TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Terapkan Parenting Islam sesuai Ajaran Rasulullah, Wajib Tahu!

wajib ditiru untuk orangtua

ilustrasi keluarga muslim yang bahagia (pexels.com/Monstera)

Pola pengasuhan dapat didasarkan pada berbagai rujukan, salah satunya meniru sikap dan perilaku Rasulullah serta merujuk pada tuntunan Al-Qur'an dan hadis. Parenting Islam mengutamakan sikap penuh kasih dan sayang orangtua kepada buah hati. 

Selain itu, orangtua juga diwajibkan untuk menerapkan nilai Islami dalam mendidik anak. Inilah 5 tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menerapkan parenting Islami. 

1. Mengajarkan nilai-nilai islam sejak kecil tanpa kekerasan

Ilustrasi Ibu dan anak memasak (pixabay.com/MatlaBrand)

Sejak kecil, anak perlu dididik dengan dasar-dasar Islami untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan agama tersebut. Orangtua dapat menumbuhkan rasa cinta anak melalui cerita-cerita Islami, membaca doa sebelum memulai kegiatan, dan membaca Al-Qur'an.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Muslim, Rasulullah tidak pernah memukul atau menyakiti anak kecil secara fisik, bahkan tidak menegur dengan cara yang kurang baik. Untuk itu, dalam mengajarkan nilai-nilai Islam, orangtua sebaiknya menggunakan cara yang baik dan lemah lembut agar tidak menyakiti perasaan anak. 

“Aku melayani Rasulullah SAW sepuluh tahun. Demi Allah, Nabi tidak pernah menegurku sama sekali. Bahkan, Rasulullah tidak pernah mempertanyakan apa yang telah aku perbuat dengan ucapan “mengapa kamu melakukan itu?” atau pada hal yang tidak aku perbuat dengan ucapan “mengapa kamu tidak melakukan itu?” (HR Muslim). 

Baca Juga: 5 Persiapan Penting Jadi Orangtua, Bekali Diri dengan Ilmu Parenting

2. Bersikap adil kepada anak-anak bukan berarti berlaku sama rata

ilustrasi keluarga. (pexels.com/@william-fortunato)

Memenuhi kebutuhan anak secara cukup dan layak menjadi salah satu kewajiban orangtua. Selain menanamkan ajaran agama Islam dalam kehidupan, orangtua juga memiliki keharusan untuk memenuhi kebutuhan anak secara material. 

Orangtua sebaiknya memenuhi kebutuhan anak secara adil. Bersikap adil artinya bukan memberikan seluruh hal sama rata. Misalnya dalam keluarga, ada anak yang masih bersekolah di jenjang SD dan yang lainnya di jenjang SMP, maka sebaiknya memberikan nafkah sesuai kebutuhan masing-masing, tidak disamakan.

"Bersikaplah adil di antara anak-anak kalian dalam hibah, sebagaimana kalian menginginkan mereka berlaku adil kepada kalian dalam berbakti dan berlemah lembut." (HR. al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra no. 12.003)

3. Orangtua berperan sebagai teladan bagi anak

ilustrasi keluarga. (pexels.com/@gabby-k)

Anak akan mudah meniru tindakan atau sikap yang dilakukan oleh orangtua. Sebagai pihak yang paling dekat dengan anak, mudah bagi si kecil untuk melihat dan mengobservasi bagaimana orangtua merespons dan menghadapi suatu masalah. 

Oleh karenanya, orangtua sebaiknya memberikan contoh yang baik, tidak hanya menyuruh anak untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya mengajak anak salat berjamaah, membaca doa bersama sebelum makan, dan aktivitas lainnya. 

4. Memisahkan tempat tidur anak

ilustrasi keluarga. (pexels.com/@mlkbnl)

Orangtua wajib menjaga dan merawat anak, salah satunya dengan memisahkan tempat tidur anak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Melalui sumber NU Online, ditegaskan haram hukumnya seorang laki-laki tidur seranjang dengan laki-laki lain, begitupun perempuan. 

Anak-anak juga harus dipisahkan tempat tidurnya dari orangtua. Terdapat perbedaan pendapat oleh para ulama di usia berapa anak sebaiknya dipisah tempat tidurnya, beberapa berpendapat mulai dari usia 7 tahun anak harus dipisahkan, namun ada juga yang berpendapat mulai dari usia 10 tahun. 

“Perintahlah anak-anak kalian untuk melakukan salat saat mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak melaksanakan salat) saat mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur di antara mereka,” (HR Abu Daud).

Selain itu, Islam juga mengajarkan agar orangtua mendidik anak laki-lakinya menjadi orang yang bertanggung jawab dan perempuan menjadi perempuan yang taat agama. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam surah An Nisa. 

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar," (QS An Nisa: 33). 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Parenting dari Psikolog, Orangtua Baru Wajib Baca

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya