TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serunya Damar Wijayanti Bangun Platform Belajar Parenting Masa Kini

ada kelas dan kurikulum dalam platform ini

Damar Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents. (instagram.com/damarwijayanti)

Setiap orangtua selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, terutama dalam gaya pengasuhan atau pola parenting. Banyak orang mulai sadar akan pentingnya pola pengasuhan untuk anak sebab bisa berdampak pada kepribadian hingga kesehatan mentalnya. 

Sosial media membantu orangtua mendapatkan ilmu hingga tips untuk menjadi orangtua yang baik. Sayangnya, derasnya arus informasi kerap kali membuat orangtua kewalahan untuk mencerna berita yang diterimanya. 

Lalu, bagaimana orangtua dapat memilih dan memilah derasnya arus informasi tersebut? IDN Times berkesempatan untuk membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, dalam  wawancara khusus bersama Damar Wiajayanti, Co-Founder Good Enough Parents pada Rabu (21/12/22). 

1. Apa itu Good Enough Parents?

Damar Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents. (instagram.com/damarwijayanti)

Menjadi orangtua merupakan pengalaman pertama bagi setiap orang. Tak ada sekolah formal ataupun panduan baku untuk menjadi orangtua yang baik, pembelajarannya terjadi sepanjang waktu. 

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Damar mengenai latarbelakangnya membangun Good Enough Parents, "Karena kita kalau dulu seringnya dengar ucapan 'Jadi orangtua itu gak ada sekolahnya' gitu ya, dan itu memang bener, dan bahkan sebelum kita menikah aja kita gak pernah tuh dapat penyuluhan nanti jadi orang tua itu seperti apa. Jadi saat mereka terjun ke dalam dunia parenting, itu bener-bener clueless gak ada panduan sama sekali."

Berangkat dari keresahan tersebut, Damar dan rekannya, Pritta Tyas, membangun platform belajar daring 'Good Enough Parents'. Gagasan untuk membuat media belajar online diyakini dapat menjadi solusi bagi keresahan orangtua yang ingin belajar parenting dengan waktu yang fleksibel.

"Good Enough Parents itu sebenernya kita bikin sebagai platform belajar untuk orangtua," ujar Damar.

2. Good Enough Parents tak hanya jadi platform belajar, namun juga bertumbuh dan meningkatkan keterampilan parenting bagi orangtua

Damar Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents. (instagram.com/damarwijayanti)

Tak sedikit orang yang merasa bingung saat pertama kali menjadi orangtua. Pertanyaan seperti, 'Bagaimana menjadi orangtua yang baik untuk anak?' mungkin kerap kali muncul dan menimbulkan kekhawatiran akan cari mewujudkan hal tersebut.

Untuk itu, Good Enough Parents hadir sebagai media belajar untuk orangtua memahami pola asuh secara keseluruhan, seperti yang dijelaskan Damar, "Good Enough Parents ini bisa memberikan panduan, jadi kelas-kelas yang dirancang oleh Good Enough Parents itu kita susun untuk membantu orang tua memahami proses tumbuh kembang anak secara natural itu seperti apa, mereka membutuhkan apa dari orangtuanya, terus cara memenuhi kebutuhan itu seperti apa. Jadi, banyak sekali topik-topik soal parenting dan soal tumbuh kembang anak yang kita sampaikan melalui platform belajar ini. Tujuannya adalah biar orangtua itu punya setidaknya gambaran apa yang akan mereka hadapi, peran mereka itu sekarang seperti apa, jadi gak bener-bener clueless saat mendampingi tumbuh kembang anak-anak mereka."

Hal lain yang membedakan Good Enough Parents dengan platform belajar serupa adalah kurikulum yang dirancang untuk mengubah pengetahuan jadi skill bagi orangtua. Informasi yang diterima tak sekadar jadi pengetahuan, namun melalui latihan dan pemahaman mendalam dapat menjadi keterampilan.

"Bedanya Good Enough Parents dengan mungkin webinar-webinar parenting di luar sana adalah kita ada semacam kurikulumnya gitu, jadi bukan hanya kelas lepasan, tapi kita benar-benar bikin itu. Ada step, ada langkah-langkahnya atau semacam level gitu ya. Sehingga, orangtua itu memiliki gambaran yang jelas, gak hanya memilki knowledge atau mendapatkan informasi soal parenting, tapi juga dipandu untuk mengubah knowledge tersebut jadi sebuah skill," terang Damar. 

Baca Juga: Gak Menuntut Anak, 5 Poin Penting dalam Menerapkan Healthy Parenting

3. Terdapat 4 tahapan belajar untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik bagi orangtua

Damar Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents. (instagram.com/damarwijayanti)

Proses belajar jadi orangtua yang baik untuk anak bukanlah perjalanan singkat dan mudah. Karenanya, Good Enough Parents jadi platform belajar yang terstruktur dengan mengetahui tahapan belajar yang dapat dilalui bagi orang dewasa saat menjadi orangtua. 

"Unconsciously unskilled ini adalah level pertama dalam pembelajaran di mana orang tersebut gak sadar bahwa di gak punya skill parenting," jelas Damar. 

Damar menambahkan, pada tahap pertama biasanya orangtua bertindak atas perilaku turun temurun. Tahap kedua adalah consciously unskilled, di mana orangtua sadar akan pengetahuannya yang masih minim dan muncul dorongan untuk belajar. 

"Consciously unskilled, mereka sadar bahwa 'Oh ternyata aku punya ya skill untuk mendampingi anak yang tantrum,' misalnya kayak gitu. 'Oh ternyata aku tuh perlu ya belajar cara menumbuhkan kedisiplinan pada anak, bukan dengan cara menghukum, menyakiti anak, mengecam anak, tetapi ada cara lain,'. Saat parents sudah masuk ke level kedua ini, biasanya muncul dorongan untuk belajar," kata Damar. 

Setelah mengikuti kelas dari Good Enough Parents, orangtua mulai menerima dan memahami informasi yang didapat untuk kemudian menjadi pengetahuan. Sayangnya, pada tahap ini, orangtua masih perlu berlatih untuk menerapkan skill pengasuhan.

"Consciously skilled, jadi mereka mulai punya skill-nya, tapi masih dalam tahap berlatih sehingga wajar kalo lagi gak mindful. Mereka kehilangan skill itu atau mereka tiba-tiba lupa informasi parenting yang sudah dipelajari. Nah, itu wajar dan itu adalah bagian dari pembelajaran juga," tutur Damar. 

Tahap terakhir inilah yang berusaha dicapai oleh orangtua setelah mengikuti berbagai kelas pelatihan. Orangtua diharapkan mencapai tahap unconsciously skilled setelah melewati tiga tahapan sebelumnya.

"Unconsciously skilled atau memiliki skill parenting yang bisa dijalankan dengan baik. Meskipun mereka sedang misalnya terburu-buru, tidak dalam kondisi yang 100 persen sempurna untuk menjalankan hal tersebut, misalnya lagi capek, tapi tetap bisa merespons tantrum dengan baik gitu ya. Karena skill-nya telah dilatih tadi lewat pendampingan, jadi ada 4 tahapan yang kita coba dampingi. Parents dari yang clueless banget jadi orangtua yang memiliki skill parenting," lanjutnya.

4. Orangtua di Indonesia sadar akan pengetahuan yang dimiliki dan memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan mental

Damar Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents. (instagram.com/damarwijayanti)

Banyak orangtua di Indonesia yang bergabung dengan platform belajar ini untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut dalam hal pengasuhan. Damar menjelaskan motivasi orangtua beragam ketika bergabung dengan Good Enough Parents. 

"Kebanyakan yang sudah masuk, terus mulai mengambil kelasnya itu, mereka motivasinya berasal yang dari level dua tadi. Mereka menyadari 'Aku gak punya skill untuk jadi ibu, untuk jadi ayah, untuk jadi guru anak PAUD, untuk jadi tante yang dititipin ponakannya,'" ujar Damar. 

Motivasi lain yang mendorong orangtua untuk bergabung dalam Good Enough Parents adalah kesadaran akan kesehatal mental. Muncul harapan dari orangtua agar anak memiliki kesehatan mental yang lebih baik darinya. 

"Motivasinya ada satu lagi. Salah satunya adalah sekarang ini awareness tentang mental health itu lagi tinggi karena memang banyak sekali informasi mental health mulai dari anak-anak, dewasa, orangtua. Nah, dari situ muncul keinginan untuk mengubah pola parenting yang dulu aku dapatkan biar tidak sampai ke anakku dengan cara yang sama," kata Damar.

Baca Juga: Bicara Kesehatan Mental Ibu Bersama Rinda Amalia, Founder 'Teman Ibu'

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya