat pada usia sedini mungkin. Karena dengan hal tersebut akan menjadi kebiasaan atau perilaku yang menetap pada anak.

4. Pola makan yang sehat adalah kunci utama

Pexels/Trang Doan

Makanan kaya nutrisi akan menyuplai energi yang cukup bagi perkembangan anak, baik untuk pertumbuhan maupun perkembangan otak. Dengan nutrisi yang tepat akan membuat anak mempunyai tinggi dan berat badan ideal, anak tak mudah untuk kelelahan karena aktif bergerak dan tentunya tak mudah terserang berbagai penyakit,

Problemnya adalah terkadang anak cenderung ‘picky’ dalam memilih makanan apa yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini tak boleh dibiarkan lebih lanjut. Dengan modal kreativitas, hidangkanlah berbagai varian menu makanan kaya nutrisi dengan cara yang tak biasa. Misalnya, membuat jus wortel ketika anak tak menyukai sup.

5. Hindari terlalu lama anak bermain dengan gadget

Pexels/Pixabay

Merangsang perkembangan motorik anak adalah hal vital yang mesti dilakukan setiap orangtua. Namun, problemnya adalah terkadang ada sebuah keluarga dengan ayah dan bunda yang memiliki kesibukan masing-masing. Tentunya, dengan memberikan anak sebuah gadget adalah solusi praktis untuk mengatasi masalah.

Namun, jangan biarkan anak berlama-lama dengan gadget. Hal ini sangat dibutuhkan karena anak butuh bermain dengan cara tradisonal. Dengan bermain, perkembangan motorik akan meningkat, merangsang rasa ingin tahu dan meningkatkan kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar.

6. Orangtua adalah role model utama untuk hidup sehat 

Pexels/ Agung Pandit Wiguna

Banyak orangtua yang mengajari perilaku hidup sehat kepada anak tapi selalu gagal. Anak tak sering cuci tangan, sering makan cemilan dengan nutrisi rendah atau bahkan menangis ketika diajari untuk berperilaku hidup sehat. Terkadang hal tersebut membuat orangtua sedikit frustrasi.

Ironisnya, hal ini terjadi karena orangtua sebagai lingkungan terdekat sang anak tak menerapkan perilaku hidup sehat. Apa pun yang diajarkan, ketika orangtuanya sendiri tak punya kebiasaan hidup sehat, maka akan sulit diterima oleh sang buah hati. Anak akan cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang terdekat, bukan apa yang dikatakan. Buah tak jatuh jauh dari  pohonnya, bukankah begitu?

Baca Juga: 7 Aturan Menjalankan Parenting yang Berkualitas dan Minim Stres

Verified Writer

Dika Hadi Kariya

I feel therefore I am

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya